Mengapa orang Jepang bermigrasi ke Amerika Selatan

 Kalau kita tengok sejarah Pada 1640-an, Keshogunan Tokugawa mengenakan peraturan pembatasan maritim yang melarang warga Jepang meninggalkan negerinya, dan melarang kembali bila mereka sudah berada di luar negeri. Kebijakan ini kemudian tidak dicabut selama lebih dari dua ratus tahun. Pembatasan perjalanan mulai berkurang setelah Jepang membuka hubungan diplomatik dengan negara-negara Barat. Pada tahun 1867, pemerintahan bakufu mulai mengeluarkan dokumen perjalanan untuk perjalanan ke luar negeri dan emigrasi. Motif utama rata-rata orang jepang bermigrasi adalah untuk mencari kondisi kehidupan yang lebih baik

Pada awalnya banyak warga Jepang bermigrasi ke Amerika tapi dengan adanya pembatasan memasuki Amerika Serikat, tingkat imigrasi Jepang ke Amerika Latin kemudian mulai meningkat. Imigran Jepang tiba dalam jumlah kecil selama awal abad ke-20. Jepang - Brasil adalah etnis terbesar masyarakat Jepang di luar Jepang (berjumlah sekitar 1,5 juta,

Imigran Jepang pertama (791 orang, sebagian besar petani) datang ke Brasil pada tahun 1908 dengan kapal Kasato Maru dari pelabuhan Kobe di Jepang, yang pergi ke Brasil untuk mencari kondisi hidup yang lebih baik. Banyak di antara mereka yang akhirnya bekerja sebagai buruh di perkebunan kopi.

Nisei (generasi kedua) pertama Jepang- Argentina, Seicho Arakaki, dilahirkan pada tahun 1911. Saat ini terdapat sekitar 32.000 orang keturunan Jepang di Argentina menurut Asosiasi Nikkei dan Bangsa Jepang di Luar Negeri.

Jepang Peru juga membentuk kelompok etnis masyarakat Jepang yang terkenal, di antara anggotanya adalah mantan presiden Peru Alberto Fujimori.

Rafael Trujillo dari Republik Dominika pada tahun 1956, menawarkan kepada ribuan imigran Jepang kesempatan untuk berusaha memperbaiki nasib mereka dengan menempati suatu daerah yang dinamakannya "Surga Karibia." Pelayan untuk lokasi tersebut ternyata tidak menguntungkan para penduduk baru; antara lain karena kurangnya infrastruktur, gagalnya pemerintah Jepang menanggapi keluhan mereka, serta tidak stabilnya politik internal Republik Dominika. Lima dari delapan koloni akhirnya ditinggalkan oleh para imigran, dan pada tahun 1962 hanya 276 dari 1.319 imigran semula yang masih menetap.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAHUN 80an INDONESIA LEBIH MAJU DARI TIONGKOK, KINI JAUH TERTINGGAL, APA PRINSIPNYA

BAHASA DAERAH yang UNIK

Perilaku Organisasi