maarif institute menilai 3 kota islami di indonesia


Yogyakarta, Bandung dan Bali dinilai sebagai tiga kota yang paling memenuhi kriteria sebagai kota Islami. Ketiga kota ini memiliki nilai indeks kota Islami sama, yakni 80,64 skala penilaian 100.
Demikian hasil penelitian Maarif Institute yang diumumkan oleh Direktur Maarif Insititute Ahmad Imam Mujadid Rais di Hotel Alia, Jakarta, Selasa (17/5/2016).

Imam menambahkan, Mataram didaulat sebagai kota yang menerapkan Perda Syariah dengan nilai indeks tertinggi 70,71. Sedangkan tiga kota yang memiliki indeks kota Islami terendah ialah Kupang, Padang dan Makassar karena masing-masing memiliki nilai 59.39, 58.37, dan 51.28.Ia melanjutkan, penelitian ini dilakukan sejak 2014 lalu dengan mengambil data obyektif dan data sekunder. Data-data, kata dia bersumber dari dokumen resmi dan terpublikasi sejumlah instansi terkait. Data subektif atau persepsi, kata Imam dipeoleh melalui wawancara tatap muka langsung dengan narasumber. Pemilihan narasumber ini, lanjut dia dilakukan melalui kriteria ketat sesuai dengan keahlian maupun informasi luas terkait indikator yang diukur. Wawancara menggunakan kuesioner yang disusun secara terstruktur dan dilakukan dalam rentang waktu 8 Januari-31 Maret 2016.

Ada 29 kota yang dijadikan fokus penelitian yaitu Banda Aceh, Padang, Padang Panjang, Jambi, Bengkulu, Paembang, Metro, Pangkalpinang, Batam, Tasikmalaya, Surakarta, Salatiga, dan Semarang.Adapun variabel-variabel yang diteliti meliputi kerja Kota Islami yaitu kota yang aman, sejahtera, dan bahagia. Masing-masing variabel ini, dibagi beberapa indikator. Variabel aman memiliki indikator, kebebasan beragama dan keyakinan, perlindungan hukum, kepemimpinan, pemenuhan hak politik perempuan, hak anak dan difabel. Sementara indikator variabel sejahtera adalah tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan kesehatan. Terakhir, indikator variabel bahagia yakni berbagi dan kesetiakawanan serta harmoni dengan alam.(ER
 
 sumber: nusantaranews.co

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAHUN 80an INDONESIA LEBIH MAJU DARI TIONGKOK, KINI JAUH TERTINGGAL, APA PRINSIPNYA

BAHASA DAERAH yang UNIK

Perilaku Organisasi