Hubungan Polandia dan Rusia
Rusia adalah ancaman bagi semua tetangganya dan tidak ada negara lain yang begitu bencinya dengan Rusia seperti Polandia.
Rusia dan Polandia telah bermusuhan sejak abad ke-15 dari masa kebangkitan cikal bakal Kekaisaran Rusia (Muscovy) dan memuncak pada akhir abad ke-18 saat wilayah Polandia dibagi-bagi diantara Rusia, Prusia, dan Austria.
Polandia adalah salah satu wilayah yang paling tertindas di Kekaisaran Rusia, dan perang kemerdekaan Polandia 1917–1920 sangat berdarah-darah, sampai pada akhirnya Polandia berhasil mendapatkan kemerdekaannya dan lebih condong ke barat.
Stalin ingin mengakhiri kemerdekaan Polandia dan bersekutu dengan Hitler pada tahun 1939. Menurut pakta Molotov-Ribbentropp, wilayah Polandia akan dibagi antara Jerman dan Uni Soviet. Jerman menyerang 1 September 1939, memulai Perang Dunia II.
Walaupun pada awal perang Polandia menderita kekalahan yang sangat besar, setelah dua minggu perang berlangsung, Polandia dapat menyatukan barisannya dan berhasil memperlambat gerak maju Nazi Jerman, tetapi kemudian terjadi salah satu pengkhianatan terbesar dalam sejarah dunia. Stalin menyerang Polandia Timur 17 September 1939.
Polandia terlibat dalam perang dua front, dan dihancurkan pada pertempuran terakhir pada 30 September 1939. Nazi Jerman dan Soviet mengadakan parade kemenangan bersama di Brest-Litovsk, wilayah Polandia terbelah di sepanjang Sungai Bug.
Kedua belah pihak kemudian memulai kekejaman di zona pendudukannya masing-masing. Nazi mulai mengumpulkan orang-orang Yahudi, sementara Soviet memulai proses penghancuran kaum teknokrat dan intelektual Polandia.
Semua kaum intelektual Polandia, perwira aktif, perwira cadangan, pendeta, pegawai negeri, tokoh masyarakat atau siapapun yang mampu menjadi pemimpin diseret ke Hutan Katyn dan ditembak.
Soviet membunuh sekitar 22.000 kaum intelektual dan teknokrat Polandia, dan Finlandia akan bernasib sama seandainya Perang Musim Dingin berakhir dengan kekalahan.
Dalam Perang Dunia II, Polandia pertama-tama dihancurkan oleh Nazi Jerman dan kemudian oleh Soviet. Serangan Soviet 1944–1945 adalah bencana terburuk bagi Polandia daripada penaklukan Mongol 700 tahun sebelumnya - termasuk pemerkosaan massal wanita Polandia oleh tentara Soviet. Daerah-daerah yang ditaklukkan oleh Uni Soviet, dianeksasi, dicabut dari Polandia dan digabungkan ke Rusia, Belorusia dan Ukraina.
Selama era Stalin, Polandia dijarah habis-habisan modal dan aset industrinya. Polandia pada dasarnya diperlakukan sebagai wilayah yang memberontak, situasi mulai membaik hanya di era Khrushchev.
Pemerintahan Komunisme sangat represif di Polandia, seperti di Jerman Timur dan di Cekoslowakia. Ketika Uni Soviet dan Pakta Warsawa runtuh, Polandia bergabung dengan NATO dan Uni Eropa secepat mungkin untuk menjamin Polandia tidak akan pernah lagi jatuh ketangan Rusia kembali
Komentar
Posting Komentar