menemukan y-dna di sumatera, jawa dan indonesia timur
Y-DNA merupakan genetik yang diturunkan secara patrilineal (garis
keturunan langsung dari pihak ayah kepada anak laki-laki). Y-DNA sendiri
dibedakan dalam beberapa haplogroups, yang merupakan kombinasi gen pada kromosom dari berbagai daerah, dengan kecenderungan diwariskan bersama-sama.
Berdasarkan penyelusuran genetika, Y-DNA haplogroups penduduk Jawa, Sumatera dan Indonesia Timur (sumber : wikipedia.org), adalah sebagai berikut :
Dari tabel diatas, Y-DNA yang dominan di Jawa dan Sumatera adalah Haplogroup O, sementara Indonesia Timur lebih dominan Haplogroup C.
Lain halnya dengan Indonesia Timur, teridentifikasi Haplogroup S dan Haplogroup M yang cukup dominan, keduanya merupakan ciri penduduk yang mendiami Papua, Nusa Tenggara dan Kepulauan Maluku (sumber : Haplogroup S dan Haplogroup M).
Menemukan Jejak Leluhur
Dari data Y-DNA diatas, nampaknya di wilayah Jawa, Sumatera dan Indonesia Timur, ditemukan interaksi antara Komunitas Formosa dengan Komunitas Polynesia. Komunitas Formosa mendominasi Jawa dan Sumatera, sementara Komunitas Polynesia mendominasi Indonesia Timur. Di Indonesia Timur sendiri, teridentifikasi terdapat penduduk asli dengan ciri Haplogroup S dan Haplogroup M. Hal ini bermakna kehadiran Komunitas Polynesia datang dari luar kawasan, dan kemudian mendominasi daerah Indonesia Timur. Komunitas Polynesia (Haplogroup C1b2 – M38), diduga berasal dari sebaran penduduk Sundaland yang mengalami kenaikan permukaan laut, pada sekitar 11.600 tahun yang lalu. Komunitas ini kemudian menyebar ke seluruh Nusantara dan wilayah Melanesia, Polinesia sampai Selandia Baru (referensi : Y-DNA Haplogroup C).
Selepas tenggelamnya Sundaland, daerah Jawa, Sumatera dan Indonesia Timur didiami oleh Haplogroup C, Haplogroup S dan Haplogroup M, hal ini bisa dibuktikan dengan ditemukannya kerangka manusia Ras Australomelanesid ( Haplogroup M) di Goa Harimau Sumatera Selatan, dari masa 4.840 tahun yang lalu (lihat : Gua Hunian Leluhur Nusantara, dari era Zaman Es, sekitar 14.825 tahun yang lalu?). Salah satu pusat peradaban Nusantara Purba ketika itu, berada di Swana Bhumi bagian Selatan, yang dikenali sebagai Peradaban Bangsa Punt (lihat : [Misteri] Kuil Hatshesut (dari masa 1.470 SM), berkisah tentang Peradaban Purba Nusantara?). Pada sekitar 3.500 tahun yang lalu (1.500 SM), Nusantara kedatangan Haplogroup O (Ras Mongoloid), dari kepulauan Formosa. Di masa itu, antara Bangsa Punt dan Ras Mongoloid terjadi persaingan, namun dibeberapa daerah juga ditemukan kedua kelompok ini saling berinteraksi.
WaLlahu a’lamu bishshawab
Catatan Penambahan:
1. Pada sekitar masa 47,000-55,000 tahun yang lalu, Haplogroup K-M9 (menetap di India) membentuk genetik marker baru yaitu Haplo K2 (K-M526).
Haplo K2 (K-M526) bermigrasi menuju Sundaland, menurunkan Haplo NO yang kemudian menjadi 2 Haplo utama N-M231 dan O-M175. Haplo O-M175 untuk kemudian mendominasi wilayah tersebut.
Haplo K (K-M9) -> Haplo K2 (K-M526) -> Haplo NO -> Haplo O-M175
Pada masa 10.000-12.000 tahun lalu ketika Sundaland tenggelam, keturunan Haplo O-M175 bermigrasi ke utara :
(O3-M122)-> menyusuri Sungai Mekong -> Yellow River Basin -> sebagian ke Timur (North China – Yellow River) dan sebagian ke Barat (Tibet Highland)
-> Haplogroup O3-M122 dikenal sebagai genetik marker Sino-Tibetan speakers (Tibet, Chinese, Japanese, Korean, Burma dan lainnya).
(O2a-M95) kemudian dikenal sebagai genetik marker dari rumpun Austro-asiatic speakers (Munda di India dan Mon-Khmer).
(O1-M119)-> South China (Yangtze River)-> Formosa -> kembali ke Nusantara
-> Haplogroup O1a-M119, dikenal sebagai genetik marker dari Austronesian dan Tai-Kadai speakers (Formosan, Melayu, Jawa, Polynesian, Thai dan lainnya).
(sumber : unri.ac.id, Haplogroup K-M9, Haplo K-M526 originated in Indonesia, K-M526 in Southeast Asia).
2. Jika kita mencermati Evolutionary tree of Human Y-chromosome DNA (Y-DNA) haplogroups, diperkirakan Keluarga Nuh berasal dari Haplogroup IJK, yang merupakan pangkal percabangan keturunan Sem bin Nuh (Haplogroup IJ) dan Yafet bin Nuh (Haplogroup K). Dari Y-DNA bisa kita peroleh informasi, keturunan Nabi Adam yang selamat dari Banjir Nuh, berasal dari 8 komunitas, yakni Haplogroup A, B, CF, D, E, G, H dan IJK.
Setelah peristiwa Bencana Nuh, setidaknya muncul 3 kelompok pengikut Nabi Nuh, yaitu :
3. Nabi Idris, yang merupakan leluhur Nabi Nuh dan diyakini sebagai sosok Oziris (leluhur Mesir Kuno [Haplogroup E] dan Bangsa Punt [Haplogroup C]), diperkirakan berasal dari keluarga Haplogroup CT, sekitar 70.000-75.000 tahun yang lalu. Diperkirakan masa kehidupan Nabi Idris setelah Bencana Letusan Gunung Toba (74.000 tahun yang lalu, sumber : wikipedia.org), yang menyebabkan manusia hampir punah hanya tersisa sekitar 3.000 sampai 10.000 jiwa (sumber : Letusan Gunung Toba). Data ini juga didukung perhitungan sejarawan Abu Said El Balchi, yang menyatakan Piramid di Mesir mulai dibangun sekitar 72.000 tahun sebelum Hijrah Nabi. Dimana Piramid itu sendiri, dibuat sebagai penghormatan kepada Oziris.
(sumber : Misteri HURUF HIEROGLYPH, mengungkap Kisah NABI IDRIS, dalam Peradaban MESIR PURBA? dan Nabi Idris (Oziris), Tokoh Pembaharu MESIR PURBA ?).
4. Berdasar penyelusuran Y-chromosomal Adam (Y-MRCA), diperkirakan Adam “Manusia Modern”, hidup di bumi pada sekitar 237.000 – 581.000 tahun yang lalu. Fakta ilmiah ini didukung, atas penemuan fosil manusia modern, di Sungai Omo Ethiopia yang berusia sekitar 195.000 tahun. Serta hasil penyelusuran Mitochondrial Eve, yang masa kehidupannya di bumi sekitar 200.000 tahun yang lalu. Namun masa kehidupan Nabi Adam mungkin bisa lebih lampau lagi, mengingat data genetika yang dipakai berdasarkan sampel manusia modern yang hidup saat ini, sementara sangat banyak bangsa-bangsa yang pernah hidup di bumi, telah mengalami kepunahan.
(sumber : Menyelusuri masa kehidupan NABI ADAM, berdasarkan Genetika, Arkeologi, Astronomi dan Geologi).
Berdasarkan penyelusuran genetika, Y-DNA haplogroups penduduk Jawa, Sumatera dan Indonesia Timur (sumber : wikipedia.org), adalah sebagai berikut :
Dari tabel diatas, Y-DNA yang dominan di Jawa dan Sumatera adalah Haplogroup O, sementara Indonesia Timur lebih dominan Haplogroup C.
Haplogroup O-M175 oleh beberapa ahli dianggap terkait dengan Kepulauan Formosa (Taiwan), dan disana ditemukan 93,2% penduduknya memiliki Haplogroup O.Dan yang menarik di Sumatera, terdapat Haplogroup F yang cukup dominan. Haplogroup F sendiri diperkirakan berasal dari wilayah India Selatan dan Srilangka (sumber : Haplogroup F).
Sedangkan Haplogroup C1b2 – M38 oleh beberapa ahli dianggap terkait dengan dari Kepulauan Polynesia (Pasifik), dan disana ditemukan 83,3% penduduknya memiliki Haplogroup C.
Sumber : Ancestral Lineages of the Malays
Lain halnya dengan Indonesia Timur, teridentifikasi Haplogroup S dan Haplogroup M yang cukup dominan, keduanya merupakan ciri penduduk yang mendiami Papua, Nusa Tenggara dan Kepulauan Maluku (sumber : Haplogroup S dan Haplogroup M).
Menemukan Jejak Leluhur
Dari data Y-DNA diatas, nampaknya di wilayah Jawa, Sumatera dan Indonesia Timur, ditemukan interaksi antara Komunitas Formosa dengan Komunitas Polynesia. Komunitas Formosa mendominasi Jawa dan Sumatera, sementara Komunitas Polynesia mendominasi Indonesia Timur. Di Indonesia Timur sendiri, teridentifikasi terdapat penduduk asli dengan ciri Haplogroup S dan Haplogroup M. Hal ini bermakna kehadiran Komunitas Polynesia datang dari luar kawasan, dan kemudian mendominasi daerah Indonesia Timur. Komunitas Polynesia (Haplogroup C1b2 – M38), diduga berasal dari sebaran penduduk Sundaland yang mengalami kenaikan permukaan laut, pada sekitar 11.600 tahun yang lalu. Komunitas ini kemudian menyebar ke seluruh Nusantara dan wilayah Melanesia, Polinesia sampai Selandia Baru (referensi : Y-DNA Haplogroup C).
Selepas tenggelamnya Sundaland, daerah Jawa, Sumatera dan Indonesia Timur didiami oleh Haplogroup C, Haplogroup S dan Haplogroup M, hal ini bisa dibuktikan dengan ditemukannya kerangka manusia Ras Australomelanesid ( Haplogroup M) di Goa Harimau Sumatera Selatan, dari masa 4.840 tahun yang lalu (lihat : Gua Hunian Leluhur Nusantara, dari era Zaman Es, sekitar 14.825 tahun yang lalu?). Salah satu pusat peradaban Nusantara Purba ketika itu, berada di Swana Bhumi bagian Selatan, yang dikenali sebagai Peradaban Bangsa Punt (lihat : [Misteri] Kuil Hatshesut (dari masa 1.470 SM), berkisah tentang Peradaban Purba Nusantara?). Pada sekitar 3.500 tahun yang lalu (1.500 SM), Nusantara kedatangan Haplogroup O (Ras Mongoloid), dari kepulauan Formosa. Di masa itu, antara Bangsa Punt dan Ras Mongoloid terjadi persaingan, namun dibeberapa daerah juga ditemukan kedua kelompok ini saling berinteraksi.
Berdasarkan teori Migrasi Manusia, sesungguhnya Ras Mongoloid berasal dari Nusantara. Perpindahan Ras Mongoloid dari Sundaland (Nusantara) ke wilayah utara, diperkirakan terjadi sekitar 11.600 tahun yang lalu (lihat : Teori Migrasi Manusia, untuk menjawab Asal Usul Bangsa Melayu ? dan Tanah Punt, Sundaland dalam Legenda Leluhur Bangsa Nusantara?).Di Sumatera, juga kedatangan Haplogroup F dari India Selatan dan Haplogroup J dari Timur Tengah (lihat : Legenda Raja Mus, Pembawa Ajaran Nabi Ibrahim di Nusantara ?), yang membawa keyakinan monotheisme di Nusantara.
WaLlahu a’lamu bishshawab
Catatan Penambahan:
1. Pada sekitar masa 47,000-55,000 tahun yang lalu, Haplogroup K-M9 (menetap di India) membentuk genetik marker baru yaitu Haplo K2 (K-M526).
Haplo K2 (K-M526) bermigrasi menuju Sundaland, menurunkan Haplo NO yang kemudian menjadi 2 Haplo utama N-M231 dan O-M175. Haplo O-M175 untuk kemudian mendominasi wilayah tersebut.
Haplo K (K-M9) -> Haplo K2 (K-M526) -> Haplo NO -> Haplo O-M175
Pada masa 10.000-12.000 tahun lalu ketika Sundaland tenggelam, keturunan Haplo O-M175 bermigrasi ke utara :
(O3-M122)-> menyusuri Sungai Mekong -> Yellow River Basin -> sebagian ke Timur (North China – Yellow River) dan sebagian ke Barat (Tibet Highland)
-> Haplogroup O3-M122 dikenal sebagai genetik marker Sino-Tibetan speakers (Tibet, Chinese, Japanese, Korean, Burma dan lainnya).
(O2a-M95) kemudian dikenal sebagai genetik marker dari rumpun Austro-asiatic speakers (Munda di India dan Mon-Khmer).
(O1-M119)-> South China (Yangtze River)-> Formosa -> kembali ke Nusantara
-> Haplogroup O1a-M119, dikenal sebagai genetik marker dari Austronesian dan Tai-Kadai speakers (Formosan, Melayu, Jawa, Polynesian, Thai dan lainnya).
(sumber : unri.ac.id, Haplogroup K-M9, Haplo K-M526 originated in Indonesia, K-M526 in Southeast Asia).
2. Jika kita mencermati Evolutionary tree of Human Y-chromosome DNA (Y-DNA) haplogroups, diperkirakan Keluarga Nuh berasal dari Haplogroup IJK, yang merupakan pangkal percabangan keturunan Sem bin Nuh (Haplogroup IJ) dan Yafet bin Nuh (Haplogroup K). Dari Y-DNA bisa kita peroleh informasi, keturunan Nabi Adam yang selamat dari Banjir Nuh, berasal dari 8 komunitas, yakni Haplogroup A, B, CF, D, E, G, H dan IJK.
Setelah peristiwa Bencana Nuh, setidaknya muncul 3 kelompok pengikut Nabi Nuh, yaitu :
– Kelompok Timur, yang dipimpin Yafet bin Nuh, diperkirakan mendiami Asia Selatan dan Sundaland (Paparan Sunda). Mereka kebanyakan berasal dari Haplogroup IJK dan CF, dan dari kelompok ini muncul ras baru, yang di-identifikasikan sebagai Haplogroup K, kemudian berkembang menjadi Haplogroup L, M, NO, P, Q, R, S dan T.Dan dengan mengacu timeline terbentuknya Haplogroup IJK, maka diperoleh informasi masa kehidupan Nabi Nuh serta Peristiwa Bencana Nuh, kemungkinan terjadi pada sekitar 47.000-60.000 tahun yang lalu.
– Kelompok Tengah, yang dipimpin Sem bin Nuh, diperkirakan mendiami daerah Asia Tengah. Mereka berasal dari Haplogroup IJK, G dan H, dari kelompok ini muncul ras baru, yang di-identifikasikan sebagai Haplogroup IJ, kemudian berkembang menjadi Haplogroup I dan Haplogroup J.
– Kelompok Barat, yang dipimpin Ham bin Nuh, diperkirakan mendiami daratan Afrika. Mereka berasal dari Haplogroup IJK, A, B, D, dan E.
(sumber : Jejak Nabi Nuh, dalam Gen Leluhur Nusantara).
3. Nabi Idris, yang merupakan leluhur Nabi Nuh dan diyakini sebagai sosok Oziris (leluhur Mesir Kuno [Haplogroup E] dan Bangsa Punt [Haplogroup C]), diperkirakan berasal dari keluarga Haplogroup CT, sekitar 70.000-75.000 tahun yang lalu. Diperkirakan masa kehidupan Nabi Idris setelah Bencana Letusan Gunung Toba (74.000 tahun yang lalu, sumber : wikipedia.org), yang menyebabkan manusia hampir punah hanya tersisa sekitar 3.000 sampai 10.000 jiwa (sumber : Letusan Gunung Toba). Data ini juga didukung perhitungan sejarawan Abu Said El Balchi, yang menyatakan Piramid di Mesir mulai dibangun sekitar 72.000 tahun sebelum Hijrah Nabi. Dimana Piramid itu sendiri, dibuat sebagai penghormatan kepada Oziris.
(sumber : Misteri HURUF HIEROGLYPH, mengungkap Kisah NABI IDRIS, dalam Peradaban MESIR PURBA? dan Nabi Idris (Oziris), Tokoh Pembaharu MESIR PURBA ?).
4. Berdasar penyelusuran Y-chromosomal Adam (Y-MRCA), diperkirakan Adam “Manusia Modern”, hidup di bumi pada sekitar 237.000 – 581.000 tahun yang lalu. Fakta ilmiah ini didukung, atas penemuan fosil manusia modern, di Sungai Omo Ethiopia yang berusia sekitar 195.000 tahun. Serta hasil penyelusuran Mitochondrial Eve, yang masa kehidupannya di bumi sekitar 200.000 tahun yang lalu. Namun masa kehidupan Nabi Adam mungkin bisa lebih lampau lagi, mengingat data genetika yang dipakai berdasarkan sampel manusia modern yang hidup saat ini, sementara sangat banyak bangsa-bangsa yang pernah hidup di bumi, telah mengalami kepunahan.
(sumber : Menyelusuri masa kehidupan NABI ADAM, berdasarkan Genetika, Arkeologi, Astronomi dan Geologi).
Komentar
Posting Komentar