Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2024

Jika menara babel tidak dibangun, akankah bahasa manusia semua sama

Menara Babel dalam Alkitab dipercayai dibangun pada 600 SM. Sekalipun menurut kronologi Alkitab, menara ini dibangun sekitar tahun 2300 SM. Kronologi Alkitab ini dibuat dengan asumsi bahwa semua catatan yang tertulis di dalam Alkitab adalah benar sehingga bisa dihitung usia orang-orang yang tertulis di sana sehingga ketika dijumlahkan, keluarlah hasil seperti itu. Kronologi Alkitab adalah sebuah klaim, bukan bukti bahwa menara Babel sudah ada sejak 2300 SM. Mari kita lihat bukti-bukti peradaban lain sebelum tahun itu. Bahasa Cina Kuno, juga dikenal sebagai "Cina Kuno", berasal dari tahun 1700 SM. Penggunaan sistem penulisan Tiongkok pertama kali diketahui pada masa Dinasti Shang (1766–1122 SM). Bahasa Sumeria dianggap sebagai bahasa tertulis tertua, muncul sekitar tahun 3200 SM. Bukti tertulis tertua mengenai bahasa Sumeria ditemukan pada tablet Kish di Irak modern, yang berasal dari sekitar tahun 3500 SM. Berikut beberapa bahasa lama lainnya: Sansekerta: Memiliki tradis

Jika 2024 ada kerusuhan sosial?

Nggak deh, 1998 itu banyak sekali pemantiknya dan apa yang terjadi nggak sama seperti sekarang, saat itu segregasi rasial masih terasa sehingga kecemburuan individu gampang terpantik terutama untuk para Chindo yang lebih kaya daripada pribumi, itupun di beberapa sisi banyak kasus Chindo yang dilindungi kaum pribumi meski nggak masuk berita atau disiarkan, yang kita tahu kan jeleknya saja. Saat itu Indonesia sangat kacau terutama untuk urusan sandang pangan makannya orang banyak yang menjarah dan merampok, toko paling kelihatan ya punya Chindo sehingga mereka jadi korbannya, kalau sekarang kayanya kejadian kaya gitu udah gak mungkin (atau kecil sekali) kejadian. Sekarang gini deh, lompatan USD ke IDR pada 1998 kan sangat tinggi sekali, sementara 2024 nggak ada kasus demikian (sekarang aja gak ada kan) sehingga orang masih relatif santai untuk bekerja dan cari uang, sekarang orang makan masih bisa meski mungkin ngga terlalu enak, tahun 1998 orang cari makan susah dan ditambah beberap

Korelasi antara surat Ar Rum dan Bangsa Romawi

Apabila anda akrab dengan literatur Quran, maka pembacaan QS 30:2–3 itu ada dua (dengan dua pembacaan minor lainnya): غُلِبَتِ الرُّومُ فِي أَدْنَى الْأَرْضِ وَهُم مِّن بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ غَلَبَتِ الرُّومُ فِي أَدْنَى الْأَرْضِ وَهُم مِّن بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيُغْلَبُونَ Pembacaan pertama dapat ditemukan pada qiraat Nafi', Ibn Katsir, Abu Amir, 'Asim. Sedang pembacaan kedua dapat ditemukan pada qiraat Ali ibn Abi Thalib, Ibn Umar, Muwaiyyah ibn Qurra, Al-Kalbi.[1] Jika kita terjemahkan kedalam bahasa Indonesia artinya sebagai berikut: Romawi telah dikalahkan, di negeri terdekat, dan mereka setelah kekalahan mereka akan dimenangkan. Romawi telah menang, di negeri terdekat, dan mereka setelah kemenangan mereka akan dikalahkan. Lho kok beda, lalu mana yang benar? Menurut Thabari dari dua model pembacaan ini, model kedualah yang ia dukung. Argumen yang ia kemukakan adalah, penggunaan kata galabihim pada ayat ketiga. Karena bila menggunakan arti pertama, seharusnya re

Penyebutan Muhammad pertama kali

Batu Monumen makam seorang Saba yang dibuat sekitar abad 1-3 CE di Yaman. Prasasti ini berisi penyebutan nama Muhammad (𐩣𐩢𐩣𐩵) yang paling awal.[1] Nabi Muhammad sendiri baru lahir abad 6 CE. Artinya nama ini sudah hadir 3–5 abad lebih awal. Berikut bunyi teksnya: "Nisan Muhammad bin Dhat Wasa'at dan semoga Athtar menggulingkan orang yang akan menghancurkannya” Artefak ini bisa dilihat di Museum Louvre, Paris, Perancis. Room 314, Sully Wing, Level 0. [2] Inventory Main number: AO 4089 Catalog number: CIH 420 Collection Department of Oriental Antiquities Catatan Kaki [1] 𐩯𐩢𐩧𐩺𐩬 [2] base

Azmatkhan

Al-Azhmatkhan' (bahasa Urdu: آل عظمت خان) adalah marga Alawiyyin keturunan Rasulullah yang berasal dari India dan Hadramaut, banyak tersebar di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Marga Al-Azhmatkhan berasal dari penggabungan dua kata dalam bahasa Urdu, "Azhamat" yang berartikan "Mulia/Tinggi" dan "Khan" sebuah gelar bangsawan India dan yang memiliki arti "Penguasa". [1] Keturunan Al-Azhmatkhan di Nusantara umumnya adalah keturunan Walisongo dan Kesultanan Islam, Kyai/Ulama, yang menginisiasi gerakan dakwah Islam di Nusantara pada era akhir Majapahit, pada awalnya mereka dikenal sebagai Sayyid atau Syarif, namun karena penjajahan Belanda, Jepang dan lain sebagainya, keturunan Walisongo ini harus menyembunyikan diri dalam rangka menyelamatkan diri dan keluarganya. Mereka berasimilasi dengan masyarakat setempat melalui pemakaian nama atau gelar lokal. Seperti : Tubagus (Banten), Kemas|Masagus|Kiagus|(Palembang),Radin (Lampung), Menak (Lampung), Ra

Peradaban di sepanjang Batanghari

Riwayat Nagari di Sepanjang Batanghari October 18, 2009 in Ekspedisi, Nagari, Tarikh Jika anda menyusuri Batanghari dari Jambi ke arah hulu, kata Rusli Amran, dalam bukunya Sumatera Barat hingga Plakat Panjang, maka setelah mencapai Kota Tanjung, sungai lebar ini akan memasuki daerah Minangkabau. Daerah ini oleh Belanda dahulu disebut Batanghari Districten dengan kota-kotanya seperti Padanglaweh, Sitiung, Sungailansek, Sungaidareh dan lain-lain. Kini daerah itu sudah menjadi Kabupaten Darmashraya. Memang sejarah mencatat, pada akhir abad yang lalu, Batanghari Districten merupakan daerah tersendiri. Sesudah kekuasaan Hindia Belanda sampai ke sana, daerah itu dibagi dua masing-masing distrik Batanghari dan Kotabesar dengan ibu kotanya mula-mula di Kotabesar kemudian semenjak 1913 dipindahkan ke Sungaidareh dan termasuk onderafdeling Tanah Datar, Keresidenan Sumatra Barat. Melihat letak geografis daerah ini, dengan anak sungai Pangean dan Takung sampai Sijunjung (kemungkinan dulu na

Teori fusi 3 kerajaan

Pagaruyung dan Teori Fusi Tiga Kerajaan (Marapi, Dharmasraya, Sriwijaya) November 14, 2011 in Kerajaan, Mitos, Tambo Sumber dalam Istana Pagaruyung (Tambo Pagaruyung) memiliki sebuah keyakinan bahwa asal muasal Kerajaan Pagaruyung adalah berbentuk penggabungan atau fusi dari 3 keturunan (3 kerajaan) yang sudah ada sebelumnya. Ketiga kerajaan itu adalah: Dinasti Kerajaan Gunung Marapi (Keturunan Ninik Sri Maharaja Diraja) Dinasti Kerajaan Dharmasraya (Wangsa Mauli) di hulu Batanghari Dinasti Kerajaan Sriwijaya (Wangsa Syailendra) yang menyingkir setelah ditaklukkan raja Rajendra dari Chola Mandala Ketiga asal keturunan itu direpresentasikan dalam pemerintahan Rajo Tigo Selo: Rajo Adat dipegang oleh Dinasti Gunung Marapi, berkedudukan di Buo, bersemayam di Istana Ateh Ujuang di Balai Janggo Rajo Ibadat dipegang oleh Dinasti Sriwijaya, berkedudukan di Swarnapura (Sumpur Kudus), bersemayam di Istana Ikua Rumpuik di Kampuang Tangah Rajo Alam dipegang oleh Dina

Migrasi klan di alam Minangkabau

Seputar Suku, Migrasi dan Kelarasan di Minangkabau November 25, 2011 in Diaspora, Hipotesa, Nagari, Penelitian, Suku, Tambo Asal Muasal Suku Menurut Tambo Menurut pendapat yang paling umum dan bersumberkan kepada Tambo, pada awalnya di Minangkabau hanya ada empat suku saja yaitu Koto, Piliang, Bodi dan Caniago. Keempat suku mengelompok menjadi dua kelarasan yaitu Lareh Koto Piliang yang dipimpin Datuak Katumanggungan dan Lareh Bodi Caniago yang dipimpin oleh Datuak Perpatiah Nan Sabatang. Selanjutnya suku-suku asal ini membelah berulang kali hingga mencapai jumlah ratusan suku yang ada sekarang ini. Dapat ditebak, suku yang empat ini adalah penghuni kawasan lereng Gunung Marapi atau Nagari Pariangan. Konsep ini sesuai dengan tujuan penulisan tambo yaitu untuk menyatukan pandangan orang Minang tentang asal-usulnya. Namun informasi dari tambo ini tidak menyebutkan: Darimana asal usul suku yang empat ini Darimana asal usul 4 suku lain yang ada di Nagari Pariangan (Pisang, M

Migrasi para raja

Kronik Malayu-Minangkabau mencatat bahwa perpindahan awal bangsawan Minangkabau dari Tanah Ranjani Ulak Tanah Basa ke Pulau Perca terjadi sekurangnya 19 generasi sebelum masa Datuak Katumanggungan. Dengan asumsi bahwa Datuak Katumanggungan lahir pada tahun 1285 (berumur 60an tahun saat menyerahkan kekuasaan ke Adityawarman pada 1347), maka terbentang jarak sekurangnya 760 tahun dari tahun kelahirannya hingga periode awal kedatangan para bangsawan asal Tanah Ranjani tersebut (asumsi rata-rata pergantian generasi adalah setiap 40 tahun). Perhitungan ini menghasilkan tahun 525-550 M sebagai perkiraan awal bermulanya Dinasti Gunung Marapi di Pulau Perca yang ditandai dengan kedatangan pasangan suami istri Dewang Indera Jati (Niniak Indo Jati Datuak di Ngalau) dan Puti Sari Mayang (Puti Jato Jati). Fragmen dalam KSRM menggambarkan episode kedatangan itu sebagai berikut: Habih maso baganti maso, zaman baganti badukalo Mangko duduak surang rajo, Ulak Tanah Basa nagarinyo Adopun rajo basi

Kronologi Peristiwa di Bumi Malayu

Titik Penting Sejarah Bumi Malayu 500-1400 M November 17, 2023 in Hipotesa, Interpretasi, Kerajaan, Kompilasi, Kronik, Literatur, Penelitian, Prasasti, Silsilah, Tarikh 500 M – 680 M. Dinasti Bukit Seguntang Ranjani memulai peradaban di Hulu Seguntang, kawasan Liwa Tinggi yang kemudian hari diwarisi oleh Skala Brak Kuno. Kawasan Hulu Seguntang ini berada di sisi utara Gunung Pesagi, di sekitar Danau Ranau. Dinasti inilah yang kemudian pindah ke Bukit Kualo Ranjani (Muara Seguntang) di sekitar Palembang saat ini, lalu mendirikan kerajaan yang lebih dikenal sebagai Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan ini dipimpin oleh raja-raja bergelar Syailendra, nama yang secara harfiah berarti dinasti raja-raja gunung, keturunan Indra. Tradisi yang sama digunakan juga oleh raja-raja Dinasti Gunung Marapi. Hulu Seguntang dikenali sebagai Kerajaan Kantoli (Akhandalapura) yang berdiri sekitar abad ke-5 M menurut catatan Cina. Ākhaṇḍalapura (आखण्डलपुर) memiliki makna khusus dalam kepercayaan Jainism, ya

Mengapa ada kisah Zulkarnain dalam Tambo Minangkabau

Bagaimana Kisah Iskandar Zulkarnain Sampai di Minangkabau? Sebuah Analisis Tentang Jejak Persia dan Malava December 9, 2023 in Hipotesa, Interpretasi, Literatur, Penelitian, Tambo, Tarikh | 10 comments Seorang pejabat pemerintah Belanda yang bernama Cornelis Poortman dibuat bingung dengan kepercayaan masyarakat Minangkabau yang mengakui bahwa mereka dan rajanya adalah keturunan Iskandar Zulkarnain, yang pada saat itu ditafsirkan sebagai sosok Alexander the Great dari Macedonia. Saat itu, Poortman diminta oleh teman sejawatnya, Westenenk untuk meneliti tentang Mitos Dinasti Iskandar Zulkarnain di Minangkabau. Kebetulan ia sudah terlebih dahulu menemukan informasi dalam catatan peninggalan Dinasti Syiah Fathimiyah Mesir (909–1171), tentang keberadaan sekelompok kaum Syiah di Gujarat India, yang mengaku keturunan Alexander the Great (mereka menyebutnya “Iskandar Zulkarnain”). Poortman mencurigai orang-orang asal Cambay Gujarat inilah yang menjadi asal dari mitos keturunan Dinasti Is