Korelasi antara surat Ar Rum dan Bangsa Romawi

Apabila anda akrab dengan literatur Quran, maka pembacaan QS 30:2–3 itu ada dua (dengan dua pembacaan minor lainnya): غُلِبَتِ الرُّومُ فِي أَدْنَى الْأَرْضِ وَهُم مِّن بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ غَلَبَتِ الرُّومُ فِي أَدْنَى الْأَرْضِ وَهُم مِّن بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيُغْلَبُونَ Pembacaan pertama dapat ditemukan pada qiraat Nafi', Ibn Katsir, Abu Amir, 'Asim. Sedang pembacaan kedua dapat ditemukan pada qiraat Ali ibn Abi Thalib, Ibn Umar, Muwaiyyah ibn Qurra, Al-Kalbi.[1] Jika kita terjemahkan kedalam bahasa Indonesia artinya sebagai berikut: Romawi telah dikalahkan, di negeri terdekat, dan mereka setelah kekalahan mereka akan dimenangkan. Romawi telah menang, di negeri terdekat, dan mereka setelah kemenangan mereka akan dikalahkan. Lho kok beda, lalu mana yang benar? Menurut Thabari dari dua model pembacaan ini, model kedualah yang ia dukung. Argumen yang ia kemukakan adalah, penggunaan kata galabihim pada ayat ketiga. Karena bila menggunakan arti pertama, seharusnya redaksi kata tersebut adalah galabatihim bukan galabihim.[2] Mayoritas umat Islam saat ini memakai makna pertama, karena Quran sekarang menggunakan qiraat murid 'Asim, yakni Hafsy. Mereka umumnya memaknai ayat tersebut sebagai ramalan kemenangan Romawi atas Persia. Tapi bagaimana orang-orang terdahulu macam Thabari memaknai kedua ayat ini? Bagi Thabari QS 30:2–3 tidak berbicara tentang kemenangan orang Romawi atas Persia, melainkan kemenangan umat Islam atas Romawi. Menurutnya, ayat keempat yang berbunyi: dalam beberapa tahun lagi. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudahnya. Dan di hari itu bergembiralah orang-orang yang beriman, Jauh lebih masuk akal dimaknai sebagai kemenangan umat Islam atas Romawi, ketimbang kemenangan Romawi atas Persia. Sekarang kembali ke pertanyaan, apakah Surah Ar-rum dalam Al-Quran meramal masa depan bangsa Romawi dengan benar? Untuk menjawab pertanyaan ini kita harus bertanya terlebih dahulu. Apakah ketiga ayat ini adalah sebuah ramalan? Apakah ini ramalan tentang Romawi? Apakah Romawi berhasil menang? Apakah ramalan terpenuhi? Dari keempat pertanyaan ini, kita bisa membuat tabel benar salah bagi kedua cara baca. Yang menarik dari analisis sederhana ini adalah, apapun status Romawi, entah ia menang ataupun kalah, tidak merubah kebenaran dari ramalan tersebut. Bagi kita yang hidup jauh setelah ramalan ini terpenuhi, hal tersebut mungkin biasa saja, tapi bagaimana kira-kira pemikiran mereka yang saat ramalan ini belum terpenuhi masih hidup. Kira-kira makna mana yang kemungkinan besar akan mereka gunakan? Well, saya tidak akan menyimpulkan pertanyaan ini, tapi justru menambah pertanyaan baru. Hal ini saya maksud agar kita mengetahui apa sebenarnya yang dimaksud sebagai sebuah ramalan, bagaimana ramalan tersebut bekerja, apakah ia benar-benar jelas, dan mengapa sebuah ramalan bisa menjadi multi tafsir. Selamat berkomentar. Catatan Kaki [1] Corpus Coranicum [2] موقع التفير الكبير

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAHUN 80an INDONESIA LEBIH MAJU DARI TIONGKOK, KINI JAUH TERTINGGAL, APA PRINSIPNYA

BAHASA DAERAH yang UNIK

Perilaku Organisasi