MONGOLIA DALAM dan MONGOLIA LUAR

 Boshigt Khan, khan dari bangsa Mongol Barat (Dzungar) yang dihargai sekaligus dibenci oleh orang Mongol. Dia adalah tokoh yang membuat bangsa Dzungar bisa melawan bangsa Manchu selama lebih dari 60 tahun. Dia juga menjadi penyebab bangsa Mongol Utara meminta bantuan bangsa Manchu sehingga bangsa Dzungar ditaklukan oleh Manchu (Dinasti Qing).

Pada abad ke-15, bangsa Mongol tidak lagi memiliki pengaruh besar yang mendorong mereka untuk mendirikan kerajaan terbesar di dunia. Bangsa Mongol terbagi menjadi dua bagian yaitu Timur (Oirad) dan Barat (Dzungar). Bangsa Mongol Timur lalu terbagi menjadi dua bagian yaitu Utara dan Selatan. Situasi pada saat itu sangat kacau karena banyak khan yang saling bersaing untuk menjadi khan yang agung.

Manchu, sebuah suku dari bangsa Jurchen yang kekuatannya meningkat, juga memiliki impian untuk mendirikan kekaisaran terhebat berikutnya. Mereka berjuang untuk menyatukan bangsa Mongol dan menaklukan Dinasti Ming. Dengan memanfaatkan konflik internal Mongol, mereka telah menjanjikan dan berjuang untuk beberapa hal.


Ligden Khan

Pada tahun 1634, khan Mongol Selatan yang terakhir, Ligden Khan, mengalami kekalahan. Setelah mengalami kekalahan, suku-suku Mongol Selatan yang berada di bawah kepemimpinan Ligden Khan, dan suku Mongol Selatan lainnya tunduk kepada kepemimpinan Manchu. Mereka telah memberikan bantuan yang tidak ternilai kepada Manchu dalam kampanye penaklukan Dinasti Ming. Sekarang Mongolia Selatan dikenal sebagai Mongolia Dalam. Mereka menjadi pasukan cadangan dari Manchu dan terintegrasi secara baik dengan bangsa Manchu dan Dinasti Qing.

Titik penting berikutnya yaitu ketika bangsa Mongol Utara hampir ditaklukan oleh bangsa Mongol Barat (Dzungar). Bangsa Mongol Utara meminta bantuan dari Manchu dan setelah itu bangsa Mongol Utara menjadi bawahan dari bangsa Manchu (Dinasti Qing).


Sebuah lukisan yang menggambarkan tentara Dzungar yang menyerah kepada Dinasti Qing.

Bangsa Mongol barat pada akhirnya dikalahkan oleh Manchu (Dinasti Qing) pada tahun 1758. Sebagian besar dari wilayah bangsa Mongol Barat sekarang berada di Daerah Otonom Xinjiang dan Tibet sedangkan sebagian kecil wilayahnya sekarang berada di Mongolia bagian barat. Selama kampanye penaklukan bangsa Mongol Barat oleh bangsa Manchu (Dinasti Qing), diperkirakan 80% dari penduduk suku Mongol Barat tewas karena perang atau penyakit. Sekitar 800.000 orang Mongol Barat terbunuh. Kejadian ini dikenal sebagai Genosida Dzungar.


Pembagian Mongolia Luar dan Mongolia Dalam pada masa Dinasti Qing.

Jadi karena mereka bekerja sama dengan bangsa Manchu (Dinasti Qing), wilayah bangsa Mongol Selatan menjadi bagian dari Provinsi Dinasti Qing dan diatur langsung oleh bangsa Manchu (Dinasti Qing). Dari situlah, alasan mereka disebut dalam, semacam lingkaran terdalam (inner circle) perihal kepercayaan. Wilayah bangsa Mongol Utara menjadi daerah otonom karena mereka ditaklukan oleh bangsa Manchu (Dinasti Qing). Oleh karena itu, mereka disebut sebagai Mongolia Luar oleh bangsa Manchu. Dengan begitu, sebutan Dalam yang merujuk kepada bangsa Mongol Utara dan Luar yang merujuk kepada bangsa Mongol Selatan dibuat oleh bangsa Manchu (Dinasti Qing).

Bangsa Manchu (Dinasti Qing) menerapkan sistem pembagian wilayah (banner) yang ketat di dalam wilayah Mongolia Dalam dan Luar karena banyak percobaan yang dilakukan oleh bangsa Mongol Dalam, Luar, dan Barat untuk bersatu melawan bangsa Manchu (Dinasti Qing). Orang Mongol dilarang bepergian ke banner tetangga dan juga ke banner orang non-Mongol. Ada larangan buat etnis Han (Tionghoa) untuk bepergian ke provinsi-provinsi orang Mongol. Sistem ini berlangsung sampai Dinasti Qing runtuh. Migrasi masal bangsa Han (Tionghoa) ke provinsi-provinsi orang Mongol pada masa akhir Dinasti Qing mendorong terjadinya pemberontakan lagi.

Bangsa Mongol Luar mendeklarasikan kemerdekaanya pada tahun 1911. Bangsa Mongol Dalam juga berupaya untuk bersatu kembali dengan bangsa Mongol Luar, tetapi pemberontakan mereka berhasil ditumpaskan. Tetapi ini adalah topik untuk lain waktu.

Genosida Dzungar Dzungar genocide - Wikipedia

Mongolia under Qing rule - Wikipedia

Untuk pertanyaan lebih lanjut, kunjungi website saya Mongolia FAQ.

Catatan Penerjemah:

Khan: Gelar untuk penguasa atau raja sebuah suku Mongol. [1]

Banner: Nama lain dari sebuah wilayah setingkat dengan kabupaten di Tiongkok. Penamaan ini sekarang hanya ada di Provinsi Mongolia Dalam.[2]

Dan saya juga menambah beberapa foto selain Galdan Boshigt Khan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAHUN 80an INDONESIA LEBIH MAJU DARI TIONGKOK, KINI JAUH TERTINGGAL, APA PRINSIPNYA

BAHASA DAERAH yang UNIK

Perilaku Organisasi