prosentase muslim mengalami kemerosotan di indonesia
Sekjen DPP PPP Arsul Sani mengatakan penurunan prosentase umat
Islam di Indonesia merupakan pekerjaan rumah bagi PPP. Namun, kata dia,
hal itu juga mesti menjadi bahan evaluasi bagi seluruh ormas-ormas Islam
di Indonesia untuk meningkatkan produktifitas dakwahnya.
"Tetapi bagimana tidak hanya menaikkan jumlah umat Islam, juga bagaimana
meningkatkan kualitas keagamaannya," ujar Arsul kepada TeropongSenayan
di gedung DPRRI, Jakarta, Kamis (19/5/2016).
Arsul mengatakan PPP sebagai ormas Islam tengah menggagas RUU Lembaga
Pendidikan Keagamaan (LPK) untuk dimasukkan dalam program legislasi
nasional (Prolegnas) 2015-2019. Tujuannya, untuk mendorong negara
memberikan atensi yang lebih baik terhadap LPK yang ada.
"Kalau dalam Islam adalah terdiri dari pondok pesantren, Madrasah
Diniyah, dan taman pendidikan Alquran. Itu yang akan dilakukan PPP.
Sebab sarana pendidikan ini yang menjadi alat, atau silah untuk
meningkatkan, mempertahankan prosentase sekaligus meningkatkan
kualitasnya," ungkapnya.
Selain itu, Arsul menekankan kepada ormas-ormas Islam di Indonesia untuk
bekerjasama. Terutama, kata dia, bagaimana ormas-ormas Islam tersebut
turut serta dalam memberikan pencerahan tentang entitas politik yang
memiliki keberpihakan atas pengembangan dakwah Islam di Indonesia.
"Ya saya melihatnya seperti ini. Justru harus ormas islam juga yang
memberikan pencerahan kepada umat islam bagaimana masyarakat harusnya
yang mereka pilih dalam pemilu legislatif maupun presiden adalah calon
pengusung program-program yang tidak hanya berorientasi pada duniawi
umat islam. Tetapi program-program yang secara ukhrawi, yang itu juga
menguntungkan umat islam," kata dia.
Ia menjelaskan, salah satu faktor yang mempangaruhi merosotnya umat Islam akibat politik yang tidak satu visi."Ya saya melihatnya seperti ini. Justru harus orrmas Islam meberikan
pencerahan kepada umat Islam harusnya yang mereka pilih dalam pemilu
legislatif maupun presiden adalah calon pengusung program yang tidak
hanya berorientasi pada duniawi umat Islam. Tetapi program-program yang
secara ukhrawi itu juga yang menguntungkan umat Islam," terangnya.
Selain itu, Asrul juga mengatakan bahwa program-program tersebut harus
jelas. Ambil contoh misalnya, kata dia bupati atau gubernur
memperhatikan anggaran pesantren, madrasah diniyah, pemberantasan segala
bentuk kemaksiatan, penguatan amar makruf nahi munkar."Itu harus diatensi. Itu yang harusnya ditingkatkan. Cuma kan kewajibannya itu kan justru kewajiban ormas Islam," tandasnya. (Ahmad)
sumber: nusantaranews.co
Komentar
Posting Komentar