Kegagalan proyek LRT Jabodetabek

Angkutan cepat dan massal itu akan ramai penumpang, jika rutenya dari pusat kegiatan ke kawasan permukiman. Lha ini, LRT Jakarta punya rute dari wilayah permukiman ke permukiman lain. Nasibnya kemungkinan besar akan disusul oleh kereta cepat Jakarta Bandung.

Lihat peta jalur kereta plus satu rute busway layang.


Peta ini dibuat berdasarkan masterplan Jakarta. Wilayah yang warnanya merah, adalah pusat kegiatan masyarakat. Pusat bisnis dan perdagangan. Intinya, tempat orang bekerja. Warna lainnya adalah kawasan permukiman.

Nah, semua rute KRL itu dari pusat bisnis ke permukiman di sekitar Bekasi, Bogor-Depok, BSD (Serpong), maupun Tangerang. Ini semua rute KRL yang ramai dan menjadi andalan sehari-hari warga di sekitar wilayah-wilayah tersebut.

MRT, yang baru beberapa tahun beroperasi, juga menyambungkan rute dari permukiman sekitar Lebak Bulus/Ciputat ke pusat kegiatan. Kereta ini juga dipuji di sana-sini, karena populer dan menjadi favorit warga sana.

Teman yang punya perusahaan di sekitar Patal Senayan misalnya, biasa berangkat dari rumahnya di Ciputat pakai MRT sampai Senayan. Dari Senayan ke kantornya, disambung taksi. Bahkan teman yang kerja di sekitar Tendean, juga naik ini dan disambut busway layang di Blok M.

Kemungkinan besar, LRT Bekasi dan LRT Cibubur, juga akan berhasil, karena rute dari kawasan permukiman ke pusat kegiatan.

Yang juta ramai dan populer adalah busway layang Cileduk-Tendean. Ini jalur Transjakarta tapi semua layang sepanjang belasan kilometer. Tidak ada gangguan dari kendaraan lain. Cepat sekali.

Tapi lihat LRT Jakarta. Itu rutenya dari Kelapa Gading sampai Rawamangun. Ini jelas proyek aneh, karena dari kawasan permukiman Kelapa Gading ke Rawamangun. Kelas sosial dua permukiman ini juga sangat beda. Orang Rawamangun nggak akan ngemal ke Kelapa Gading dan sebaliknya.

Dulu salah satu alasan, dibangun untuk menunjung Asian Games. Rasanya terlalu mahal, bikin LRT cuma untuk Asian Games, habis itu menganggur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAHUN 80an INDONESIA LEBIH MAJU DARI TIONGKOK, KINI JAUH TERTINGGAL, APA PRINSIPNYA

BAHASA DAERAH yang UNIK

mengenal kota aleppo