Apa yang membuat Indonesia belum mencapai negara maju
Okay keterbelakangannya Indonesia itu bisa dibilang dari beberapa faktor :
- Budaya Indosphere Indonesia
- Krony Kapitalisme Indonesia
- Birokrasi Indonesia
- Pengaruh Sosialisme Di Zaman Presiden Soekarno
Nah Kita mulai dengan point nomor satu dulu, yaitu Budaya Indosphere Indonesia.
Nah budaya Indosphere itu, mohon Maaf. Itu hanya cocok Untuk orang pensiun atau mau menikmati hidup, Bukan Untuk kemajuan suatu negara.
Dan ini bukan rahasia umum, setiap benua memiliki budaya santai Vs budaya kerja. Sama dengan di eropa.
Jika budaya orang Tionghoa atau Sinosphere itu budaya bekerja, maka budaya Asia Tenggara minus Vietnam itu Budayanya lebih ke santai — santai Saja.
Sama juga di eropa, di eropa Orang Jerman terkenal suka bekerja keras. Sedangkan orang Perancis Dan Italia itu lebih santai dibandingkan Orang Jerman.
Dan ingat, ini bukannya menghina Loh. Coba lihat sendiri dan bandingkan.
Kalau ada yang beragumen, tapi kok korut negaranya miskin ?
Nah korut itu negaranya dibawah kaum komunis, dibandingkan tiongkok Dan Vietnam.
Tiongkok Dan Vietnam itu bukan komunisme Lagi, hanya Kapitalisme satu partai dengan namanya "Komunisme", aslinya mereka mengambil ideologi singapura Yang tidak mempunyai Nama.
Karena Lee Kwan Yew mau memperkuat kemajuan negara Sinosphere, somehow he did it.
Sekarang, hampir Semua negara Sinosphere itu maju kecuali Korut.
Dan Vietnam meskipun dibawah Indonesia, saya sendiri sebagai orang Jakarta. Mesti ngakuin bahwa Vietnam itu berkembangnya itu cepat, Jangan nyepelehin Vietnam. Dulu Korsel disepelehin sama ekonom — ekonom negara Barat dan negara Barat lebih nge-fokus ke argentina Dan beberapa negara yang tadinya diprediksi bakalan maju pada tahun 2000an eh tahunya nyelip.
Sekarang bandikan Argentina dengan Korsel, siapa lebih Maju ?
Bisa lihat dengan kedua mata sendiri, Sekarang siapa Yang tertawa ?
Nah move on ke Point 2.
Yaitu Krony Kapitalismenya Indonesia, nah ketika tidak Ada free market di Indonesia. Semua barang apapun itu mahal jadinya.
Saya sendiri juga lihat dengan kejadian Antara Gojek dan grab, mengingat kejadian dimana Nadiem meminta negara Untuk memaksa grab Untuk menaikan harganya. Apapun sekarang jadi Mahal, tidak bisa beli apapun secara affordable.
Bawangpun Sama, ibu saya yang ingin jualin bawang ke penjual sayuran dibawah harga pasaran didatangi polisi dan lain lain.
Karena polisi bilangin ibu saya, kalau menjual dibawah harga pasaran itu blah blah blah…. Saya kurang gitu tahu apa yang mereka bilang, akan tetapi. Mereka suruh ibu saya untuk tidak boleh menjual harga dibawah harga pasaran, apakah ini adil bagi bisnis kecil yang ingin berkompetisi dengan perusahaan Besar ?
Inilah kebijakan krony Kapitalisme, dan Kenapa saya bener bener gak suka dengan kebijakan ini. Kebijakan seperti ini hanya menindas bisnis kecil dan menginflasikan harga Harga barang yang harusnya murah atau affordable untuk Semua orang.
Coba lihat Hong Kong Dan kebijakan free marketnya ataupun Dubai, Maju gak mereka negaranya ?
Nah move on, ke point 3. Birokrasinya Indonesia.
Kalau ini ampun dah, saya udah keburu mati kali sebelum dapat Bansos atau apapun.
Birokrasinya Indonesia itu lumayan buruk, saya gak bisa membayangkan Indonesia itu masih negara Birokrasi sedangkan Hong Kong, Dubai, Georgia, dll. Pun gak se-Birokrasi Indonesia.
KTP aja butuh 1½ tahun untuk dibuat.
Ijin bisnis 3 Bulan Sampai beberapa tahun.
Dll.
Saya Bener Bener agak begitu kecewa dengan budaya birokrasi, dan apalagi budaya itu merugikan Masyarakat negara manapun.
Nah move on ke point 4, Pengaruh Sosialisme Di Zaman Soekarno.
Nah coba bandingkan Malaysia dengan Indonesia. Apa perbedaan mereka ?
Dulunya Malaysia itu negara Kapitalisme, sedangkan Indonesia Itu negara Sosialisme dibawah pimpinan soekarno.
Coba pikir, Kenapa Soekarno bilang "Ganyang Malaysia" DLL.
Karena satu, Soekarno tidak mengerti apa Itu negara "Commonwealth".
Kedua, Soekarno Itu adalah seorang Marxist. Dan Dia gak terlalu open banget dengan Kapitalisme.
Dan ingat, Soekarno Itu ngebom beberapa tempat Di Malaysia Dan singapura.
Saking bencinya terhadap Kapitalisme dan Negara Barat.
Dan bagi tidak percaya dengan saya, Coba cek "Konfrotasi". Baru baca balik ke jawaban ini.
Dan ingat, Soekarno juga itu bertanggung jawab Atas pembantaian Sultan — Sultan Melayu di Sumatra. Saking bencinya dengan Kapitalisme dan Negara Barat. Boleh cek "The East Sumatran Massacre"
Bagi yang mengutuk Soeharto itu pasti gak tahu sejarahnya Soekarno, mereka berdua itu biang kerok pembantai manusia. Akan tetapi Soeharto itu masih mending dibandingkan Soekarno, karena dibandingkan Soekarno. Soeharto itu masih kapitalist.
Dan ingat ke empat poin ini adalah mengapa Indonesia itu tidak Maju, anda boleh tidak setuju dengan jawaban ini. Itu hak kamu sebagai individu.
Saya hanya memberi poin dimana masalah ini bermula dan saya hanya ingin memberi beberapa solusi saja.
Kalau untuk solusi, saya punya beberapa solusi.
Mengingat Budaya Indonesia Itu budaya Indosphere, Indonesia Itu cocoknya mengikuti negara negara yang low taxed Dan menjual passport Dan visa seperti negara negara arab dan Karibia.
Kebanyakan negara karibia itu menjual passport sedangkan negara arab itu menjual visa Entrepreneurs dll.
Dan sistem Perekonomian Hong Kong pun juga lumayan cocok. Karena bersifat Laissez Faire.
Dan ideologi kita ini perlu banyak reformasi, untuk bisa menjadi negara negara high income.
Reformasinya itu tidak membolehkan pemerintah untuk mengontrol perekonomian dan pasar, tinggalkan pasar/market ke Entrepreneurs Dan Businessmen. Negara tidak ada hak untuk ikut campur dalam isu perekonomian.
Komentar
Posting Komentar