Kenapa Romawi menyerap banyak budaya Yunani

 Bangsa Yunani Kuno itu sudah sejak lama bermigrasi ke Semenanjung Italia dan membentuk koloni di sepanjang pesisir bagian selatan.

Kalau tidak salah bahkan sejak sebelum abad ke-9 SM.

Dipercaya orang-orang Romawi itu hadirnya dari Troya. Troya adalah sebuah kota yang sekarang berada di pesisir barat Turki. Catatan sejarah mengenai ini kurang lengkap, mengingat banyak sekali catatan yang hilang dan hancur gara-gara konflik dengan orang Galia.

Kisah soal Troya sendiri semi-legendaris. Intinya Troya ini jatuh dan banyak orang Troya yang melarikan diri ke Italia. Salah satunya adalah Aeneas yang terus membangun koloni di Italia dan menjadi cikal bakal Romawi. Dipercaya Aeneas inilah Bapak Bangsa Romawi.

Sangat wajar kalau kebudayaan Romawi itu diturunkan dari Yunani Kuno. Tapi meski serupa, sebetulnya mereka tak sama. Ada beberapa perbedaan yang mencolok.

Orang Yunani sangat menghormati Tiga Besar Zeus, Poseidon, dan Hades. Zeus adalah Dewa Langit dan Raja Dewa. Poseidon adalah Dewa Laut. Hades adalah Dewa Underworld atau Dunia Bawah yang penuh orang mati dan terkutuk.

Orang Romawi malah kurang menghormati Hades dan Poseidon. Dewa besar Romawi itu berbeda. Tiga Besar Romawi adalah Jupiter (Zeus dalam mitologi Yunani Kuno), Mars (Ares dalam mitologi Yunani Kuno), dan Janus. Itu kenapa orang Romawi jauh lebih suka berperang, dan kurang suka berlayar.

Orang Yunani juga tidak percaya pada afterlife sebagai konsep yang populer. Bagi mereka, justru lebih mulia kalau bisa menjadi pahlawan-pahlawan yang berjasa layaknya seorang dewa. Keberadaan demigod atau setengah dewa juga sangat diromantisasi. Berbeda dengan orang Romawi yang malah cenderung percaya pada afterlife dan sepertinya kurang meromantisasi keberadaan demigod.

Kemuliaan terhadap dewa juga berbeda-beda perspektifnya. Orang Romawi lebih menghargai penaklukkan dan peperangan serta disiplin tinggi. Mereka cenderung lebih keras dan militan. Orang Yunani cenderung lebih romatik, poetik, dan juga mengutamakan ilmu serta kebajikan.

Jadi kurang tepat kalau dibilang menyalin. Lebih tepat kalau menyalin dan memodifikasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAHUN 80an INDONESIA LEBIH MAJU DARI TIONGKOK, KINI JAUH TERTINGGAL, APA PRINSIPNYA

BAHASA DAERAH yang UNIK

Perilaku Organisasi