Mengapa ekspansi Mongol cenderung horizontal daripada vertikal?

Jika melihat peta diatas, wilayah Imperium Mongol memang melebar kesamping ( horizontal ).


The Mongol Empire

Pada gambar ini, awalnya pergerakan Mongol adalah kearah Tiongkok di selatan ( vertikal ), kemudian sedikit ke Korea di timur dan memanjang ke Asia Barat di barat ( horizontal ).

Mengapa pergerakan Mongol seperti itu? Saya akan menjelaskan per arah mata angin.

Pertama, utara.

Dapat dilihat jika Mongol tidak bergerak ke utara karena yang dicari oleh bangsa Mongol adalah wilayah yang lebih kaya dan subur.

Sebelah utara Mongol adalah wilayah yang lebih dingin dan lebih beku, jadi bukan wilayah yang menggoda.

Kedua, selatan.

Wilayah disebelah selatan Mongol adalah wilayah yang subur dan kaya sehingga bisa memunculkan salah satu peradaban termaju dan terkaya, yaitu Tiongkok.

Karena peradaban maju dan kaya dengan tanah yang subur yang paling dekat dengan Mongol adalah Tiongkok, maka tidak heran sejak awal selatan adalah wilayah yang diincar oleh Mongol.

Tetapi Mongol tidak terus melanjutkan ekspansinya keselatan sampai ke Asia Tenggara karena medannya sudah kurang bersahabat bagi Mongol.

Pasukan pemanah berkuda Mongol mirip seperti pasukan Panzer Jerman era Perang Dunia Kedua yang unggul di padang terbuka dengan tanah padat.

Wilayah Indochina yang lebih berawa dengan vegetasi hutan yang lebih lebat melemahkan taktik perang Mongol ini.

Di selatan Indochina, ada kepulauan Nusantara yang terpisah dari daratan utama benua Asia dan Mongol juga tidak unggul karena Mongol bukan bangsa lautan dan perlu armada pengangkutan dan logistik yang lebih rumit untuk mengangkut pasukan berkuda Mongol ke Nusantara.

Ketiga, timur.

Di timur Mongol ada Korea yang cukup kaya, tetapi di sebelah timur Korea ada laut.

Seperti alasan Mongol tidak meneruskan ekspansinya ke kepulauan selatan, setelah dua kali gagal menaklukan kepulauan Jepang, Mongol akhirnya tidak meneruskan ekspansinya ke timur.

Keempat, barat.

Ketika utara tidak menarik, timur dan selatan sudah mentok karena medannya tidak mendukung, Mongol akhirnya fokus ke barat.

Sebelah barat Mongol banyak negara kaya, vegetasinya tidak selebat selatan dan daratannya luas, jadi sangat mendukung taktik perang pasukan berkuda Mongol. Inilah salah satu penyebab pasukan Mongol begitu digdaya ketika menaklukan negara-negara di Asia Tengah dan Asia Barat, tidak melempem seperti di Jawa dan Jepang.

Tetapi kekuatan Mongol juga ada batasnya, akhirnya Imperium Mongol harus terhenti di sekitaran Eropa Timur, tidak bisa lagi berekspansi ke Eropa Barat.

Empat alasan inilah yang membentuk peta wilayah kekuasaan Imperium Mongolia lebih cenderung horizontal seperti pada gambar pertama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAHUN 80an INDONESIA LEBIH MAJU DARI TIONGKOK, KINI JAUH TERTINGGAL, APA PRINSIPNYA

BAHASA DAERAH yang UNIK

Perilaku Organisasi