Slavophilia

Slavophilia ( bahasa Rusia : Славянофильство ) adalah sebuah gerakan yang berasal dari abad ke-19 yang menginginkan Kekaisaran Rusia berkembang berdasarkan nilai-nilai dan institusi yang berasal dari sejarah awal Rusia . Slavophiles menentang pengaruh Eropa Barat di Rusia. [1] Bergantung pada konteks sejarah, kebalikan dari Slavofilia dapat dilihat sebagai Slavophobia (ketakutan terhadap budaya Slavia) atau juga yang oleh sebagian intelektual Rusia (seperti Ivan Aksakov ) disebut zapadnichestvo (westernisme). [2]

Sejarah
sunting
Slavophilia, sebagai gerakan intelektual, dikembangkan di Rusia abad ke-19 . Dalam arti tertentu, tidak hanya ada satu tapi banyak gerakan Slavofil atau banyak cabang dari gerakan yang sama. Beberapa dari mereka berasal dari sayap kiri dan berpendapat bahwa ide-ide progresif seperti demokrasi merupakan bagian integral dari pengalaman Rusia, sebagaimana dibuktikan oleh apa yang mereka anggap sebagai demokrasi kasar di Novgorod abad pertengahan . Beberapa dari mereka berasal dari sayap kanan dan menganggap tradisi tsar otokratis yang telah berusia berabad-abad sebagai inti dari sifat Rusia. [ kutipan diperlukan ]

Kaum Slavofil bertekad untuk melindungi apa yang mereka yakini sebagai tradisi dan budaya unik Rusia. Dengan melakukan hal ini, mereka menolak individualisme . Peran Gereja Ortodoks Rusia dipandang oleh mereka lebih penting dibandingkan peran negara. Sosialisme ditentang oleh Slavophiles sebagai pemikiran asing, dan mistisisme Rusia lebih disukai daripada " rasionalisme Barat ". Kehidupan pedesaan dipuji oleh gerakan yang menentang industrialisasi dan pembangunan perkotaan, dan perlindungan “ mir ” dipandang sebagai langkah penting untuk mencegah pertumbuhan kelas pekerja. [3]

Gerakan ini berasal dari Moskow pada tahun 1830-an. Berdasarkan karya para Bapa Gereja Yunani , filsuf Aleksey Khomyakov (1804–60) dan rekan-rekan Ortodoksnya yang taat menguraikan doktrin tradisional yang menyatakan bahwa Rusia memiliki caranya sendiri yang berbeda, dan tidak boleh meniru institusi "Barat". Para Slavofil Rusia mengkritik modernisasi Peter yang Agung dan Catherine yang Agung , dan beberapa dari mereka bahkan mengadopsi pakaian tradisional pra-Petrine. [ kutipan diperlukan ]

Andrei Okara berpendapat bahwa klasifikasi pemikiran sosial abad ke-19 menjadi tiga kelompok, yaitu Westernizer, Slavophiles, dan Konservatif, juga cocok dengan realitas situasi politik dan sosial di Rusia modern. Menurutnya, contoh Slavofil zaman modern termasuk Partai Komunis Federasi Rusia , Dmitry Rogozin , dan Sergei Glazyev . [4]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAHUN 80an INDONESIA LEBIH MAJU DARI TIONGKOK, KINI JAUH TERTINGGAL, APA PRINSIPNYA

BAHASA DAERAH yang UNIK

mengenal kota aleppo