MELIHAT UMUR SUATU SUNGAI

 


Gambar Sungai Nil, yang total panjangnya mencapai 6650 Km (sc : google)

Dalam ilmu stratigrafi, dikenal beberapa hukum atau prinsip stratigrafi yang dapat menjadi kunci bagi penentuan umur suatu sungai. Stratigrafi adalah suatu cabang geologi yang mempelajari tentang bentuk, susunan, distribusi geografis, rangkaian kronologi, klasifikasi, korelasi, dan hubungan dari lapisan batuan, khususnya sedimen (Sybil P. Parker,1984).

Sederhananya stratigrafi merupakan ilmu yang mempelajari lapisan batuan yang diendapkan di bumi.

Lalu apa kaitannya dengan umur sungai?

Sebelumnya saya sudah singgung mengenai hukum atau prinsip stratigrafi di atas, nah hukum yang saya maksud di sini adalah Hukum Superposisi.

Ilustrasi hukum superposisi

Hukum superposisi menjelaskan bahwa lapisan batuan yang lebih muda selalu berada di atas lapiran yang lebih tua. Pengecualian pada beberapa kondisi misalnya pada gambar sebelah kanan nampak intrusi batuan beku (mungkin kita bahas lain hari saja).

Kembali ke pertanyaan.

Lapisan lapisan batuan ini menyusun kerak bumi, dan sungai pun terbentuk di atas lapisan termuda (paling atas) sebagai hasil dari erosi atau pengikisan (dapat juga terbentuk akibat strukur).

Secara relatif dan sederhana, sebenarnya kita dapat menentukan umur sungai tersebut, yakni lebih muda daripada lapisan termuda yang dilalui sungai tersebut. Misalnya jika kita tahu lapisan termuda yang dilalui sungai x adalah Miosen akhir, maka kemungkinan besar umur sungai x adalah Pliosen awal atau lebih muda.

Itu untuk menentukan umur relatif sungai, sedangkan untuk umur absolut perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang umur sedimen yang dibawanya atau yang diendapkannya. Selain itu, umur absolut dapat diperoleh dari perhitungan waktu paruh unsur karbon pada fosil yang terkandung di lapisan lapisan batuan di bawahnya.

Berbicara tentang umur sungai, dikenal pula istilah Stadia atau tahapan perkembangan sungai. Stadia sungai ini terbagi menjadi 5 yakni stadia awal, muda, dewasa, tua dan peremajaan.

Stadia Awal dicirikan dengan bentuk sungai yang tidak memiliki pola teratur dan masih mengalir lurus.

Stadia Muda dicirikan dengan erosi vertikak yang meninggalkan bentuk lembah menyerupai huruf "v" Dengan kecepatan arus yang relatif kuat.

Stadia Dewasa ini dicirikan oleh terbentuknya dataran banjir (flood plain) dan meander atau kelokan-kelokan sungai sebagai bentuk keseimbangan antara erosi vertikal dan erosi lateral.

Stadia Tua dicirikan oleh sungai yang didominasi oleh meander dan floodplain yang semakin membesar. Erosi lateral lebih dominan sehingga menghasilkan bentuk lembah yang menyerupai huruf "u". Rawa juga mulai terbentuk di sekitar sungai. Juga dapat dijumpai danau tapal kuda yang terbentuk dari meander yang terputus.

Stadia Peremajaan merupakan stadia di mana sungai kembali ke stadia awal/muda di mana erosi vertikal kembali mendominasi.

Sekian jawaban dari saya. Saya juga mohon maaf jika terlalu sulit dipahami karena ini adalah jawaban pertama saya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAHUN 80an INDONESIA LEBIH MAJU DARI TIONGKOK, KINI JAUH TERTINGGAL, APA PRINSIPNYA

BAHASA DAERAH yang UNIK

Perilaku Organisasi