REKAYASA INFRASTRUKTUR

 Yang jago-jago massive structure itu kan AmerikaInggris dan Belanda. Bisa dilihat dari infrastruktur jalan, jembatan, gedung-gedung tinggi, terusan (canal), bendungan, dam dan lainnya.

Gbr.1. Burj Khalifa di Dubai, seperti kebanyakan mega proyek lainnya di Dubai dan Timur Tengah umumnya, bangunan tersebut dirancang bangun oleh pengembang Amerika.

Jadi kalau ada bangunan yang hebat terdapat di suatu negara, belum pasti teknologi negara itu yang hebat, karena itu sangat mungkin dibangun oleh developer dari negara lain.

Seperti Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh yang tidak runtuh oleh Tsunami, masjid tersebut dibangun oleh Belanda.

Gbr.2. Masjid Baiturrahman di Banda Aceh, 2004.

Gbr.3. Suez canal. Dibangun dan dijaga dibawah otoritas Inggris Raya.

Gbr.4 & 5. Penghalang serangan badai (storm surge barriers) di sekitar delta Rhine-Meuse-Scheldt, Belanda, dibangun dengan arsitektur dinamis (struktur putih berbentuk busur dengan jari-jari frame itu, bisa bergerak) yang mampu mengendalikan banjir termasuk yang disebabkan oleh climate change, untuk melindungi area sekitar dari ancaman banjir. Ini kemudian dikenal dengan Delta Works atau North Sea Protection Works. Penghalang badai ini, oleh the American Society of Civil Engineers disebut sebagai “the Seven Wonders of the Modern World.”

Lalu ada Canada yang lebih serius pada frame structure, yang ringan namun sangat kokoh yang banyak digunakan pada proyek ruang angkasa.

Gbr.6. CanadaArm mampu menopang astronot (meskipun tanpa bobot). Kebanggan Canada dalam proyek International Space Station.

Tapi yang paling jago struktur dinamis itu, menurut saya, adalah Jepang. Struktur yang tidak rigid, tapi bisa menyerap getaran dan mengurangi resiko atas gempa.

Gbr. 7. Perbandingan struktur dinamik bangunan modern di Jepang.

Gbr. 8. Kuil Horyuji, Nara. Pagoda lima tingkat di Kuil Horyuji adalah salah satu bangunan kayu tertua di dunia (lebih dari 1300 tahun), dan tidak pernah runtuh.

Struktur kayu telah berkembang pesat di Jepang selama berabad-abad, dan ketahanannya sangat bergantung pada pilar inti. Saat terjadi gempa bumi, dan bangunan berguncang, gerakan tersebut dapat diimbangi dan diminimalkan dengan mekanisme yang dinamis. Pilar inti pagoda tidak terhubung langsung ke kerangka lain, tetapi secara signifikan meningkatkan kekuatan seluruh struktur. Prinsip-prinsip desain yang jadi bukti kecerdikan arsitektur kuno Jepang.

Oh ya memang ada banyak negara yang mendalami struktur dinamis ini, seperti juga New ZealandAmerika dan banyak lagi. Tapi struktur dinamisnya Jepang sudah diimplementasikan di banyak bangunan sejak lama.

Tambahan kiriman dari Aqua

Struktur monumental dari China.

Silahkan saksikan beberapa video struktur-struktur monumental China lebih lengkap di kolom komentar, yang dikirimkan oleh Aqua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAHUN 80an INDONESIA LEBIH MAJU DARI TIONGKOK, KINI JAUH TERTINGGAL, APA PRINSIPNYA

BAHASA DAERAH yang UNIK

Perilaku Organisasi