Pengaruh Puasa Terhadap Mikrobiota Saluran Pencernaan


Mikrobiota saluran pencernaan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk jumlah nutrisi yang dikonsumsi oleh inangnya

Berpuasa pada dasarnya adalah mengurangi pasokan kalori yang diterima tubuh dan secara observatif mampu mencegah penuaan dini dan mengurangi resiko penyakit degeneratif akibat pertambahan usia. Beberapa riset yang dilakukan dengan membuat hewan uji berpuasa menunjukkan bahwa puasa, atau bahasa kerennya caloric restriction mampu memperpanjang usia hewan uji tersebut sebanyak 50 persen.
Efek positif puasa pada manusia umumnya dengan mekanisme-mekanisme berikut:
  • Memperbaiki sensivitas tubuh terhadap insulin hingga kadar gula dalam darah dapat dikontrol dengan baik.
  • Menginduksi respon sel stress oksidatif hingga tubuh dapat ‘berlatih’ melawan radikal bebas
  • Mengurangi jumlah radikal bebas dalam sel
Mekanisme lain yang menarik dipelajari adalah pengaruh puasa terhadap mikrobiota saluran pencernaan, yang berujung pada meningkatnya kesehatan mereka yang berpuasa.
Contents

Pengaruh Puasa Terhadap Mikrobiota Saluran Pencernaan

Mikrobiota pada saluran pencernaan dipengaruhi oleh keadaaan fisiologis maupun psikologis dari inangnya, termasuk manusia. Misalnya, stress pada seorang ibu dapat mengubah profil mikrobiota pada tubuhnya dan otomatis mengubah jenis-jenis mikroorganisme yang ibu tersebut wariskan pada janin yang dilahirkannya.
Mikrobiota saluran pencernaan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk jumlah nutrisi yang dikonsumsi oleh inangnya
Mikrobiota saluran pencernaan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk jumlah nutrisi yang dikonsumsi oleh inangnya (Sumber: Cerda et al. 2016)

Demikian pula saat manusia berpuasa, sebagai inang berbagai jenis bakteri dalam saluran pencernaan, akan mempengaruhi profil atau dinamika populasi mikrobiota dalam saluran pencernaannya. Mekanisme bagaimana puasa berpengaruh pada komunitas-komunitas mikrobiota saluran pencernaan belum diketahui secara pasti. Namun, Zhang et al (2013) menyebutkan bahwa tikus yang mengalami caloric restriction (baca: puasa) lebih sehat dari tikus biasa karena mereka memiliki struktur komunitas mikrobiota yang lebih baik.
puasa
Komparasi jumlah bakteri penyusun mikrobiota dalam saluran pencernaan tikus sebelum dan saat puasa (Sumber: Kohl et al. 2015)
Struktur komunitas mikrobiota yang lebih baik dalam konteks ini adalah jumlah mikrobiota ‘baik’ seperti bakteri asam laktat lebih banyak dibandingkan bakteri-bakteri patogen. Hingga sistem imun hewan ataupun manusia tidak ‘terbebani’ oleh banyaknya antigen atau endotoksin yang terdeteksi. Zhang et al (2013) juga menyebutkan bahwa selama tikus tersebut berpuasa, jumlah bakteri baik, yakni bakteri dari genus Lactobacillus meningkat sebesar 30%.

Bakteri dari genus Lactobacillus terkenal akan kemampuannya menghasilkan zat-zat anti mikrob dan mencegah bakteri patogen mengkolonisasi permukaan lumen saluran pencernaan hingga patogen tersebut tidak dapat menyebabkan kerusakan atau penyakit. Jadi, apabila kita berpuasa, bakteri baik ini akan meningkat jumlahnya dan menekan bakteri patogen, hingga saluran pencernaan dan tubuh kita lebih sehat dibandingkan saat kita tidak berpuasa.[oleh : admin]

Daftar Pustaka.

Zhang C, Li S, Yang L, Huang P, Li W, Wang S, Zhao G, Zhang M, Pang X, Yan Z, et al. 2013. Structural modulation of gut microbiota in life-long calorie-restricted mice. Nat. Commun. 4:2163.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAHUN 80an INDONESIA LEBIH MAJU DARI TIONGKOK, KINI JAUH TERTINGGAL, APA PRINSIPNYA

BAHASA DAERAH yang UNIK

Perilaku Organisasi