Apakah rumah bergaya Amerika bisa diterapkan di Indonesia?

 

 · 
Ikuti


Rumah tradisional di AS umumnya terbuat dari kayu sebagai bahan yg paling dominan untuk dindingnya, ini biasanya 2 lapis berongga, lantai papan kayu, genting aspal, memiliki perapian dan cerobong asap, sistem pemanas/pendingin, ada basement, dan minimal 2 lantai model mezzanine dan/atau ditambah 1 lantai sebagai attic/loteng di puncaknya — Jadi dari luar terlihat 1 lantai, tapi dalamnya ada 2 atau 3 lantai.

Rumah semacam ini biasanya ada di darah suburban yg harga tanah sedikit lebih terjangkau. Ada pagar rendah, garasi samping atau belakang, dan ada lahan kosong diantara rumah 1 dengan lainnya — tembok tidak saling pepet, jadi lahan yg dibutuhkan bakal lebih luas krn bagian tanah ada yg disisakan.

Rumah daerah suburban, pilihan dinding kayu atau beton dengan bata tempel, dinding tidak mepet rumah sebelah, jadi bentuk dan desain rumah masih bisa terlihat dari berbagai sisi. Bahkan yg townhousepun biasanya masih disisakan tanah kosong kanan-kiri. Keuntungannya, bila ada kebakaran maka tidak cepat merembet ke rumah sebelahnya.

Tipikal rumah kayu di AS, jendela kamar selalu di geser ke atas-bawah, umum di kota kecil atau perumahan di daerah suburban.

Yg ini umumnya disebut 'cabin', rumah untuk musim panas atau musim liburan lainnya. Rumah kayu di foto tsb bernama Blackberry Lodge, terletak di daerah pegunungan di Tennessee, disewakan untuk akhir pekan dan musim liburan.

Ini Rumah Pertanian, biasanya dimiliki keluarga petani kaya-raya dan punya lahan luas sejauh mata memandang, yg merah itu rumah induk, sedangkan yg putih sering disebut 'homestead', untuk menginap tamu dan disewakan saat musim liburan. — Spesifikasi tetap sama, kayu, genteng aspal, dst.

Atau rumah tradisional yg tidak dominan kayu;

Masih ada lahan pemisah antar rumah, 2 lantai tapi dari luar terkesan 1 lantai krn ruangan di bawah genteng dimanfaatkan sebagai 'loteng' untuk kamar.

Tetap make genteng aspal, tanpa pagar, dari bentuknya terlihat rumah tsb punya 2 lantai saja.

Contoh tangga lipat menuju 'loteng', bila desainnya seperti ini berarti kita sedang berada di lantai 2, jadi rumah ini punya 2 lantai plus 1 "loteng". Lihat bagian railing berwarna coklat, itu adalah railing tangga turun ke lantai 1. Blm termasuk ruang bawah tanah.

Kamar yg memanfaatkan 'loteng', ini umumnya di lantai 3, tapi bisa juga di lantai 2 bila rumahnya rendah. Bisa di terapkan di iklim tropis dengan menambahkan filter di bawah genteng agar tidak terlalu gerah.

Mayoritas rumah di AS memakai lantai papan kayu — salahsatu alasannya agar tidak beku saat musim dingin. Rumah di AS umumnya tidak berpagar (yg memakai pagar adalah Mansion, rumah besar dengan lahan luas dan gerbang dengan penjaga atau sistem keamanan dengan sensor2 canggih, Sylvester Stallone tinggal di rumah semacam ini) — jadi pastikan lingkungan anda lebih aman kalau ikutan gak pake pagar krn orang asing bisa saja tiba2 bertamu. Kalau dikasih pagar? yah hilang deh 'gaya pedesaan Amerika-nya….'

Sedangkan untuk rumah modern di daerah urban/perkotaan desainnya sudah berubah, dominan beton (lantai tetap kayu) dan desain yg jauh lebih minimalis, dan yang sedang naik daun saat ini adalah yg bergaya industrialis.

Intinya, bisa di terapkan di Indonesia tapi perlu lahan yg lebih luas dan biaya yg lebih mahal, lantai kayu dan genteng aspal ini akan mendongkrak biaya pembelian material secara signifikan.

Dan favorit saya tetap yang ini:

Rumah Home Alone keluarga McAlister, Georgian Style, 2 lantai plus 1 loteng memanfaatkan bentuk trapesium di puncak bangunan.

Sementara itu…

Tipikal rumah/perumahan/townhouse di Indonesia, lahan kavling terbatas jadi alasan tembok antar rumah selalu nempel, desain hanya terlihat dari depan sedangkan kanan atau kiri dan belakang hanya terlihat tembok tinggi mengkotak. Jumlah lantai selalu terlihat dari luar, tidak punya ruang bawah tanah dan 'loteng' — ruangan yg cukup lega di bawah genteng tidak di manfaatkan.

Saat lahan di belakangnya dibangun rumah, ya akan nempel/gandeng lagi dengan rumah di depannya. Untungnya di Indonesia jarang ada angin ribut, gempa, atau kebakaran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAHUN 80an INDONESIA LEBIH MAJU DARI TIONGKOK, KINI JAUH TERTINGGAL, APA PRINSIPNYA

BAHASA DAERAH yang UNIK

Perilaku Organisasi