Aneksasi Tepi Barat oleh Yordania
Wilayah Tepi Barat (termasuk Yerusalem Timur) diduduki oleh Yordania selama Perang Arab-Israel 1948[1][2] setelah Legiun Arab Yordania menaklukkan Kota Tua Yerusalem dan menguasai wilayah di sebelah barat Sungai Yordan, termasuk kota Yerikho, Bethlehem, Hebron, dan Nablus.[3] Setelah diadakannya Konferensi Yerikho pada Desember 1948 dan perubahan nama negara dari Transyordania menjadi Yordania pada tahun 1949, wilayah Tepi Barat secara resmi dianeksasi oleh Yordania pada tanggal 24 April 1950.
Tepi Barat الضفة الغربية Aḍ-Ḍiffah l-Ġarbiyyah | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1948–1967 | |||||||||||
Peta tahun 1955 | |||||||||||
Status | Wilayah yang dianeksasi Yordania | ||||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Arab | ||||||||||
Agama | Islam Sunni | ||||||||||
Sejarah | |||||||||||
• Didirikan | 1948 | ||||||||||
• Dibubarkan | 1967 | ||||||||||
• Yordania mencabut klaimnya | 31 Juli 1988 | ||||||||||
Mata uang | Dinar Yordania | ||||||||||
|
Aneksasi ini dianggap sebagai tindakan yang ilegal oleh komunitas internasional.[4] Satu bulan kemudian, Liga Arab menyatakan bahwa mereka menganggap wilayah ini telah dianeksasi oleh Yordania hingga "kasus Palestina dapat diselesaikan secara penuh sesuai dengan kepentingan rakyatnya."[5] Negara-negara yang mengakui aneksasi Tepi Barat adalah Britania Raya, Irak, dan Pakistan.[6][7]
Yordania memberikan kewarganegaraan kepada rakyat Tepi Barat, sehingga jumlah penduduk Yordania naik lebih dari dua kali lipat.[3] Orang-orang Palestina yang mendapatkan kewarganegaraan Yordania mendapatkan lebih banyak kesempatan di berbagai sektor tanpa diskriminasi, dan mereka memperoleh setengah kursi di Parlemen Yordania.[8]
Setelah Tepi Barat jatuh ke tangan Israel selama Perang Enam Hari pada tahun 1967, orang Palestina di wilayah tersebut tetap menjadi warga negara Yordania hingga Yordania memutuskan untuk mencabut klaimnya dan memutuskan hubungan administratif dengan Tepi Barat pada tahun 1989.
Komentar
Posting Komentar