Daerah ini adalah salah satu tunas peradaban karena ia merupakan tempat munculnya pertanian setelah manusia memulai proses pembersihan dan peralihan vegetasi alami untuk menumbuhkan tanaman-tanaman pertanian. Sebagai hasilnya, peradaban terdahulu manusia, seperti Sumeria, muncul di Mesopotamia.[3] Di daerah ini muncul beberapa perkembangan teknologi seperti perkembangan pertanian, penggunaan irigasi, serta penciptaan aksara, roda, dan kaca. Kebanyakan perkembangan tersebut muncul di daerah Mesopotamia.
Istilah
Istilah berbahasa Inggris fertile crescent, yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi hilal subur atau bulan sabit subur, diperkenalkan oleh seorang arkeolog bernama James Henri Breasted dalam kedua karyanya, Outlines of European History (1914) dan Ancient Times, A History of the Early World (1916).
Selain banyak situs dengan peninggalan jenazah dan budaya dari manusia pramodern dan awal (misalnya di goa Tabun dan Es Skhul di Israel), masyarakat pemburu-pengumpul zaman Pleistosen akhir, serta pemburu-pengumpul semimenetap dari zaman Epipaleolitik (kaum Natufia), daerah Hilal Subur juga dikenal mengandung situs-situs yang berhubungan dengan awal mula pertanian. Pendudukan bertani Neolitikum yang pertama diketahui (disebut sebagai Neolitikum Prakeramik A) yang berasal dari sekitar tahun 9000 SM terdapat di Hilal Subur, termasuk situs-situs yang teramat kuno seperti Göbekli Tepe, Chogha Golan dan Tell es-Sultan.
Di daerah ini pula, selain di Mesopotamia (nama Yunani untuk daerah "antara sungai" karena terdapat di antara sungai Tigris dan Efrat di bagian timur Hilal Subur) juga terdapat masyarakat kompleks awal, yang muncul pada masa selanjutnya, yaitu zaman Perunggu. Terdapat pula bukti bahwa sejak awal di daerah ini sudah muncul aksara dan perkembangan masyarakat hierarkis tingkat negara. Kedua perkembangan ini menyebabkan daerah ini dijuluki sebagai "tunas peradaban".
Di daerah ini pula muncul perpustakaan-perpustakaan pertama di dunia, sekitar 4.500 tahun yang lalu. Dua perpustakaan tertua yang diketahui berada di Nibru (di Sumer) dan Ebla (di Suriah), keduanya dari sekitar tahun 2500 SM.[11]
Sungai Tigris dan Efrat berhulu di Pegunungan Taurus, yang kini terletak di dalam negara Turki. Para petani di Mesopotamia selatan harus melindungi sawah mereka dari banjir setiap tahunnya dan dengan demikian mereka membangun tanggul.[12]
Pertanian awal
Genus pohon ficus tak berbiji, yang diperkirakan sudah ada sejak zaman prasejarah, ditemukan di Gilgal I di Lembah Yordania. Dengan demikian, genus pohon tersebut diperkirakan sudah ditanam di daerah itu sejak 11.400 tahun yang lalu.[13] Di Suriah, sereal sudah digunakan sebagai tanaman panen sejak kira-kira 9.000 tahun yang lalu.[14] Kucing kecil (Felis silvestris) juga dijinakkan di daerah ini.[15] Legum seperti kacang, lentil dan kacang arab juga pertama kali ditumbuhkan di daerah ini.
Binatang yang kemudian dijinakkan dan diternak adalah sapi, domba, kambing, babi ternak, kucing, dan itik.
Analisis modern[16][17] yang membandingkan 24 pengukuran kraniofasial menunjukkan tingkat keberagaman manusia yang tinggi dalam daerah Hilal Subur pada masa pra-Neolitikum, Neolitikum, dan zaman Perunggu.[16] Analisis ini mendukung anggapan bahwa terdapat beberapa jenis masyarakat manusia yang menduduki daerah ini pada masa-masa tersebut.[16][18][19][20][21][22][23] Sebaliknya, pada masa yang sama, di daerah Basque dan Kepulauan Canaria, anggapan tersebut sama sekali tidak berdasar karena berbagai penelitian menunjukkan bahwa masyarakat kuno di daerah itu "jelas-jelas terhubung dengan orang Eropa modern". Selain itu, meskipun ada beberapa ilmuwan yang berpendapat lain, tidak ada bukti penelitian yang menunjukkan pengaruh Cro-Magnon.[16]
Penelitian-penelitian yang ada juga menunjukkan bahwa terjadi suatu difusi: masyarakat beragam yang tinggal di daerah Hilal Subur ini kemudian banyak bermigrasi ke daerah lain. Pada awalnya, mereka berpindah dari Timur Dekat: ke arah barat menuju Eropa dan Afrika Utara, arah utara menuju Krimea dan arah timur laut menuju Mongolia.[16] Sepanjang perjalanan, kelompok-kelompok ini masih menjaga kebiasaan bertani dan mengembangkan keluarga dengan masyarakat pemburu-pengumpul yang mereka temui. Pandangan ini didukung oleh penelitian-penelitian genetis[24][25][26][27][28] dan arkeologis.[16][29][30][31][32][33]
Sebagai hasilnya, masyarakat pemburu-pengumpul yang mereka temui sepanjang jalan tersebut mengambil pula kebiasaan bertani para pengembara terdahulu tersebut. Pandangan ini bertolak belakang dengan argumen yang menyatakan bahwa perkembangan pertanian disebabkan oleh pertukaran pengetahuan yang terjadi dari daerah Hilal Subur. Pendapat yang kini didukung banyak bukti adalah bahwa penyebaran pertanian terjadi sebagai hasil dari migrasi, ditambah dengan perkawinan dengan masyarakat lokal yang ditemukan masyarakat eks-Hilal Subur.[16]
Penelitian juga menunjukkan bahwa tidak semua orang Eropa modern memiliki kedekatan genetis dengan penduduk Hilal Subur zaman Neolitikum dan Perunggu. Ikatan genetis terdekat para penduduk daerah ini adalah dengan orang-orang Eropa Selatan. Studi yang sama menunjukkan bahwa seluruh orang Eropa modern masih berkerabat dekat.[16]
Secara linguistik, daerah Hilal Subur amat memiliki keberagaman yang kaya. Dalam sejarah, rumpun bahasa Semit adalah yang paling banyak digunakan di daerah-daerah yang kini dikenal sebagai Irak, Suriah, Yordania, Lebanon, Israel, Palestina, Semenanjung Sinai, serta beberapa daerah kecil di timur daya Turki dan barat laut Iran. Bahasa Sumeria adalah suatu bahasa isolat yang digunakan di Irak. Di daerah timur dan utara yang lebih bergunung, dapat ditemukan bahasa-bahasa isolat yang kurang lebih tidak berhubungan satu sama lain, termasuk bahasa Elam, bahasa Guti, dan bahasa Kass di Iran; serta bahasa Hatti, bahasa Kaski, dan rumpun bahasa Hurri-Urartu di Turki. Kedekatan bahasa-bahasa ini serta masa kemunculannya masih menjadi perdebatan para ilmuwan, suatu masalah yang sulit dicari penyelesaiannya karena tidak ada bukti tertulis dari masa paling awal zaman prasejarah.
Bukti yang ada menunjukkan bahwa pada milenia ketiga SM, hingga milenia kedua, beberapa kelompok bahasa sudah ada di daerah ini. Misalnya:[34][35][36][37][38][39]
Bahasa proto-Efrat: sebuah bahasa non-Semit yang sebelumnya diperkirakan merupakan bahasa substratum masyarakat yang memperkenalkan pertanian ke Irak bagian selatan pada Periode Ubaid Awal (5300–4700 SM)
Bahasa Sumeria adalah suatu bahasa isolat non-Semit yang menunjukkan hubungan gaya Sprachbund dengan Bahasa Akkadia Semit
Rumpun bahasa Semit: bahasa Akkadia (dengan kata lain, bahasa Asiria dan bahasa Babilonia); bahasa Ebla, bahasa Amori, bahasa Aram, bahasa Ugarit, serta rumpun bahasa Kanaan (termasuk bahasa Ibrani, bahasa Moab, bahasa Edom, bahasa Punik/Kartagenia)
Bahasa Hatti adalah suatu bahasa isolat yang awalnya digunakan di Anatolia pusat
Rumpun bahasa Indo-Eropa dikenal sebagai bahasa-bahasa yang muncul belakangan, setelah 2000 SM; termasuk di dalamnya adalah bahasa Het, bahasa Luwia dan berbagai artefak rumpun bahasa Indo-Arya yang ada dalam peradaban Mitanni
Bahasa Mesir adalah cabang rumpun bahasa Afro-Asia yang terbatas pada Mesir
Rumpun bahasa Hurri-Urartu adalah sekelompok kecil bahasa yang mungkin mengandung bahasa Kass yang digunakan di daerah utara Hilal Subur
Berkorban demi masa depan yang lebih baik Ingat film "A Better Tomorrow", "Hari Esok Yang Lebih Baik" yang dibintangi oleh Chow Yun-Fat? Judul film ini adalah cara berpikiran masyarakat Tiongkok secara umum dan juga keturunan Tionghoa yang ada di dunia. Semua orang tua berusaha agar masa depan keturunan mereka lebih baik dari dirinya, ia rela berkorban demi masa depan yang lebih baik. Hal ini juga sudah dilakukan oleh orang tua-orang tua, leluhur mereka. Jadi apapun yang mereka lakukan adalah demi hari esok yang lebih baik, tidak masalah sekarang harus berkorban. Berjuang, berkorban demi hari esok yang lebih baik dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Tiongkok, yang sudah membudaya sejak dahulu. Ada kenalah, sebelum PD2, kakek-nenek mereka berasal dari Malaysia, demi masa depan yang lebih baik mereka pindah ke Sumatra. Orang tua mereka lahir dan menetap di sebuah pulau kecil di Sumatra, demi kehidupan yang lebih baik, orang tua mereka pindah ke Jakarta. Ketika ker
di wilayah timur Indonesia karena banyak sekali bahasa daerah di wilayah tersebut yang tidak berasal dari rumpun Austronesia. Selain itu, terdapat juga beberapa bahasa Austronesia yang memiliki fitur-fitur yang tidak biasa akibat kontak dengan bahasa-bahasa nonaustronesia tersebut. Salah satu bahasa yang ingin saya bahas dalam jawaban ini adalah bahasa Tobati . Lokasi desa Engros dan Tobati [2] Bahasa Tobati atau Yotafa merupakan sebuah bahasa yang digunakan oleh suku Tobati yang tersebar di desa Engros dan Tobati yang berlokasi di teluk Jayapura. Bahasa Tobati berasal dari cabang Sarmi-Jayapura dalam subkelompok Oseanik Barat dalam kelompok Oseanik dalam subrumpun Melayu-Polinesia dalam rumpun Austronesia . Sebelumnya, saya pernah menyebut bahasa ini sebagai saudara jauh dari bahasa Māori dan bahasa Hawaiʻi karena kedua bahasa tersebut tergolong dalam kelompok Oseanik . Namun, ibarat orang tua yang mempunyai anak yang memiliki sifat yang berbeda jauh dengan mer
Beberapa hari ini kota Aleppo memanas seiring pudarnya gencatan senjata yang berlangsung di Suriah. Puluhan penduduk sipil tewas oleh serangan Rezim Bashar Assad dan sekutunya. Tak terkecuali, pekerja medis juga ikut menjadi sasaran rudal-rudal dari pesawat udara yang terus mencari mangsa di langit Aleppo. Berbicara tentang Aleppo, ada tiga fakta menarik di dalamnya. Baik terkait dengan status wilayah dan berbagai konflik di dalamnya. Satu: Aleppo adalah kota terbesar kedua di Suriah dan sebagai pusat industri dan keuangan negara. Kota terbesar kedua setelah Damaskus ini telah menjadi pusat perdagangan sepanjang sejarah. Menurut sejarawan, Aleppo adalah kota komersial dan industri yang paling berkembang pada kekaisaran Utsmaniyah setelah Konstantinopel dan Kairo. Aleppo dengan luas wilayah 190 km persegi itu telah memiliki sarana transportasi yang lengkap mulai stasiun hingga bandara. Ia juga terkenal dengan industri tekstil, bahan kimi
Komentar
Posting Komentar