Orang Eropa yang meneliti tentang Indonesia masa kolonial

 

  1. George Coedes.

Bagi pecinta sejarah, nama Coedes tentunya sudah tidak asing lagi. Nama beliau menjadi sumber referensi buku sejarah yang kita pelajari di SMP dan SMA dulu.

Berasal dari Prancis, Coedes memulai ketertarikannya terhadap sejarah Asia dengan berawal dari studi bahasa Sansekerta dan metodologi penelitian arkeologi dan ikonografi, dan mengakhiri karirnya sebagai pakar sejarah Asia Tenggara. Berkat beliau, kita mengetahui banyak tentang keberadaan kerajaan Sriwijaya. Terutama tentang sejarah invasi Sriwijaya oleh kerajaan di India yang dipimpin oleh Mahendra Chola. Penelitian tentang kerajaan ini terungkap untuk pertama kalinya oleh studi epigrafi George Cœdès yang dipublikasikan pada tahun 1918 melalui École française d'Extrême-Orient (sekolah Prancis di Ekstrim Timur) yang berkedudukan Saigon yang sekarang berubah nama menjadi Ho Chi Minh.

Coedes adalah yang membuat saya tertarik membaca buku sejarah. Hanya setelah tinggal di Prancis, saya sadar bahwa beliau berkebangsaan Prancis. Beruntung, saya bisa mendapatkan buku karya beliau dalam versi asli.

2. Pierre Teilhard de Chardin.

Multitalenta, Pierre Teilhard de Chardin berasal dari keluarga intelektual. Pada Perang Dunia Pertama, dua dari saudaranya meninggal dalam peperangan. Hal ini sebenarnya juga dialami oleh banyak keluarga Prancis saat itu. Di beberapa pertempuran seperti Verdun atau Marne, ada saatnya jumlah tentara Prancis yang meninggal dalam satu hari mencapai 25.000 orang. Pierre sendiri ikut serta pada perang tersebut. Tapi karena beliau adalah seorang pendeta, maka tidak boleh dijadikan tentara. Sebagai ganti, beliau ditugaskan sebagai anggota Palang Merah.

Selesai kuliah dan meraih Ph.d di Sorbon, beliau kemudian melakukan penelitian di Tiongkok sebagai ahli botani, biologi dan zoologi. Bersama Davidson Black dan Wen Chung Pei, beliau menemukan homo pekinensis. Setelah itu beliau berkelana ke pelosok Asia Tenggara termasuk Jawa pada tahun 1936 untuk meneliti bidang antropologi.

Tidak sejalan dengan kepentingan dan pemikiran gereja. Vatikan mengecam beberapa ide beliau terutama yang berhubungan dengan « the original sin » yang dimuat dalam alkitab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAHUN 80an INDONESIA LEBIH MAJU DARI TIONGKOK, KINI JAUH TERTINGGAL, APA PRINSIPNYA

BAHASA DAERAH yang UNIK

Perilaku Organisasi