Daerah di Indonesia yang masih menggunakan nama Belanda

 Sama seperti jawaban-jawaban sebelumnya, saya tidak menemukan nama kota di Indonesia yang masih menggunakan bahasa Belanda. Akan tetapi, saya menemukan dua desa dan satu distrik (kecamatan) yang menggunakan nama berbahasa Belanda.

Desa dan kecamatan ini namanya sangat jarang sekali terdengar di telinga kamu. Saya sendiri juga baru tahu desa dan kecamatan tersebut ketika sedang iseng-iseng browsing di internet.


Distrik Wilhem Rombouts

Lokasi Distrik Wilhem Roumbouts

Peta Kabupaten Tambrauw

Distrik Wilhem Roumbouts adalah sebuah kecamatan yang terletak di Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat. Walaupun namanya berbau Belanda, distrik ini baru berdiri sekitaran tahun 2017 melalui Permendagri No.137 tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan. Sebelum terbentuk, wilayah distrik Wilhem Roumbouts dahulunya merupakan bagian dari Distrik Miyah.

Desa-desa yang ada di Distrik Wilhem Roumbouts

Distrik Wilhem Roumbouts memiliki penduduk sebanyak 298 orang. Dari semua distrik yang berada di Kabupaten Tambrauw, Distrik Wilhem Roumbouts memiliki penduduk paling sedikit. Distrik ini juga memiliki empat kampung yaitu:

  • Tabamsere
  • Esyuom
  • Araf Mafat
  • Sayam

Dari keempat kampung ini, Tabamsere menjadi kampung dengan penduduk terbanyak yaitu 122 orang sedangkan Araf Mafat memiliki penduduk paling sedikit yaitu 29 orang.

Hutan di Distrik Wilhem Roumbouts.

Mayoritas penduduk Distrik Wilhem Roumbouts menganut agama Kristen Katolik dan berasal dari suku Miyah. Pekerjaan masyarakat Distrik Wilhem Roumbouts beragam. Ada yang bekerja sebagai pekebun, petani, dan pemburu.

Nama distrik (kecamatan) ini cukup unik dikarenakan namanya berasal dari nama orang. Tentu nama kecamatan yang berasal dari nama orang tidak dapat dijumpai di daerah lain di Indonesia selain di Kabupaten Tambrauw. Nama orang yang diabdikan sebagai nama distrik ini bukanlah seorang tokoh fiktif, melainkan orang asli. Inilah orangnya:

Willem Rombout

Wilem Rombout

Distrik ini dinamakan dari seorang pastor katolik berkebangsaan Belanda yang pernah bertugas di Provinsi Papua Barat, Wilem Rombout. Jadi dia ini mulai bertugas di Papua Barat pada tahun 1949 di daerah yang sekarang berada di Kabupaten Tambrauw. Pater Rombout pernah menyebarkan agama Kristen Katolik di Desa Tabamsere mulai tahun 1949. Salah satu cara yang dia lakukan ialah menjadi guru. Gara-gara beliau, penduduk Desa Tabamsere sekarang menganut agama Kristen Katolik.

Selain menyebarkan agama Kristen Katolik, dia juga mendirikan sebuah pemukiman baru di Kabupaten Tambrauw yang bernama Kampung Senopi. Beliau pada akhirnya memutuskan untuk kembali ke Belanda pada tahun 1995. Mungkin karena jasa beliau dalam menyebarkan agama Kristen Katolik di Tambrauw membuat beberapa orang Tambrauw mengenang dia dengan cara menamai Pater Rombout pada sebuah distrik (kecamatan) baru.

Di kabarkan distrik ini agak ditelantarkan oleh pemda Kabupaten Tambrauw. Pada tahun 2020, salah satu media lokal Papua, Suara Papua, melaporkan bahwa tenaga kesehatan puskesmas pembantu di sana bekerja dengan banyak keterbatasan. Hanya ada satu tenaga kesehatan saja yang berada di Distrik Wilhem Roumbouts. Selain itu juga, membawa pasien ke puskesmas terdekat sangat sulit karena tidak ada kendaraan.


Marina Valen/Marine Valen

Citra satelit dari Kampung Marina Valen/Marine Valen.

Kampung kecil ini terletak di Distrik Mamberamo Tengah, Kabupaten Mamberamo Raya, Provinsi Papua dan memiliki penduduk sebanyak 230 orang. Informasi mengenai kampung ini sangat terbatas dan foto mengenai kampung ini sangat sulit untuk ditemukan. Adanya sebuah screenshot video YouTube:

Kampung Marina Valen/Marine Valen

Screenshot kampung tersebut diambil dari video ini:

Dan tambahan video mengenai kondisi sekitar Marine Valen:

Iya desa ini terletak di pinggir Sungai Mamberamo. Aliran sungai pada Kampung Marina Valen cukup deras dan menantang adrenalin. Selain itu juga, tidak jauh dari Kampung Marina Valen terdapat sebuah kawasan yang bernama Batavia, nama yang tidak terlalu asing bagi kebanyakan pembaca Quora.

Asal muasal nama kampung ini berasal dari bahasa Belanda yaitu marine (marinir) dan valen (jatuh). Desas-desus penamaan kampung ini konon berasal dari seorang tentara marinir Belanda yang jatuh tidak jauh dari lokasi kampung. Dari situlah, kampung dinamakan Marine Valen. Sumber ini saya dapatkan dari Facebook.


Landbouw

Citra Satelit Landbow

Nagori (desa) Landbow terletak di Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun dan memiliki penduduk sebanyak 1834 orang.

Kantor kepala nagori Landbouw

Suasana Nagori Landbouw

Namanya sendiri berasal dari bahasa Belanda, landbouw, yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya pertanian. Sayangnya, sejauh ini saya belum menemukan alasan desa tersebut dinamakan landbouw. Mungkin pada zaman Belanda, Belanda mau menjadikan Nagori Landbouw yang dahulunya hutan belantara sebagai daerah pertanian. Maka dari itu, Belanda menamakannya Landbouw.

Sumber:

Brabar, R., 2020. Masyarakat dan Mahasiswa Tolak Tambang Emas Ilegal di Tambrauw – Suara Papua. [online] Suara Papua. Available at: <Masyarakat dan Mahasiswa Tolak Tambang Emas Ilegal di Tambrauw> [Accessed 15 June 2022].

Brabar, R., 2020. Riko Ayeri, Dua Tahun Mengabdi di Pustu Tabamsere Tanpa Perhatian Pemkab Tambrauw – Suara Papua. [online] Suara Papua. Available at: <Sua Riko Ayeri, Dua Tahun Mengabdi di Pustu Tabamsere Tanpa Perhatian Pemkab Tambrauw> [Accessed 15 June 2022].

Kemendagri, K., n.d. Visualisasi Data Kependudukan. [online] Page Redirection. Available at: <ArcGIS Web Application> [Accessed 15 June 2022].

Pamsimas, P., 2021. Sosok Perempuan Penjaga Adat di Kampung Tabamsere Tambrauw Pabar. [online] Pamsimas. Available at: <Sosok Perempuan Penjaga Adat di Kampung Tabamsere Tambrauw Pabar> [Accessed 15 June 2022].

Patopang, A., 2022. Marina Valen, Edy Valen, Batavia.. [online]. Available at: < Facebook> [Accessed 15 June 2022].

Suara Fajar Timur, S., 2021. Sdr. Willem Rombout, OFM Pioner Misi Daerah Pedalaman Kepala Burung. [online] Suara Fajar Timur. Available at: <Sdr. Willem Rombout, OFM Pioner Misi Daerah Pedalaman Kepala Burung> [Accessed 15 June 2022].

Thoonen, L., 2005. The Door to Heaven: Female Initiation, Christianity and Identity in West Papua. PhD. University of Nijmegen.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAHUN 80an INDONESIA LEBIH MAJU DARI TIONGKOK, KINI JAUH TERTINGGAL, APA PRINSIPNYA

BAHASA DAERAH yang UNIK

mengenal kota aleppo