Kampar, antara Melayu dan Minangkabau
Ranah Minangkabau yang merupakan inti kebudayaan Suku Melayu sejak ratusan tahun lalu, kini mendapat identitas baru sebagai Suku Minangkabau, sebagian malu-malu mengaku Melayu, sebagian lain merasa tidak Melayu sama sekali. Seiring waktu, makna Melayu menyempit dan kerdil lalu makna Minangkabau mengalami perluasan Minangkabau yang dulu adalah nama tempat, tak lebih, kini telah menjadi nama sebuah bahasa, sebuah suku bangsa. Dengan mengabaikan fakta bahwa di tempat ini dahulu terdapat kota melayu dengan nama “Malayapura”. Di sini kerajaan-kerajaan melayu tumbuh silih berganti. Lalu ketika politik pecah belah terjadi, Bunda Kandung Melayu ini hanyut oleh identitas baru, jadilah kami bak anak ayam hilang induk. Kami orang Kampar, kami adalah Melayu Kampar, meski tak dianggap Melayu. Kami juga menyebut diri sebagai “Ughang Ocu”, satu yang paling utama dari sekian banyak pantang larang kami adalah jangan sekali-kali menyebut kami orang Minangkabau. Kenapa kami bukan Minangkabau de