KENAPA ORANG TIONGHOA DINEGARA RRT SEKARANG ENGGAN UNTUK MENIKAH CEPAT DAN MEMILIKI ANAK?
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
-
Sebenarnya ini fenomena unik bahwa orang Tionghoa sekarang di negara manapun, tidak hanya di Indonesia, punya kecederungan enggan punya anak [banyak] maupun kawin [cepat]. Tidak hanya orang Tionghoa, tapi juga semua orang Asia Timur. Di negara mayoritas orang Asia Timur seperti Cina, Korea, Jepang, Taiwan, bahkan Singapura masalah ini malah lebih serius lagi. Orang sampai diberi insentif untuk segera kawin dan punya anak!
Sejauh saya mencari, tidak ada alasan pasti. Fenomena ini terjadi secara alami. Sering kali ini dikaitkan dengan faktor sosioekonomi. Tapi itu tidak terlalu menjawab karena setiap negara punya kondisi berbeda.
Tapi satu hal yang pasti, orang Asia Timur di masa kini tidak terlalu "bernafsu" untuk segera kawin dan punya anak. Kecenderungan biologis? Mungkin.
Ada penelitian yang mengaitkan kecerdasan dengan fertilitas.
Apanase ( bahasa Prancis : apanage ) atau daerah lungguh , pada awalnya adalah penitipan suatu wilayah yang diambil dari tanah milik raja dan diberi oleh raja kepada putera bungsunya, yang tidak akan menggantikannya sebagai raja karena tahta akan jatuh ke putera sulung. Kata apanage berasal dari bahasa Latin akhir ad panem , yang berarti "untuk memberi roti" ( panem ), maksudnya agar si pangerang bungsu kedapatan nafkah. Sistem apanase sempat main peranan yang cukup penting dalam sejarah kerajaan Prancis. Sistem ini berkembang dengan meluasnya kewibawaan kerajaan sejak abad ke-13. Kemudian sistem apanase menghilang dengan ditegaskannya kewibawaan khusus raja sejak akhir Abad Pertengahan . Apanase berdampak atas pembangunan wilayah kerajaan, yang terlihat pada lambang banyak provinsi Prancis. Apanase Bourgogne adalah asal-muasal negara Belgia , yang duc menikmati kedudukan khusus terhadap r...
Intervensionisme adalah istilah untuk kebijakan aktivitas non-defensif (proaktif) yang dilakukan oleh sebuah negara-bangsa, atau yurisdiksi geopolitik yang lebih kecil atau besar, untuk memanipulasi sebuah ekonomi atau masyarakat. Penerapan istilah ini yang paling umum adalah intervensionisme ekonomi (intevensi oleh sebuah negara terhadap ekonominya sendiri), dan intevensionisme asing (intervensi sebuah negara terhadap masalah negara lain sebagai bagian dari kebijakan luar negerinya).[1] Sejarah 1800 - 1900 Peperangan Opium di Tiongkok tahun 1830-an sampai 1852 adalah proses intervensi oleh Dinasti Qing untuk menghentikan pasar penyelundupan opium Britania di kawasan pesisir Tiongkok. Imperium Britania, didorong ideologi perdagangan bebas oleh Adam Smith dan kerugian yang muncul, menanggapinya dengan intervensi militer untuk memaksa Dinasti Qing menandatangani perjanjian "bebas untuk kami" yang dikenal sebagai Traktat Nanking dan Traktat Tianjin.[2][3] 1900 - 1990 Aliansi Del...
Perjanjian Painan atau Het Painans Tractaat merupakan perjanjian yang dibuat oleh penghulu atau penguasa beberapa kota pantai di Pesisir Barat Minangkabau dengan wakil VOC. Pada tahun 1662, perjanjian ini ditandatangani di sebuah pulau tidak berpenghuni dekat Batang Kapeh. Tahun 1663, perjanjian itu dikukuhkan lagi di Batavia. Penghulu pesisir yang ikut menanda tangani perjanjian ini adalah Sultan Mansyur Syah (putra Raja Indrapura) yang merupakan perwakilan dari para penguasa dibagian selatan pantai barat Minangkabau dan Orang Kayo Kaciak yang merupakan perwakilan dari Khalifah Bandar (penguasa Tiku) dan juga mewakili para penghulu dari Padang.[1] Isi perjanjian ini adalah VOC akan membantu penguasa daerah pantai mengusir musuh-musuh mereka, termasuk Aceh bila musuh-musuh tersebut menyerang dari laut. Sebagai imbalan dari bantuan itu, maka para penghulu kawasan pesisir akan memberikan hak berdagang kepada VOC di daerah yang berada dalam kekuasaannya (Indrapura, Padang, Ti...
Komentar
Posting Komentar