Perilaku Organisasi
A.
Latar Belakang Sejarah Perilaku Organisasi
Manusia dan
organisasi serta aktivitasnya telah berlangsung lama sejak ribuan tahun silam,
tapi yang dibutuhkan dan perlu diketahui yaitu akar perkembangan perilaku
organisasi pada abad ke-18 dan 19. Terdapat 3 nama penting yang mempunyai
pengaruh besar dalam menentukan arah dan batasan dari perilaku organisasi,
yaitu Adam Smith, Charles Babbage, dan Robert Owen
1.
Adam Smith(1776)
Ia
telah memberikan kontribusi yang sangat penting dengan doktrinekonominya yaitu
spesialisasi bidang kerja atau pembagian tugas dengan berbagai argumentasi yang
sangat dalam, Adam Smith memberikan contoh pembagian tugas dengan spesialisasi bidang
kerja tertentu dalam pabrik pembuatan peniti
2.
Charles Babbege(1823)
Ia
adalah seorang profesor matematika dari inggrisyang telah mengembangkan sistem
pembagian tugas yang telah diartikulasikan pertama kali oleh adam smith, Babbage
menambahkan beberapa keuntungan dengan sistem pembagian tugas, selain
keterampilan, menghemat waktu yang terkadang sering disia-siakan terbuang
ketika pergantian tugas satu ke tugas yang lai. Keuntungan tersbut yaitu:
a.
Mempersingkat waktu yang diperlukan
untuk belajar suatu pekerjaan
b.
Menghemat pemborosan materill yang
diperlukan dalam pelajaran pada tiap tingkatan
c.
Memungkinakn untuk menghasilkan
tingkat keterampilan yang tinggi
d.
Memungkinkan kemampuan untuk
membandingkan keterampilan seseorang dan bakat fisik dengan tugas-tugas
tertentu
3.
Robert Owen(1825)
Ia
merupakan salah satu tokoh yang berjasa dalam perkembangan perilaku organisasi
karena ia adalah seorang industrialispertama yang mengingatkan bagaimana sistem
pabrik yang sedang tumbuh dan berkembang telah merendahkan para pekerja, ia
menolak praktik-praktik kekerasan yang ia lihat dipabrik –pabrik, seperti
anak-anak yang bekerja dibawah 10 tahun, 13 jam kerja tiap hari dengan kondisi
kerja yang menyedihkan
Owen
juga dikenal sebagi seorang reformer, ia mengecek para pemilik pabrik yang
memeperlihatkan peralatan lebih baik
dibandingkan dengan para karyawannya, owen juga mengkritik mereka yang membeli
mesin dengan tersebut dengan harga mahal sementara membayar para pekerja yang
menjalankan mesin tersebut dengan harga sangat murah.
B.
Pengertian perilaku
Organisasi
Organisasi
sebagai wadah untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, didalamnya
berlangsung berbagai aktivitas yang merupakan satu kesatuan entitas yang tidak
dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Dalam organisasi terkumpul berbagai
tipikal manusia dengan tujuan yang berbeda, keragaman aktivitas tersebut dapat
diidentifikasi, dikoordinasi dan dikendalikan
Individu pada
dunia kerja saat ini menghadapi tantangan yang berbeda. Dimana kondisi antar
individu dalam organisasi dinilai akan lebih beragam, hal ini berimbas kepada
munculnya karakteristik pekerjaan baru, metode penyelesaian kerja yang semakin
berkualitas tinggi, penyebab dari keberagaman selain karena kemajuan iptek tapi
juga lingkungan yang terus berkembang, oleh sebab itu diperlukan suatu disiplin
keilmuan yang mengkaji akan individu dalam kelompok dan organisasi
C.
Variabel-variabel Perilaku Organisasi
Secara umum ada 3 bagian utama variabel bebas dari perilaku
organisasi yang akan di analisis dalam buku ini yakni:
1.
Variabel tingkat individu, ciri
biografis, kepribadian, nilai dan sikap, serta kemampuan. Pokok bahasa lainnya
adalah persepsi, pengambilan keputusan pribadi dan belajar
2.
Variabel tingkat kelompok dan tim,
kelompok yang efektif, konflik, negosiasi, kekuasan dan politik, hubungan antar
kelompok, membangun sebuah tim meningkatan kinerja tim
3.
Variabel tingkat sistem organisasi,
motivasi, stress, kepemimpin, komunikasi, teori komunikasi, teori organisasi,
desain dan struktur organisasi, budaya organisasi dan iklim organisasi
Variabel
terikat yang utama dalam perilaku organisasi pada umunya, yaitu:
1.
Produksivitas
Suatu organisasi disebut produksi jika organisasi itu mencapai
tujuan-tujuannya dengan cara mentransfer input ke output pada biaya paling
rendah
2.
Kemangkiran
Bolos atau gagal melapor, mengakibatkan proses kerja terganggu dan
sering keputusan penting harus ditunda, misalnya kelelahan atau stress yang
berlebihan dapat mengurangi produkvitas karyawan
3.
Keluar masuknya karyawan(turnover of
labor)
Tingkat pergantian karyawan yang tinggi dalam organisasi akan
berakibat pada kenaikan biaya perekrutan, seleksi dan pelatihan
4.
Kepuasan kerja
Suatu sikap umum yang dirasakan terhadap pekerjaan yang mereka
lakukan
D.
Ilmu –ilmu yang mendukung bidang perilaku organisasi
1.
Psikologi merupakan ilmu pengetahuan
yang berusaha mengukur, menjelaskan, dan kadang mengubah perilaku manusia dan
binatang
2.
Sosiologi merupakan studi tentang
hubungan dengan orang lain dan lingkungan
3.
Psikologi sosial merupakan satuy
bidang dalam psikologi yang mencampuradukan konsep-konsep dari psikologi dan
sosiologi serta memfokuskan pada pengaruh aseseorang terhadap orang lainnya
4.
Antropologi merupakan studi tentang
masyarakat untuk mempelajari manusia dan aktivitasnya
E.
Tantangan dan
peluang untuk perilaku organisasi
1.
Menyikapi globalisasi
Globalisasi
memengaruhi keterampilan personal manajer dengan paling tidak dua cara.
Pertama, jika anda adaklah seseorang manajer ada kemungkinan ditugaskan di luar
negeri, anda mungkin ditransfer ke divisi operasi bos anda atau anak perusahaan
di negara lain
Ketika
mendiskusikan konsep-konsep perilaku organisasi, anda sering membahas bagaimana
para manajer memodifikasi perilaku dan sikap mereka terhadap bawahan.belum anda
dilahirkan dengan latar belakang budaya ketimuran akan memilki relasi atau
rekan kerja dengan budaya kebaratn.
2.
Mengelola keberagaman tenaga kerja
Keberagaman tenaga kerja berarti organisasi menjadi lebih
heterogen dalam hal jenis-kelamin ras, etnis, dan masuknya kelompok-kelompok
lain yang berbeda, para manajer harus mengubah filosofi mereka dari
memperlakukan setiap orang dengan cara yang sama dan menyikapi mereka yang
berbeda. Manajer harus mengenali perbedaan dan menyikapi mereka yang menjamin kesetiaan karyawan dan
peningkatan produktivitas sementara tetapi pada saat yang sama tidak melakukan
diskriminasi
Perubahan ini
antara lain dilakukan dengan cara
memberikan pelatihan beragam sesuai dengan kebutuhan tiap individu dan
memperbaiki program-program tunjangan untuk mengkondisikan kebutuhan berbeda
karyawan yang berbeda, perbedaan jika dikelola secara postif dapat meningkatkan
kreativitas dan inovasi dalam organisasi sekaligus memperbaiki pengambilan
keputusan dengan memberikansudut pandang berbeda atas masalah menimbulkan
peningkatan pengeluaran perusahaan, peningkatan kesulitan komunikasi, dan
peningkatan konflik interpersonal
Berikut
mengenai pernyataan perilaku yang berkaitan dengan pekerjaan:
a.
Pekerja yang bahagia merupakan
pekerja yang produktif
b.
Wawancara merupakan cara seleksi
yang efektif untuk memisahkan pelamar yang bekerja tinggi dengan mereka yang
berkinerja rendah
c.
Semua orrang menginginkan pekerjaan
menantang
d.
Anda harus sedikat menakut-nakuti
orang agar mereka mengerjakan pekerjaan mereka
e.
Semua orang dimotivasi oelh uang
f.
Semua orang jauh lebih peduli akan
besarnya gaji mereka sendiri daripada gaji orang lain
g.
Kelompok kerja yang paling efektif
adalah yang tidak mempunyai konflik
3.
Peningkatan Kualitas dan Produktivitas
Perilaku
Organisasi menawarkan kajian penting untuk membantu para manajer bekerja melalui
perubahan-perubahan tersebut, diantaranya dengan manajemen berkualitas, berikut
ini merupakan beberapa ciri manajemen berkualitas:
a.
Fokus kuat pada konsumen
b.
Peduli terhadap perubahan terus-menerus
c.
Perbaikan kualitas apapun yang
dilakukan organisasi
d.
Penghitungan akurat
e.
Pemberdayaan karyawan
4.
Peningkatan Layanan Pelanggan
Banyaknya
organisasi yang gagal karena karyanya gagal memuaskan pelanggan, Sehingga
manajemen harus menciptakan budaya tanggap pelanggan atau menciptakan pelayanan
yang berkualitas
5.
Meningkatkan keterampilan personal
Denagn
merancang pekerjaan yang memotivasi, teknik-teknik untuk meningkatkan keterampila
n mendengar, dan bagaiman menciptakan tim yang lebih efektif
6.
Memperdayakan orang
Karyawan
bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan, para manajer harus belajar
bagaimana melepas kendali, dan karyawan harus
belajar memikul tanggung jawab atas pekerjaan mereka dan mengambil keputusan
yang tepat
7.
Menyikapi kesementaraan
Para
manajer dan karyawan harus belajar hidup dengan fleksibilitas, spontanitas, dan
ketidakterdugaan
8.
Merangsang inovasi dan perubahan
Organisasi
yang berhasil saat ini harus mendukung inovasi dan menguasai seni perubahan
atau mereka akan menjadi kandidat kepunahan
9.
Membantu karyawan menyeimbangkan
konflik pekerjaan/kehidupan
Karyawan
semakin menyadari pekerjaan memangsa kehidupan pribadi dan mereka tidak senang
dengan hal itu
10. Meningkatkan
perilaku etis
Para
manajer menyebarkan kode-kode etis untuk memandu karyawan melewati
dilema-dilema etis
DAFTAR
PUSTAKA:
Achmad
Sobirin, 2009, Budaya Organisasi. (Yogyakarta: unit penerbit dan percetakan
YKPN).
Bimo
Walgito. 2003. Psikologi sosial (suatu pengantar ). Yogyakarta : andi offset.
Dale,
Robert. D 1992 Pelayanan Sebagai pemimpin. Malang : Gandum mas.
Edgar H Schein.
1985. Psikologi Organisasi (seri manajemen no. Delapan Puluh ) Jakarta: PT.
Pustaka binaman pressindo
Komentar
Posting Komentar