Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2023

PENURUNAN POPULASI DI TIONGKOK

Gambar
  Pertama.  Penurunan populasi  tidaklah unik hanya terjadi  di Tiongkok. Namun sebuah trend global yang terjadi disemua masyarakat industri di dunia ini. Mari kita perhatikan  headline news  dari berbagai media dan jurnal dibawah ini. Inggris mengalaminya Demikian juga AS dan Perancis Korea Selatan Juga Mengalami Demikian Juga Swedia Juga Jerman Italia Juga Tidak Ketinggalan Dengan demikian cukup jelas bahwa turunnya populasi adalah sebuah trend global. Terjadi diberbagai negara; bukan hanya dialami oleh Tiongkok. Lalu mengapa hal seperti ini terjadi? Oleh karena masyarakat industri modern memberikan  dis-insentif terhadap kepemilikan anak.  Dalam bentuk biaya perawatan serta pendidikan anak itu sangat mahal. Mulai dari biaya popok dan susu hingga ongkos pendidikan dan kesehatan anak merupakan beban yang berat bagi ekonomi keluarga. Bagi pasangan muda, sekalipun suami & istri sudah bekerja mati-matian dari pagi hingga malam. Penghasilan mereka berdua setelah dikurangi biaya susu d

MENGAPA PDIP BEGITU NGOTOT PEMILU TERTUTUP, TIDAK MEMPERLIHATKAN WAKIL RAKYAT DALAM PENCOBLOSAN, HANYA PARTAI?

  Dalam sistem pemilu tertutup maka pemilih memilih partai dan kandidat yg terpilih dimulai dari urutan nomor caleg. Makin kecil no urut makin besar kemungkinan jadi, makanya nomor kecil disebut nomor jadi. Sedangkan dalam sistem pemilu terbuka maka pemilih bisa memilih caleg dan kandidat yg terpilih bisa dari nomor paling buntut asalkan dia dapatkan suara pemilih terbanyak. Jadi dalam sistem pemilu tertutup konsekuensinya : Yang berkuasa adalah ketua partai dan orang yg dekat ketua partai karena dia bisa melobby untuk dapatkan nomor jadi. Ketua partai punya kewenangan menentukan urutan caleg. Caleg yg tak dikenal bisa terpilih jika partai mencalonkan capres yg terkenal, karena orang memilih partai agar capresnya terpilih meski calegnya tak dikenal Mengapa PDIP ngotot sistem pemilu tertutup ? Karena takut dengan politik identitas terutama identitas agama karena mereka sadar, itu merupakan suatu keniscayaan yg tak bisa dibantah dan terjadi. Tak heran mereka anti dengan politik identitas

REKAYASA INFRASTRUKTUR

Gambar
  Yang jago-jago  massive structure  itu kan  Amerika ,  Inggris  dan  Belanda . Bisa dilihat dari infrastruktur jalan, jembatan, gedung-gedung tinggi, terusan (canal), bendungan, dam dan lainnya. Gbr.1. Burj Khalifa di Dubai, seperti kebanyakan mega proyek lainnya di Dubai dan Timur Tengah umumnya, bangunan tersebut dirancang bangun oleh pengembang  Amerika . Jadi kalau ada bangunan yang hebat terdapat di suatu negara, belum pasti teknologi negara itu yang hebat, karena itu sangat mungkin dibangun oleh developer dari negara lain. Seperti Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh yang tidak runtuh oleh Tsunami, masjid tersebut dibangun oleh  Belanda . Gbr.2. Masjid Baiturrahman di Banda Aceh, 2004. Gbr.3.  Suez canal . Dibangun dan dijaga dibawah otoritas  Inggris Raya . Gbr.4 & 5. Penghalang serangan badai (storm surge barriers) di sekitar delta Rhine-Meuse-Scheldt,  Belanda , dibangun dengan arsitektur dinamis (struktur putih berbentuk busur dengan jari-jari frame itu, bisa bergerak

BASIS-BASIS PARTAI

Gambar
  Jika basis utama didefinisikan sebagai daerah pemberi suara terbesar bagi suatu partai, maka basis utama bagi partai-partai pada pileg 2019 adalah: PKB: Jatim (4.209.000 suara dari 13.570.097 perolehan suara nasional = 31,02%) Gerindra: Jabar (4.233.945 dari 17.594.839 = 24,06%) PDIP: Jateng (4.208.477 dari 27.053.961 = 15,56%) Golkar: Jabar (3.181.077 dari 17.229.789 = 18,46%) Nasdem: Jatim (2.105.356 dari 12.661.792 = 16,63%) Garuda: Jabar (119.619 dari 702.536 = 17,03%) Berkarya: Jabar (561.106 dari 2.929.495 = 19,15%) PKS: Jabar (3.202.367 dari 11.493.663 = 27,86%) Perindo: Jabar (687.905 dari 3.738.320 = 18,40%) PPP: Jatim (1.165.730 dari 6.323.147 = 18,44%) PSI: DKI (502.579 dari 2.650.361 = 18,96%) PAN: Jabar (1.650.938 dari 9.572.623 = 17,25%) Hanura: Jabar (273.277 dari 2.161.507 = 12,64%) Demokrat: Jabar (1.789.899 dari 10.876.507 = 16,46%) PBB: Jabar (234.767 dari 1.099.848 = 21,35%) PKPI: Jabar (59.833 dari 312.775 = 19,13%) https://pemilu2019.kpu.go.id/#/dprri/hitung-sua

PERBANDINGAN OTONOMI DAERAH dan FEDERASI

Gambar
  tampaknya sudah terlambat, karena dulu republik indonesia serikat adalah federasi, dan kelebihan federasi adalah, anggotanya bisa keluar sewaktu waktu mereka tidak puas dengan dengan pemerintahan pusat. Kalau melihat wacana "tenun kebangsaan indonesia" didominasi oleh jawa, saya ga kaget kalau sebenarnya kelompok pro-republik mempropgandakan bentuk negara federasi sebagai "upaya belanda untuk memecah belah indonesia" hanya untuk mempertahankan dominasi budaya jawa di perpolitikan nusantara. Republik maluku selatan mungkin adalah contoh yang bisa dipakai. Kalau melihat konteks jaman dulu atau konteks yang diajarkan sejarah indonesia, RMS adalah "pembangkang" yang tidak mau bersatu dengan NKRI, tapi kalau berkaca melalui teori hegemoni budaya, ya sebenarnya RMS hanya menggunakan hak pregoratifnya untuk keluar dari federasi. Seandainya para orang RMS di maluku masih sakit hati dengan NKRI, ya itu masih beralasan, 69 tahun sejak kekalahan RMS di tahun 1950,

HIBAH ALUTSISTA

Gambar
  Pengibahan alutsista bekas seperti pesawat tempur memiliki beberapa keuntungan bagi kedua belah pihak yang terlibat baik secara ekonomis dan politis. Pesawat tempur adalah pesawat yang dirancang untuk pertahanan udara dan serangan darat. Pesawat tempur juga dinaggap sebagai alutsista yang memiliki perkembangan yang cukup pesat. Peran tersebut membuat pesawat tempur menjadi alutsista yang wajib dimiliki oleh hampir semua negara khususnya yang memiliki wilayah yang besar dan rentan terhadap potesi serangan musuh. Operasional dan perawatan pesawat tempur tentunya memakan biaya dan tenaga yang sangat besar di dalam menjaga kemampuan tempurnya. Maka oleh sebab itu beberapa negara meningkatkan dan/atau mengganti pesawat tempurnya agar sesuai dengan kemampuan operator. Pesawat tempur F-16 yang tidak aktif yang disimpan. Kondisi ini membuat beberapa negara memiliki pesawat tempur yang tidak dipakai secara aktif. Pesawat tempur yang tidak dipakai tersebut umumnya disimpan atau dibesituakan. O

MENGAPA ARAB SAUDI TIDAK TERKENA DAMPAK SIGNIFIKAN DARI GELOMBANG MUSIM SEMI ARAB

PENAMAAN RUPIAH

Gambar
  Rupiah itu sudah menjadi salah satu identitas Indonesia. Pada hakekatnya kata "rupiah" itu bukan kata Hindu, melainkan sebuah serapan dari bahasa Sanskerta " rÅ«pya" , [1]  yang pada akhirnya artinya adalah "kerajinan perak" .  Kata "perak" juga merupakan salah satu sinonim dari kata "rupiah" dalam bahasa Indonesia. [2] Bahasa Sanskerta memang terkait erat dengan agama Hindu, tetapi bahasa ini tidak identik dengan agama Hindu. Sedangkan tahu kah para pembaca bahwa kata dinar dan riyal itu pada akhirnya berasal dari bahasa Latin dan dirham dari bahasa Yunani? Bahasa Latin dan Yunani, meskipun tidak identik dengan agama Kristen, tetapi masih erat terkait dengan agama Katolik dan agama Ortodoks serta dengan Budaya Barat. Kata "riyal" itu pada akhirnya berasal dari bahasa Latin " regalis ", [3]  yang artinya adalah "bersifat kerajaan." Sedangkan kata "dinar" berasal dari bahasa Latin " denarius