Mengapa bangunan di Jepang sudah dirancang tahan gempa, Indonesia ?
Mengapa orang Indonesia membangun rumah baru tidak menggunakan konsep standar gempa, padahal berada di kawasan cincin api Pasifik seperti Jepang?
Kalau di Jepang, rumah baru itu terbuat dari drywall/kayu dan fondasinya beton. Jadi tidak dibuat dari batu bata seperti di Indonesia.
Ini coba lihat dinding rumahnya, foto sy ambil dari rumah tetangga depan:
Cantik? Seperti bata? Sayangnya bukan. Kalau diketuk dindingnya, itu terbuat kayu, bukan dinding batu bata.
Kenapa Rumah di Jepang dibuat dari kayu, bukan dari beton?
Ini saya ambil kesimpulan, berdasarkan jawaban yang ada di internet (coba search pakai kanji, bukan english atau alfabet).
Perlu diingat, dalam membangun rumah di Jepang, meskipun tidak ada gempa, ada perubahan terhadap tekanan rumah karena ada beban dari furniture, orang bergerak, tekanan air tanah, vibrasi dari kendaraan, juga faktor cuaca (salju), kelembapan, dll.
Kalau dijabarkan, ini alasan pertama jika dibandingkan material kayu vs baja vs besi dan sama-sama ditarik:
Kayu lebih kuat 35 kali daripada concrete (beton) dan lebih kuat 4x daripada besi.
Alasan kedua kalau material tersebut ditekan:
kayu lebih kuat 9x drpd beton dan 2x lebih kuat daripada besi.
Nah, kalau membangun rumah, hasilnya seperti ini:
Gambar rumah di kiri itu dari beton/besi dan kanan dari kayu. Saat gempa, buatan kayu lebih tahan, karena rangka dan bahan juga ringan. Selain itu, ongkos pembuatan rumah dari kayu, lebih murah drpd dari besi/beton.
Terakhir, ada faktor alam juga. Logikanya, batang pohon semakin tua semakin kuat, sehingga material kayu yang digunakan dari pohon juga semakin kuat untuk pembuatan rumah.
Sedikit share, saya dulu pernah ikutan acara di jepang tentang bangunan/infrastuktur tahan gempa, cuma sayang foto-fotonya tidak boleh diambil. Jadi gambar-gambar ini hasil googling saja.
Tidak hanya rumah, ada juga teknik-teknik lain untuk membuat infrastruktur tahan gempa. Contohnya yaitu pipa air:
Bisa dilihat pipanya banyak disambung, tujuannya supaya pipanya bisa geser-geser kalau tanah bergerak, jadi ga cepat putus. Selain itu, kalau putus, tidak perlu ganti dari ujung ke ujung, ganti saja yang putusnya.
Ada juga pembuatan fondasi yang seperti memakai pegas/spring, untuk membuat fondasi gedung saat gempa jadi flexible. Selain itu, ada yang seperti lego, jadi kalau gempa, fondasi bisa bergerak mengikuti kontur tanah.
Balik ke pertanyaan awal, kenapa orang Indonesia tidak membangun rumah yang tahan gempa? Jawabannya: kembalikan ke standard Indonesia (Ijin Mendirikan Bangunan / IMB)
Coba kita update dan perbaiki dulu standard IMB, supaya mengikuti studi kelayakan bangunan agar tahan gempa / natural disaster (api, banjir, dll). Perbaiki undang-undang IMB, jadi kontraktor bisa patuh saat membuat bangunan karena ada standardnya sesuai hukum. IMB tidak keluar kalau design bangunan tidak memperhatikan aspek bencana.
Bayangkan, di Jepang saja membangun rumah, kiri kanan itu harus ada jarak 50cm (lihat jarak antar rumah di gambar atas). Jadi kalau tetanggan, ada jarak 1m antar rumah. Tujuannya apa? Supaya kalau kebakaran, apinya ga langsung nyebar ke tetangga. Kemudian, jalan depan rumah harus lebar 2m dengan tetangga depan. Kalau lebar jalan tidak 4m, luas tanah rumah harus rela dipotong. Tujuannya? supaya mobil pemadam kebakaran / ambulans bisa masuk. Seperti ini ilustrasinya:
一戸建てセットバック
Kalau di Indonesia gmn? Untuk urusan dinding, sayangnya kita masih menempel ke bangunan tetangga 😭
Tuh liat? Bangunan solid, cantik, keren, cluster. Tapi kalau kebakaran? Dinding nempel ke tetangga? Gimana akibatnya?
Akhir kata, Saya bersyukur ada pertanyaan seperti ini, bersyukur juga ada pengalaman hidup di Jepang, jadi setidaknya bisa share sedikit tentang kehidupan disini.
Mudah-mudahan jawaban ini bisa membuat penanya atau yang membaca jadi inspirasi. Jika ada yang masih kurang atau mau ditambahkan, silakan ditambahkan jawabannya, terutama oleh Expert dari Civil Engineer atau Disaster Expert, supaya lebih kredibel dan akurat jawaban dan ilmunya 🙏
Edit:
Karena ada yang tanya gambar interior rumah Jepang seperti apa, saya tambahkan biar kelihatan dalamannya (living room) yang full dibuat dari drywall/kayu:
Buat yang mau room tour-nya, silakan akses link ini.
Geser terus ke bawah ya, nanti ada tulisan 360°VR. Terus klik saja, nanti bisa jalan-jalan liat interiornya seperti apa (model house). Link tersebut bisa diakses sampai dengan rumahnya terjual. Kalau sudah terjual, biasanya webnya di take down.
Komentar
Posting Komentar