Afrika selatan pasca apartheid
Lex dura, sed tamen scripta
Kenapa ada orang Afrika Selatan yang merindukan Apartheid? Ya, karena semasa Afrika Selatan memiliki sistem yang bernama Apartheid. Hukum di sana lebih jelas peraturannya dan penegakannya. Ada pemisahan yang diskriminatif, tetapi penetapan aturan di sana arahnya jelas. Berbeda, dengan Afrika Selatan pasca Apartheid di mana hukum bisa diselewengkan begitu saja oleh pejabat pemerintah. Korupsi juga lebih merajalela di Afrika Selatan pasca pembubaran Apartheid di bandingkan sebelumnya. Apartheid melakukan filter atas penyesuaian dua peradaban yang berbeda. Karena kalau tidak difilter, bisa memunculkan ketegangan sosial seperti krisis migran di benua Eropa akhir-akhir ini. Apartheid menciptakan Afrika Selatan yang stabil.
Selain itu hanya di masa Apartheid, Afrika Selatan menjadi negara terkuat di benua Afrika baik secara kemiliteran, ekonomi, dan sosial-politik. Meskipun ada rasisme, tetapi warga kulit hitam di sana kecipratan uang yang lebih banyak dari peningkatan taraf hidup di sana. Banyak orang asli Malawi serta Botswana yang bermigrasi ke Afrika Selatan yang menggunakan sistem apartheid tersebut hanya ingin menaikkan taraf hidup. Afrika Selatan menjadi negara yang ditakuti. Indonesia yang non-blok, sayangnya, tidak mengambil kesempatan perdagangan yang besar dari mereka hanya karena solidaritas kepada pejuang benua Afrika yang lain.
Saya bukan membela Apartheid, tetapi di sisi lain, kita harus melihat segala sesuatu dari perspektif yang berbeda agar kita dapat merdeka secara berpikir (kritis) dan bertindak sesuai amanah para pahlawan kita dulu.
Komentar
Posting Komentar