Mengapa Asia Tenggara jarang bahkan tidak ada konflik ?
Perdagangan dan Keberlimpahan
Asia Tenggara ini mungkin maksudnya yang kepulauan kan? Semacam Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand? Kemungkinan karena banyak air tawar dan tanahnya vulkanik (efek rantai gunung berapi), jadi kenapa harus berebut tanah kalau bisa bahagia bersama? Apalagi bisa saling melengkapi dengan perdagangan laut.
Asia Tenggara daratan soalnya banyak konflik juga, perebutan sumber daya hidup. Eropa sendiri kan sama masalahnya, soal perebutan ruang hidup layak buat manusianya. Lha serangan Chingis ke Rusia kan juga masalahnya sama? Mereka perlu makan dan hidup layak? Bukan soal harga diri dan kehormatan bangsa tentunya, itu kan cuma dogma kebangsaan tribalis buat penggalang massa saja.
Jangan salah ya, Tiongkok itu juga sejarahnya sering konflik lho, kan yang subur cuma bagian selatan, sedang Tiongkok utara cuma padang rumput tandus serta tundra, wajar kan perang? Semua orang perlu makan.
Kenapa VOC sampai repot cari rempah ke mari? Ya karena takut istri kan? Bumbu dapur habis bisa repot. Belum lagi bumbu juga mahal kenapa tidak sekalian monopoli? Bisa menambah tanah, kan Belanda di bawah permukaan laut. Jadi istri bahagia, dapat duit berlimpah buat membendung laut sambil reklamasi, sekarang Belanda jadi eksportir produk pertanian kedua di dunia kan? Ya keren juga nenek moyang kita bisa bikin Belanda tajir melintir kan? Semacam beramal begitu.
Ini jawaban bodoh dengan logika sederhana paling dekat, ya bisa jadi Asia Tenggara kepulauan jarang konflik dengan tetangga karena air berlimpah dan tanahnya subur, jadi bahagia sendiri. Belum lagi kalau beras habis bisa beli dari tetangga sebelah kan?
Komentar
Posting Komentar