Agama Para Nabi itu Sama
TELAH kita ketahui agama Islam lahir di masa Nabi Muhammad
SAW. Namun, pada masa sebelum nabi pun sudah dikenal Islam, hanya
bukanlah berbentuk sebagai agama. Lalu, apa bedanya ajaran agama Islam
dalam agama-agama terdahulu dengan agama Islam yang diwahyukan kepada
Nabi terakhir Muhammad SAW?
Allah SWT berfirman, “Hai
orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah
Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan. dan
berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan Jihad yang sebenar-benarnya.
Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu
dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia
(Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang Muslim dari dahulu, dan
(begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas
dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, Maka
dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali
Allah. Dia adalah Pelindungmu, Maka Dialah Sebaik-baik pelindung dan
sebaik- baik penolong,” (QS. Al-Hajj: 77-78).
Ayat al-Quran di
atas jelas menunjukkan bahwa keimanan berkaitan dengan ibadah. Ibadah
berkaitan dengan perbuatan kebajikan. Perbuatan kebajikan mengharuskan
perjuangan di jalan Allah yang telah memilih keimanan bagi orang-orang
yang beriman.
Agama
Islam adalah agama yang pertama dan yang terakhir, dan Allah yang
memberi nama umat Islam sebagai “muslim”. Konsekuensi dari keislamannya
itu mewajibkan penganutnya menjalankan ajaran-ajaran-Nya secara utuh
agar kelak pada hari kiamat Rasulullah SAW menjadi saksi di hadapan
Allah bahwa umatnya telah menerima dan mengamlkan seluruh ajaran itu.
Dengan begitu tercapailah kebahagiaan dunia dan akhirat sebagaimana yang
dijanjikan-Nya.
Dalam ayat di atas Allah telah menamakan umat
Islam “muslimin”, bukan disebut sifatnya saja. Sebab, Islam bagi seorang
mukmin adalah sifat, identitas, ilmu pengetahuan dan segala-galanya.
Penganut
agama Ibrahim, Ismail, Ishaq, Yaqub, Musa, Isa, semua adalah juga
“muslimin” dan agama yang mereka terima adalah Islam, tetapi Islam
terbatas pada “sifatnya” saja, tanpa nama dan ilmu pengetahuan.
Arti Islam ialah,
1. Salam – aman – damai
2. Salamah – selamat (dari segala gangguan)
3. Istislam – penyerahan diri secara menyeluruh kepada Allah SWT.
2. Salamah – selamat (dari segala gangguan)
3. Istislam – penyerahan diri secara menyeluruh kepada Allah SWT.
“Islam”
akan terus kokoh kuat pada diri seseorang bila itu merupakan sifatnya.
Tetapi kalau hanya namanya saja akan mempunyai banyak arti. Misalnya
seorang berkata, “Aku melihat bulan.” Seseorang akan terkenang
pandangannya kepada bulan yang ada di langit, yang bersinar pada malam
hari menerangi bumi dan mengambil cahayanya dari matahari. Mungkin saja
orang itu tidak cantik, tetapi diberi nama bulan. Atau sengsara
keadaannya diberi nama Said (bahagia). []
Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab/Karya: Prof. Dr. M. Mutawalli as-Sya’rawi/Penerbit: Gema Insani
Agama
para nabi itu sama, yaitu islam. Sehingga pokok dan prinsip ajaran para
nabi itu sama. Semua mengajarkan tauhid, iman kepada hari akhir, loyal
kepada sesama mukmin, dan memusuhi orang kafir.
Allah berfirman,
Allah berfirman, tentang Nabi Nuh – ‘alaihis salam –,
Allah berfirman tentang Ibrahim,
Allah berfirman tentang Ya’qub, ketika beliau berwasiat kepada putra-putranya,
Allah berfirman tentang Musa – alaihis salam –,
Allah juga berfirman tentang Isa – ‘alaihis salam –,
Sementara rincian agama, berbeda-beda antara satu nabi dengan nabi yang lain.
Dulu, dalam syariatnya Nabi Musa ‘alaihis salam, lemak sapi dan kambing diharamkan. Dalam syariatnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dihalalkan.
Allah berfirman,
Dalam syariatnya Nabi Yusuf ‘alaihis salam, sujud kepada orang soleh dibolehkan. Sebagaimana saudara-saudaranya Yusuf sujud kepada Yusuf. Dalam Syariat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sujud kepada manusia dilarang. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan bahwa agama para nabi itu sama,
Al-Hafidz Ibnu Hajar menjelaskan hadis ini,
[1] Yahudi mengklaim, Ibrahim itu beragama yahudi. Nasrani mengklaim, Ibrahim itu nasrani. Mereka berdebat untuk mendapatkan pengakuan status agama Ibrahim. Lalu dibantah oleh Allah,
Bagaimana mungkin Ibrahim beragama yahudi atau nasrani, padahal agama yahudi atau nasrani baru ada, setelah mereka melakukan penyimpangan terhadap taurat dan injil. Sementara taurat dan injil baru diturunkan jauh setelah Ibrahim.
[2] Bantahan Allah, bahwa Ibrahim bukan yahudi atau nasrani. Tapi beliau seorang muslim.
Tapi sayangnya, orang liberal tidak mau mendengar dalil al-Quran…
Allahu a’lam.
Read more https://konsultasisyariah.com/30501-agama-para-nabi-itu-sama.html
Allah berfirman,
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
“Kami
tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan
kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka
sembahlah olehmu sekalian akan Aku.” (QS. Al-Anbiya: 25).Allah berfirman, tentang Nabi Nuh – ‘alaihis salam –,
وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Dan aku diperintahkan untuk menjadi muslim.” (QS. Yunus: 72)Allah berfirman tentang Ibrahim,
إِذْ قَالَ لَهُ رَبُّهُ أَسْلِمْ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ
“Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: “Tunduk patuhlah!” Ibrahim menjawab: “Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam”. (QS. Al-Baqarah: 131).Allah berfirman tentang Ya’qub, ketika beliau berwasiat kepada putra-putranya,
وَوَصَّى
بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَابَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ
اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Dan
Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula
Ya’qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah
memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk
agama Islam.” (QS. Al-Baqarah: 132).Allah berfirman tentang Musa – alaihis salam –,
يَا قَوْمِ إِن كُنتُمْ آمَنتُم بِاللهِ فَعَلَيْهِ تَوَكَّلُواْ إِن كُنتُم مُّسْلِمِينَ
“Berkata
Musa: “Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah
kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang muslim.” (QS. Yunus: 84)Allah juga berfirman tentang Isa – ‘alaihis salam –,
آمَنَّا بِاللهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
“Saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim.” (QS. Ali Imran: 52).Sementara rincian agama, berbeda-beda antara satu nabi dengan nabi yang lain.
Dulu, dalam syariatnya Nabi Musa ‘alaihis salam, lemak sapi dan kambing diharamkan. Dalam syariatnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dihalalkan.
Allah berfirman,
وَعَلَى
الَّذِينَ هَادُوا حَرَّمْنَا كُلَّ ذِي ظُفُرٍ وَمِنَ الْبَقَرِ
وَالْغَنَمِ حَرَّمْنَا عَلَيْهِمْ شُحُومَهُمَا إِلَّا مَا حَمَلَتْ
ظُهُورُهُمَا أَوِ الْحَوَايَا أَوْ مَا اخْتَلَطَ بِعَظْمٍ ذَلِكَ
جَزَيْنَاهُمْ بِبَغْيِهِمْ وَإِنَّا لَصَادِقُونَ
Kepada
orang-orang Yahudi, Kami haramkan segala binatang yang berkuku dan dari
sapi dan domba, Kami haramkan atas mereka lemak dari kedua binatang itu,
selain lemak yang melekat di punggung keduanya atau yang di perut besar
dan usus atau yang bercampur dengan tulang. Demikianlah Kami hukum
mereka disebabkan kedurhakaan mereka; dan sesungguhnya Kami adalah Maha
Benar. (QS. al-An’am: 146)Dalam syariatnya Nabi Yusuf ‘alaihis salam, sujud kepada orang soleh dibolehkan. Sebagaimana saudara-saudaranya Yusuf sujud kepada Yusuf. Dalam Syariat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sujud kepada manusia dilarang. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لأَحَدٍ لأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا
“Seandainya aku boleh menyuruh seorang sujud kepada seseorang, maka aku akan perintahkan seorang wanita sujud kepada suaminya.” (HR. Turmudzi 1159, Ibnu Hibban 1291 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan bahwa agama para nabi itu sama,
الْأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ لِعَلَّاتٍ ، أُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى وَدِينُهُمْ وَاحِدٌ
Para nabi itu ibarat saudara seibu. Ibu mereka berbeda-beda, agama mereka adalah satu.” (HR. Bukhari 3443 dan Muslim 2365).Al-Hafidz Ibnu Hajar menjelaskan hadis ini,
معنى الحديث أن أصل دينهم واحد وهو التوحيد وإن اختلفت فروع الشرائع
“Makna hadis, bahwa prinsip agama para nabi itu sama, yaitu tauhid. Meskipun rincian syariatnya berbeda-beda.” (Fathul Bari, 6/489).Klaim Liberal Tentang Agama Para Nabi
klaim orang liberal, bahwa Ibrahim adalah bapak dari 3 agama: Islam, Yahudi, dan Kristen. Jelas ini klaim yang tidak sesuai fakta. Telah Allah bantah dalam al-Quran,[1] Yahudi mengklaim, Ibrahim itu beragama yahudi. Nasrani mengklaim, Ibrahim itu nasrani. Mereka berdebat untuk mendapatkan pengakuan status agama Ibrahim. Lalu dibantah oleh Allah,
يَاأَهْلَ
الْكِتَابِ لِمَ تُحَاجُّونَ فِي إِبْرَاهِيمَ وَمَا أُنْزِلَتِ
التَّوْرَاةُ وَالْإِنْجِيلُ إِلَّا مِنْ بَعْدِهِ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Hai
Ahli Kitab, mengapa kamu bantah membantah tentang hal Ibrahim, padahal
Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kamu
tidak berpikir? (QS. Ali Imran: 65).Bagaimana mungkin Ibrahim beragama yahudi atau nasrani, padahal agama yahudi atau nasrani baru ada, setelah mereka melakukan penyimpangan terhadap taurat dan injil. Sementara taurat dan injil baru diturunkan jauh setelah Ibrahim.
[2] Bantahan Allah, bahwa Ibrahim bukan yahudi atau nasrani. Tapi beliau seorang muslim.
أَمْ
تَقُولُونَ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ
وَالْأَسْبَاطَ كَانُوا هُودًا أَوْ نَصَارَى قُلْ أَأَنْتُمْ أَعْلَمُ
أَمِ اللَّهُ وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ كَتَمَ شَهَادَةً عِنْدَهُ مِنَ
اللَّهِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
“Ataukah
kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim,
Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi
atau Nasrani?” Katakanlah: “Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah,
dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan
syahadah dari Allah yang ada padanya?” Dan Allah sekali-kali tiada
lengah dari apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 140).Tapi sayangnya, orang liberal tidak mau mendengar dalil al-Quran…
Allahu a’lam.
Read more https://konsultasisyariah.com/30501-agama-para-nabi-itu-sama.html
Agama
para nabi itu sama, yaitu islam. Sehingga pokok dan prinsip ajaran para
nabi itu sama. Semua mengajarkan tauhid, iman kepada hari akhir, loyal
kepada sesama mukmin, dan memusuhi orang kafir.
Allah berfirman,
Allah berfirman, tentang Nabi Nuh – ‘alaihis salam –,
Allah berfirman tentang Ibrahim,
Allah berfirman tentang Ya’qub, ketika beliau berwasiat kepada putra-putranya,
Allah berfirman tentang Musa – alaihis salam –,
Allah juga berfirman tentang Isa – ‘alaihis salam –,
Sementara rincian agama, berbeda-beda antara satu nabi dengan nabi yang lain.
Dulu, dalam syariatnya Nabi Musa ‘alaihis salam, lemak sapi dan kambing diharamkan. Dalam syariatnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dihalalkan.
Allah berfirman,
Dalam syariatnya Nabi Yusuf ‘alaihis salam, sujud kepada orang soleh dibolehkan. Sebagaimana saudara-saudaranya Yusuf sujud kepada Yusuf. Dalam Syariat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sujud kepada manusia dilarang. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan bahwa agama para nabi itu sama,
Al-Hafidz Ibnu Hajar menjelaskan hadis ini,
[1] Yahudi mengklaim, Ibrahim itu beragama yahudi. Nasrani mengklaim, Ibrahim itu nasrani. Mereka berdebat untuk mendapatkan pengakuan status agama Ibrahim. Lalu dibantah oleh Allah,
Bagaimana mungkin Ibrahim beragama yahudi atau nasrani, padahal agama yahudi atau nasrani baru ada, setelah mereka melakukan penyimpangan terhadap taurat dan injil. Sementara taurat dan injil baru diturunkan jauh setelah Ibrahim.
[2] Bantahan Allah, bahwa Ibrahim bukan yahudi atau nasrani. Tapi beliau seorang muslim.
Tapi sayangnya, orang liberal tidak mau mendengar dalil al-Quran…
Allahu a’lam.
Read more https://konsultasisyariah.com/30501-agama-para-nabi-itu-sama.html
Allah berfirman,
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
“Kami
tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan
kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka
sembahlah olehmu sekalian akan Aku.” (QS. Al-Anbiya: 25).Allah berfirman, tentang Nabi Nuh – ‘alaihis salam –,
وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Dan aku diperintahkan untuk menjadi muslim.” (QS. Yunus: 72)Allah berfirman tentang Ibrahim,
إِذْ قَالَ لَهُ رَبُّهُ أَسْلِمْ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ
“Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: “Tunduk patuhlah!” Ibrahim menjawab: “Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam”. (QS. Al-Baqarah: 131).Allah berfirman tentang Ya’qub, ketika beliau berwasiat kepada putra-putranya,
وَوَصَّى
بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَابَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ
اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Dan
Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula
Ya’qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah
memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk
agama Islam.” (QS. Al-Baqarah: 132).Allah berfirman tentang Musa – alaihis salam –,
يَا قَوْمِ إِن كُنتُمْ آمَنتُم بِاللهِ فَعَلَيْهِ تَوَكَّلُواْ إِن كُنتُم مُّسْلِمِينَ
“Berkata
Musa: “Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah
kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang muslim.” (QS. Yunus: 84)Allah juga berfirman tentang Isa – ‘alaihis salam –,
آمَنَّا بِاللهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
“Saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim.” (QS. Ali Imran: 52).Sementara rincian agama, berbeda-beda antara satu nabi dengan nabi yang lain.
Dulu, dalam syariatnya Nabi Musa ‘alaihis salam, lemak sapi dan kambing diharamkan. Dalam syariatnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dihalalkan.
Allah berfirman,
وَعَلَى
الَّذِينَ هَادُوا حَرَّمْنَا كُلَّ ذِي ظُفُرٍ وَمِنَ الْبَقَرِ
وَالْغَنَمِ حَرَّمْنَا عَلَيْهِمْ شُحُومَهُمَا إِلَّا مَا حَمَلَتْ
ظُهُورُهُمَا أَوِ الْحَوَايَا أَوْ مَا اخْتَلَطَ بِعَظْمٍ ذَلِكَ
جَزَيْنَاهُمْ بِبَغْيِهِمْ وَإِنَّا لَصَادِقُونَ
Kepada
orang-orang Yahudi, Kami haramkan segala binatang yang berkuku dan dari
sapi dan domba, Kami haramkan atas mereka lemak dari kedua binatang itu,
selain lemak yang melekat di punggung keduanya atau yang di perut besar
dan usus atau yang bercampur dengan tulang. Demikianlah Kami hukum
mereka disebabkan kedurhakaan mereka; dan sesungguhnya Kami adalah Maha
Benar. (QS. al-An’am: 146)Dalam syariatnya Nabi Yusuf ‘alaihis salam, sujud kepada orang soleh dibolehkan. Sebagaimana saudara-saudaranya Yusuf sujud kepada Yusuf. Dalam Syariat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sujud kepada manusia dilarang. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لأَحَدٍ لأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا
“Seandainya aku boleh menyuruh seorang sujud kepada seseorang, maka aku akan perintahkan seorang wanita sujud kepada suaminya.” (HR. Turmudzi 1159, Ibnu Hibban 1291 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan bahwa agama para nabi itu sama,
الْأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ لِعَلَّاتٍ ، أُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى وَدِينُهُمْ وَاحِدٌ
Para nabi itu ibarat saudara seibu. Ibu mereka berbeda-beda, agama mereka adalah satu.” (HR. Bukhari 3443 dan Muslim 2365).Al-Hafidz Ibnu Hajar menjelaskan hadis ini,
معنى الحديث أن أصل دينهم واحد وهو التوحيد وإن اختلفت فروع الشرائع
“Makna hadis, bahwa prinsip agama para nabi itu sama, yaitu tauhid. Meskipun rincian syariatnya berbeda-beda.” (Fathul Bari, 6/489).Klaim Liberal Tentang Agama Para Nabi
klaim orang liberal, bahwa Ibrahim adalah bapak dari 3 agama: Islam, Yahudi, dan Kristen. Jelas ini klaim yang tidak sesuai fakta. Telah Allah bantah dalam al-Quran,[1] Yahudi mengklaim, Ibrahim itu beragama yahudi. Nasrani mengklaim, Ibrahim itu nasrani. Mereka berdebat untuk mendapatkan pengakuan status agama Ibrahim. Lalu dibantah oleh Allah,
يَاأَهْلَ
الْكِتَابِ لِمَ تُحَاجُّونَ فِي إِبْرَاهِيمَ وَمَا أُنْزِلَتِ
التَّوْرَاةُ وَالْإِنْجِيلُ إِلَّا مِنْ بَعْدِهِ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Hai
Ahli Kitab, mengapa kamu bantah membantah tentang hal Ibrahim, padahal
Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kamu
tidak berpikir? (QS. Ali Imran: 65).Bagaimana mungkin Ibrahim beragama yahudi atau nasrani, padahal agama yahudi atau nasrani baru ada, setelah mereka melakukan penyimpangan terhadap taurat dan injil. Sementara taurat dan injil baru diturunkan jauh setelah Ibrahim.
[2] Bantahan Allah, bahwa Ibrahim bukan yahudi atau nasrani. Tapi beliau seorang muslim.
أَمْ
تَقُولُونَ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ
وَالْأَسْبَاطَ كَانُوا هُودًا أَوْ نَصَارَى قُلْ أَأَنْتُمْ أَعْلَمُ
أَمِ اللَّهُ وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ كَتَمَ شَهَادَةً عِنْدَهُ مِنَ
اللَّهِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
“Ataukah
kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim,
Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi
atau Nasrani?” Katakanlah: “Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah,
dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan
syahadah dari Allah yang ada padanya?” Dan Allah sekali-kali tiada
lengah dari apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 140).Tapi sayangnya, orang liberal tidak mau mendengar dalil al-Quran…
Allahu a’lam.
Read more https://konsultasisyariah.com/30501-agama-para-nabi-itu-sama.html
Agama
para nabi itu sama, yaitu islam. Sehingga pokok dan prinsip ajaran para
nabi itu sama. Semua mengajarkan tauhid, iman kepada hari akhir, loyal
kepada sesama mukmin, dan memusuhi orang kafir.
Allah berfirman,
Allah berfirman, tentang Nabi Nuh – ‘alaihis salam –,
Allah berfirman tentang Ibrahim,
Allah berfirman tentang Ya’qub, ketika beliau berwasiat kepada putra-putranya,
Allah berfirman tentang Musa – alaihis salam –,
Allah juga berfirman tentang Isa – ‘alaihis salam –,
Sementara rincian agama, berbeda-beda antara satu nabi dengan nabi yang lain.
Dulu, dalam syariatnya Nabi Musa ‘alaihis salam, lemak sapi dan kambing diharamkan. Dalam syariatnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dihalalkan.
Allah berfirman,
Dalam syariatnya Nabi Yusuf ‘alaihis salam, sujud kepada orang soleh dibolehkan. Sebagaimana saudara-saudaranya Yusuf sujud kepada Yusuf. Dalam Syariat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sujud kepada manusia dilarang. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan bahwa agama para nabi itu sama,
Al-Hafidz Ibnu Hajar menjelaskan hadis ini,
[1] Yahudi mengklaim, Ibrahim itu beragama yahudi. Nasrani mengklaim, Ibrahim itu nasrani. Mereka berdebat untuk mendapatkan pengakuan status agama Ibrahim. Lalu dibantah oleh Allah,
Bagaimana mungkin Ibrahim beragama yahudi atau nasrani, padahal agama yahudi atau nasrani baru ada, setelah mereka melakukan penyimpangan terhadap taurat dan injil. Sementara taurat dan injil baru diturunkan jauh setelah Ibrahim.
[2] Bantahan Allah, bahwa Ibrahim bukan yahudi atau nasrani. Tapi beliau seorang muslim.
Tapi sayangnya, orang liberal tidak mau mendengar dalil al-Quran…
Allahu a’lam.
Read more https://konsultasisyariah.com/30501-agama-para-nabi-itu-sama.html
Allah berfirman,
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
“Kami
tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan
kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka
sembahlah olehmu sekalian akan Aku.” (QS. Al-Anbiya: 25).Allah berfirman, tentang Nabi Nuh – ‘alaihis salam –,
وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Dan aku diperintahkan untuk menjadi muslim.” (QS. Yunus: 72)Allah berfirman tentang Ibrahim,
إِذْ قَالَ لَهُ رَبُّهُ أَسْلِمْ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ
“Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: “Tunduk patuhlah!” Ibrahim menjawab: “Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam”. (QS. Al-Baqarah: 131).Allah berfirman tentang Ya’qub, ketika beliau berwasiat kepada putra-putranya,
وَوَصَّى
بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَابَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ
اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Dan
Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula
Ya’qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah
memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk
agama Islam.” (QS. Al-Baqarah: 132).Allah berfirman tentang Musa – alaihis salam –,
يَا قَوْمِ إِن كُنتُمْ آمَنتُم بِاللهِ فَعَلَيْهِ تَوَكَّلُواْ إِن كُنتُم مُّسْلِمِينَ
“Berkata
Musa: “Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah
kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang muslim.” (QS. Yunus: 84)Allah juga berfirman tentang Isa – ‘alaihis salam –,
آمَنَّا بِاللهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
“Saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim.” (QS. Ali Imran: 52).Sementara rincian agama, berbeda-beda antara satu nabi dengan nabi yang lain.
Dulu, dalam syariatnya Nabi Musa ‘alaihis salam, lemak sapi dan kambing diharamkan. Dalam syariatnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dihalalkan.
Allah berfirman,
وَعَلَى
الَّذِينَ هَادُوا حَرَّمْنَا كُلَّ ذِي ظُفُرٍ وَمِنَ الْبَقَرِ
وَالْغَنَمِ حَرَّمْنَا عَلَيْهِمْ شُحُومَهُمَا إِلَّا مَا حَمَلَتْ
ظُهُورُهُمَا أَوِ الْحَوَايَا أَوْ مَا اخْتَلَطَ بِعَظْمٍ ذَلِكَ
جَزَيْنَاهُمْ بِبَغْيِهِمْ وَإِنَّا لَصَادِقُونَ
Kepada
orang-orang Yahudi, Kami haramkan segala binatang yang berkuku dan dari
sapi dan domba, Kami haramkan atas mereka lemak dari kedua binatang itu,
selain lemak yang melekat di punggung keduanya atau yang di perut besar
dan usus atau yang bercampur dengan tulang. Demikianlah Kami hukum
mereka disebabkan kedurhakaan mereka; dan sesungguhnya Kami adalah Maha
Benar. (QS. al-An’am: 146)Dalam syariatnya Nabi Yusuf ‘alaihis salam, sujud kepada orang soleh dibolehkan. Sebagaimana saudara-saudaranya Yusuf sujud kepada Yusuf. Dalam Syariat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sujud kepada manusia dilarang. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لأَحَدٍ لأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا
“Seandainya aku boleh menyuruh seorang sujud kepada seseorang, maka aku akan perintahkan seorang wanita sujud kepada suaminya.” (HR. Turmudzi 1159, Ibnu Hibban 1291 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan bahwa agama para nabi itu sama,
الْأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ لِعَلَّاتٍ ، أُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى وَدِينُهُمْ وَاحِدٌ
Para nabi itu ibarat saudara seibu. Ibu mereka berbeda-beda, agama mereka adalah satu.” (HR. Bukhari 3443 dan Muslim 2365).Al-Hafidz Ibnu Hajar menjelaskan hadis ini,
معنى الحديث أن أصل دينهم واحد وهو التوحيد وإن اختلفت فروع الشرائع
“Makna hadis, bahwa prinsip agama para nabi itu sama, yaitu tauhid. Meskipun rincian syariatnya berbeda-beda.” (Fathul Bari, 6/489).Klaim Liberal Tentang Agama Para Nabi
klaim orang liberal, bahwa Ibrahim adalah bapak dari 3 agama: Islam, Yahudi, dan Kristen. Jelas ini klaim yang tidak sesuai fakta. Telah Allah bantah dalam al-Quran,[1] Yahudi mengklaim, Ibrahim itu beragama yahudi. Nasrani mengklaim, Ibrahim itu nasrani. Mereka berdebat untuk mendapatkan pengakuan status agama Ibrahim. Lalu dibantah oleh Allah,
يَاأَهْلَ
الْكِتَابِ لِمَ تُحَاجُّونَ فِي إِبْرَاهِيمَ وَمَا أُنْزِلَتِ
التَّوْرَاةُ وَالْإِنْجِيلُ إِلَّا مِنْ بَعْدِهِ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Hai
Ahli Kitab, mengapa kamu bantah membantah tentang hal Ibrahim, padahal
Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kamu
tidak berpikir? (QS. Ali Imran: 65).Bagaimana mungkin Ibrahim beragama yahudi atau nasrani, padahal agama yahudi atau nasrani baru ada, setelah mereka melakukan penyimpangan terhadap taurat dan injil. Sementara taurat dan injil baru diturunkan jauh setelah Ibrahim.
[2] Bantahan Allah, bahwa Ibrahim bukan yahudi atau nasrani. Tapi beliau seorang muslim.
أَمْ
تَقُولُونَ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ
وَالْأَسْبَاطَ كَانُوا هُودًا أَوْ نَصَارَى قُلْ أَأَنْتُمْ أَعْلَمُ
أَمِ اللَّهُ وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ كَتَمَ شَهَادَةً عِنْدَهُ مِنَ
اللَّهِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
“Ataukah
kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim,
Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi
atau Nasrani?” Katakanlah: “Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah,
dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan
syahadah dari Allah yang ada padanya?” Dan Allah sekali-kali tiada
lengah dari apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 140).Tapi sayangnya, orang liberal tidak mau mendengar dalil al-Quran…
Allahu a’lam.
Read more https://konsultasisyariah.com/30501-agama-para-nabi-itu-sama.html
Agama
para nabi itu sama, yaitu islam. Sehingga pokok dan prinsip ajaran para
nabi itu sama. Semua mengajarkan tauhid, iman kepada hari akhir, loyal
kepada sesama mukmin, dan memusuhi orang kafir.
Allah berfirman,
Allah berfirman, tentang Nabi Nuh – ‘alaihis salam –,
Allah berfirman tentang Ibrahim,
Allah berfirman tentang Ya’qub, ketika beliau berwasiat kepada putra-putranya,
Allah berfirman tentang Musa – alaihis salam –,
Allah juga berfirman tentang Isa – ‘alaihis salam –,
Sementara rincian agama, berbeda-beda antara satu nabi dengan nabi yang lain.
Dulu, dalam syariatnya Nabi Musa ‘alaihis salam, lemak sapi dan kambing diharamkan. Dalam syariatnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dihalalkan.
Allah berfirman,
Dalam syariatnya Nabi Yusuf ‘alaihis salam, sujud kepada orang soleh dibolehkan. Sebagaimana saudara-saudaranya Yusuf sujud kepada Yusuf. Dalam Syariat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sujud kepada manusia dilarang. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan bahwa agama para nabi itu sama,
Al-Hafidz Ibnu Hajar menjelaskan hadis ini,
[1] Yahudi mengklaim, Ibrahim itu beragama yahudi. Nasrani mengklaim, Ibrahim itu nasrani. Mereka berdebat untuk mendapatkan pengakuan status agama Ibrahim. Lalu dibantah oleh Allah,
Bagaimana mungkin Ibrahim beragama yahudi atau nasrani, padahal agama yahudi atau nasrani baru ada, setelah mereka melakukan penyimpangan terhadap taurat dan injil. Sementara taurat dan injil baru diturunkan jauh setelah Ibrahim.
[2] Bantahan Allah, bahwa Ibrahim bukan yahudi atau nasrani. Tapi beliau seorang muslim.
Tapi sayangnya, orang liberal tidak mau mendengar dalil al-Quran…
Allahu a’lam.
Read more https://konsultasisyariah.com/30501-agama-para-nabi-itu-sama.html
Allah berfirman,
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
“Kami
tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan
kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka
sembahlah olehmu sekalian akan Aku.” (QS. Al-Anbiya: 25).Allah berfirman, tentang Nabi Nuh – ‘alaihis salam –,
وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Dan aku diperintahkan untuk menjadi muslim.” (QS. Yunus: 72)Allah berfirman tentang Ibrahim,
إِذْ قَالَ لَهُ رَبُّهُ أَسْلِمْ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ
“Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: “Tunduk patuhlah!” Ibrahim menjawab: “Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam”. (QS. Al-Baqarah: 131).Allah berfirman tentang Ya’qub, ketika beliau berwasiat kepada putra-putranya,
وَوَصَّى
بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَابَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ
اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Dan
Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula
Ya’qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah
memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk
agama Islam.” (QS. Al-Baqarah: 132).Allah berfirman tentang Musa – alaihis salam –,
يَا قَوْمِ إِن كُنتُمْ آمَنتُم بِاللهِ فَعَلَيْهِ تَوَكَّلُواْ إِن كُنتُم مُّسْلِمِينَ
“Berkata
Musa: “Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah
kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang muslim.” (QS. Yunus: 84)Allah juga berfirman tentang Isa – ‘alaihis salam –,
آمَنَّا بِاللهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
“Saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim.” (QS. Ali Imran: 52).Sementara rincian agama, berbeda-beda antara satu nabi dengan nabi yang lain.
Dulu, dalam syariatnya Nabi Musa ‘alaihis salam, lemak sapi dan kambing diharamkan. Dalam syariatnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dihalalkan.
Allah berfirman,
وَعَلَى
الَّذِينَ هَادُوا حَرَّمْنَا كُلَّ ذِي ظُفُرٍ وَمِنَ الْبَقَرِ
وَالْغَنَمِ حَرَّمْنَا عَلَيْهِمْ شُحُومَهُمَا إِلَّا مَا حَمَلَتْ
ظُهُورُهُمَا أَوِ الْحَوَايَا أَوْ مَا اخْتَلَطَ بِعَظْمٍ ذَلِكَ
جَزَيْنَاهُمْ بِبَغْيِهِمْ وَإِنَّا لَصَادِقُونَ
Kepada
orang-orang Yahudi, Kami haramkan segala binatang yang berkuku dan dari
sapi dan domba, Kami haramkan atas mereka lemak dari kedua binatang itu,
selain lemak yang melekat di punggung keduanya atau yang di perut besar
dan usus atau yang bercampur dengan tulang. Demikianlah Kami hukum
mereka disebabkan kedurhakaan mereka; dan sesungguhnya Kami adalah Maha
Benar. (QS. al-An’am: 146)Dalam syariatnya Nabi Yusuf ‘alaihis salam, sujud kepada orang soleh dibolehkan. Sebagaimana saudara-saudaranya Yusuf sujud kepada Yusuf. Dalam Syariat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sujud kepada manusia dilarang. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لأَحَدٍ لأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا
“Seandainya aku boleh menyuruh seorang sujud kepada seseorang, maka aku akan perintahkan seorang wanita sujud kepada suaminya.” (HR. Turmudzi 1159, Ibnu Hibban 1291 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan bahwa agama para nabi itu sama,
الْأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ لِعَلَّاتٍ ، أُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى وَدِينُهُمْ وَاحِدٌ
Para nabi itu ibarat saudara seibu. Ibu mereka berbeda-beda, agama mereka adalah satu.” (HR. Bukhari 3443 dan Muslim 2365).Al-Hafidz Ibnu Hajar menjelaskan hadis ini,
معنى الحديث أن أصل دينهم واحد وهو التوحيد وإن اختلفت فروع الشرائع
“Makna hadis, bahwa prinsip agama para nabi itu sama, yaitu tauhid. Meskipun rincian syariatnya berbeda-beda.” (Fathul Bari, 6/489).Klaim Liberal Tentang Agama Para Nabi
klaim orang liberal, bahwa Ibrahim adalah bapak dari 3 agama: Islam, Yahudi, dan Kristen. Jelas ini klaim yang tidak sesuai fakta. Telah Allah bantah dalam al-Quran,[1] Yahudi mengklaim, Ibrahim itu beragama yahudi. Nasrani mengklaim, Ibrahim itu nasrani. Mereka berdebat untuk mendapatkan pengakuan status agama Ibrahim. Lalu dibantah oleh Allah,
يَاأَهْلَ
الْكِتَابِ لِمَ تُحَاجُّونَ فِي إِبْرَاهِيمَ وَمَا أُنْزِلَتِ
التَّوْرَاةُ وَالْإِنْجِيلُ إِلَّا مِنْ بَعْدِهِ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Hai
Ahli Kitab, mengapa kamu bantah membantah tentang hal Ibrahim, padahal
Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kamu
tidak berpikir? (QS. Ali Imran: 65).Bagaimana mungkin Ibrahim beragama yahudi atau nasrani, padahal agama yahudi atau nasrani baru ada, setelah mereka melakukan penyimpangan terhadap taurat dan injil. Sementara taurat dan injil baru diturunkan jauh setelah Ibrahim.
[2] Bantahan Allah, bahwa Ibrahim bukan yahudi atau nasrani. Tapi beliau seorang muslim.
أَمْ
تَقُولُونَ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ
وَالْأَسْبَاطَ كَانُوا هُودًا أَوْ نَصَارَى قُلْ أَأَنْتُمْ أَعْلَمُ
أَمِ اللَّهُ وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ كَتَمَ شَهَادَةً عِنْدَهُ مِنَ
اللَّهِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
“Ataukah
kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim,
Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi
atau Nasrani?” Katakanlah: “Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah,
dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan
syahadah dari Allah yang ada padanya?” Dan Allah sekali-kali tiada
lengah dari apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 140).Tapi sayangnya, orang liberal tidak mau mendengar dalil al-Quran…
Allahu a’lam.
Read more https://konsultasisyariah.com/30501-agama-para-nabi-itu-sama.html
Komentar
Posting Komentar