Integrasi Pan Amerika
MERUGIKAN AMERIKA SERIKAT
Sebenarnya sudah ada jalur pan-amerika yang 'hampir' menghubungkan Alaska di ujung utara Benua Amerika Utara hingga Chile serta Argentina di ujung selatan Amerika Latin. Panjangnya sekitar 30.000 kilometer.
Wait, lalu kenapa ada kata 'hampir'?
Karena jalur pan-amerika ini terputus di satu bagian pada perbatasan negara Panama dan Kolombia. Bagian yang dikenal sebagai Darien Gap.
Darien gap adalah daerah gunung, hutan hujan tropis dan rawa yang sangat lebat dengan panjang sekitar 100 kilometer dan lebar 50 kilometer. Tidak ada jalan sama sekali di Darien Gap.
Kenapa tidak ada jalan?
Pertama,
Medan yang sangat sulit membuat pembangunan jalan menjadi proyek yang sangat mahal. Percobaan pembangunan jalan pada tahun 1970an gagal.
Kedua,
Tidak ada 'political will'. Ada dua negara yang berkepentingan agar Darien Gap tetap eksis dan susah ditembus yaitu Panama dan Amerika Serikat.
Seperti yang kita tahu, Panama adalah negara pecahan dari Kolombia dan merupakan sekutu (baca: minion) Amerika Serikat. Amerika punya kepentingan atas Kanal Panama. Kanal itu menjadi jalur utama untuk perpindahan kapal dagang dan armada militer Amerika Serikat dari 'east coast' ke 'west coast' dan sebaliknya.
Adanya Darien Gap membuat segala keinginan Kolombia di masa lalu, sekarang dan masa depan untuk merebut Panama kembali jadi mustahil tercapai. Memberikan jaminan keamanan bagi Panama.
Ketiadaan jalur darat di Darien Gap membuat Kolombia harus melalui jalur laut jika ingin menyerang Panama. Mereka berpotensi dihadang oleh 12 armada CSG US Navy yang seperti ini:
Saya kira elit politik Colombia masih cukup waras untuk tidak menantang mereka di lautan.
Adanya Darien Gap juga menjadi penghalang bagi para imigran gelap yang akan menuju Amerika Serikat.
Sudah menjadi rahasia umum kalau imigran gelap yang akan ke Amerika Serikat biasanya melalui jalur-jalur negara Amerika Latin yang pengurusan visanya lebih longgar.
Jadi, jalur pan-amerika sepertinya tidak akan bisa diselesaikan dalam waktu dekat. Karena seperti biasa, Amerika Serikat selalu ngotot membela kepentingannya.
Tidak seperti salah satu negara yang saya kenal.
Komentar
Posting Komentar