Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

Negeri-negeri yang di lebur

Gambar
  1. Sebelum menjadi Negara Italia, semenanjung ini terdiri dari berbagai macam negara berdaulat, seperti ; Tahta Suci, 2 Sisilia, Palermo, Lombardy, Tuscany, Piedmont-Sardinia dan Modena  2. Sebelum Unifikasi, Jerman merupakan negara-negara yang banyak jumlahnya, secara umum ukurannya mini, hanya ada 4 negara bangsa Jermanik yang tergabung dalam Imperium Romawi suci yang ukurannya lebih besar yakni, "Bavaria, Prusia, Hanover dan Austira" dan Prusia lah yang paling kuat armada militer nya, ketika konsep negara-bangsa muncul menyingkirkan konsep negara teokrasi, maka timbullah kesadaran untuk mempersatukan bangsa Jermanik dalam satu negara ada yang mengusulkan untuk meleburkan Bangsa-bangsa Jermanik yang berada dalam teritori HRE, ada yang menginginkan menyatukan semuanya (ide terakhir menjadi alasan Hitler untuk melakukan Ekspansi) 3. Sebelum di Jajah Inggris, Myanmar terbagi atas 3 zona kedaulatan (zona Burmik yang diinisiasi oleh Negara Konbaung, Zona Karen dan Zona Shan) I

Pendudukan negara-negara pasca Peperangan

Gambar
Dalam suatu peperangan, ada beberapa faktor pemicu yang menyebabkan konflik antar negara terjadi seperti sengketa wilayah mengenai pengelolaan sda, klaim penduduk akan persamaan bahasa dan asal sejarah maupun daerah yang di dahului dihuni, Jika di masa Kuno dan abad pertengahan pendudukan di lakukan secara totaliter, maka pada zaman modern pendudukan yang dilakukan oleh negara pemenang perang hanya mengontrol pada beberapa wilayah atau pada bagian sektor tertentu, berikut adalah penjelasannya ; 1. Ottoman  Pada masa perang dunia pertama, Ottoman dipaksa ikut perang oleh parlemen untuk menghadapi ekspansi politik air hangat Rusia,  Rusia mengingini kawasan mediterania untuk mobilisasi perdagangan nya, selain itu Timur Tengah adalah kawasan yang belum di kolonisasi oleh bangsa-bangsa Eropa Barat yang masih tersisa, berdasar kabar yang berkembang pada masa itu, cadangan minyak yang melimpah ditemukan di semua Timur Tengah mengingat penemuan mobil dan motor mencapai puncaknya pada tahun 19

Bukittinggi-Bidar Alam sebagai basis menyelamatkan Republik dari agresi

Gambar
Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI)   adalah penyelenggara pemerintahan Republik Indonesia periode 22 Desember 1948 - 13 Juli 1949, dipimpin oleh   Syafruddin Prawiranegara   yang disebut juga dengan   Kabinet Darurat . [1]   Sesaat sebelum pemimpin Indonesia saat itu,   Sukarno   dan   Hatta ditangkap Belanda pada tanggal 19 Desember 1948, mereka sempat mengadakan rapat dan memberikan mandat kepada Syafruddin Prawiranegara untuk membentuk pemerintahan sementara. [2] Rumah ketua PDRI Sjafroedin Prawiranegara di Bidar Alam Solok Selatan, Sumatra Barat yang dipergunakan juga untuk kantor pemerintahan Latar belakang Sunting Tidak lama setelah ibu kota RI di  Yogyakarta dikuasai  Belanda  dalam  Agresi Militer Belanda II , mereka berulangkali menyiarkan berita bahwa RI sudah bubar. Karena para pemimpinnya, seperti  Soekarno ,  Hatta  dan  Syahrir  sudah menyerah dan ditahan. Mendengar berita bahwa tentara Belanda telah menduduki ibu kota  Yogyakarta  dan menangkap sebagian besar