Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2023

KNIL dan PETA di TKR

Gambar
  Jendral Sudirman menjadi Panglima Besar TKR pada tahun 1945 bukan diangkat melainkan dipilih melalui suatu pemilihan dalam suatu rapat Konferensi TKR diselenggarakan di Gondokusuman, Yogyakarta. Waktu itu , tanggal 12 November 1945 , para tentara yang berkumpul itu merupakan perwakilan tentara resimen se-Jawa dan Sumatera. Konferensi diadakan untuk pemilihan Panglima TKR juga dipimpin oleh Kepala Staff Umum TKR, Urip Sumoharjo. Berdasarkan  Seri Buku Tempo: Soedirman Seorang Panglima, Seorang Martir , ketika itu sedang berlangsung rapat koordinasi dan strategi untuk menghadapi kemungkinan terjadinya agresi militer Belanda yang berafiliasi dengan tentara sekutu. Namun, Kolonel Holland Iskandar, mantan Peta (Pembela Tanah Air) menginterupsi pimpinan sidang, dan meminta agar para peserta rapat memilih pemimpin tertinggi TKR yang baru dibentuk seminggu sebelumnya. Holland meyakinkan peserta rapat bahwa TKR sangat membutuhkan seorang pemimpin atau Panglima Besar. Acara pelantikan Jenderal

DUPLIKAT dan PENGEMBNGAN TEKNOLOGI

  " If you think of China as a country that copies rather than innovate - think again!!"  (Amy Webb). Ambillah Tiongkok memang benar mencuri teknologi maka bagi AS untuk mengatasi hal ini sangat mudah. Tinggal buktikan saja didepan pengadilan dan tuntut Tiongkok untuk membayar lunas semua paten yang dilanggar, gampang sekali 'kan? Apalagi AS 'kan gudangnya ahli hukum ( lawyer )   kelas dunia, kurang apalagi? Jika AS menempuh jalan ini ada banyak keuntungan diperoleh, Tiongkok akan jatuh namanya karena terbukti mencuri dan AS akan menerima banyak uang sebagai ganti rugi paten yang dilanggar. Disinilah kita harus kritis, mengapa AS tidak menempuh jalan hukum yang begitu mudah ini? Namun memilih untuk sekedar berpolitik? Penjelasan rasional yang paling mudah adalah AS tidak memiliki bukti bahwa terjadi pencurian teknologi oleh Tiongkok. Lalu apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana fenomena ini dapat dijelaskan? Untuk mendapatkan jawab ini kita perlu terlebih dahulu memaha

BAGAIMANA ISLAM SAMPAI KE ALAM MINANGKABAU

Gambar
  Adat Minangkabau merupakan adat yang bertumpu pada  Islam . Pada lapisan yang paling fundamental sekalipun, sendi-sendi budaya Minang membentuk jalinan erat dengan konsep dan praktek agama Islam. Implikasinya, non-Muslim memang tidak terakomodasi oleh kearifan-kearifan budaya Minangkabau. Dari perjalanan menjelajah dunia, saya belajar bahwa bangsa-bangsa Asia memiliki ruang pandang yang disatukan oleh lingkar pengaruh. Pada umumnya, masyarakat Asia merupakan masyarakat  dharmic  yang berpegang pada nilai-nilai abstrak guna menjaga harmoni ( order ) pada semestanya ( realm ). Tidak terkecuali dengan masyarakat Minangkabau. Dengan adat yang berlandaskan Islam, seorang non-Muslim yang beretnis Minang secara praktis sudah kehilangan hak-hak adatnya. Terlepas dari seberapa utilitarian pandangan ini, hal tersebut mempunyai alasan historis yang kuat. Dan hal ini hanya dapat dipahami dan lebih menarik jikalau kita menelusuri sejarah Minangkabau, terutama terkait dengan revolusi sosial di Sum