rencana pembentukan provinsi madura

Pulau Madura. bappeda.jatimprov.go.id
TEMPO.CO, Bangkalan - Berbagai upaya telah dilakukan Panitia Percepatan Pembentukan Provinsi Madura (P4M) untuk mempercepat proses pemisahan Pulau Madura dari Provinsi Jawa Timur. Namun hingga kini belum ada perkembangannya.
Politisi Senayan asal Madura, Farid Alfauzi, menilai mandegnya wacana pembentukan Madura menjadi provinsi karena P4M ingin instan. Mereka menjadikan pembentukan Provinsi Gorontalo dan Provinsi Riau sebagai acuan. "Padahal situasi Madura dengan Gorontalo dan Riau berbeda," kata Farid di Bangklan, Sabtu, 2 April 2016.
Perbedaan pertama, kata Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini, dalam pembentukan Provinsi Gorontalo yang berkeinginan adalah pemerintah pusat. Sedang pembentukan Provinsi Madura keinginan P4M. Perbedaan kedua karena ada potensi terjadi masalah disintegrasi bangsa di Gorontalo dan Riau. Untuk mengatasi ancaman disintegrasi itu pemerintah mempercepat pemisahan Gorontalo dan Riau.
Bahkan saking ngebetnya, kata Farid, pemerintah berani melanggar undang-undang sehingga secara hukum pembentukan Provinsi Gorontalo dan Riau menyalahi aturan, terutama syarat wilayah yang bisa dimekarkan harus terdiri dari lima kabupaten/kota. Sementara Gorontalo tetap disahkan jadi provinsi meski hanya ada dua kabupaten. Begitu pun Riau jadi provinsi meski baru ada empat kabupaten. "Begitu juga di Papua, pemekaran begitu cepat karena ada potensi disintegrasi," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, wacana pembentukan provinsi Madura yang dimotori P4M sudah ditolak oleh Bupati Pamekasan. Kabupaten Sumenep juga diprediksi tidak akan mau melepas begitu saja wilayah kepulauan untuk jadi kabupaten sendiri.
Karena kendala itu, P4M akhirnya memulai gerakan dengan lobi-lobi tingkat pusat setelah melihat mudah pembentukan Provinsi Gorontalo. Mereka telah bertemu Mentri Dalam Negeri dan Komisi II DPR RI namun hingga saat kini belum ada perkembangan.
sumber : tempo.co
https://m.tempo.co/read/news/2016/04/03/058759325/madura-sulit-menjadi-provinsi-sendiri-ini-alasannya
Komentar
Posting Komentar