DARI REPUBLIK KE MONARKI
Kebanyakan negara memang bertransformasi dari Kerajaan ke Republik. Alasannya karena sistem Republik itu jauh lebih demokratis, dimana kekuasaan itu ada pada rakyat, bukan seorang Raja.
Tetapi ada pula yang sudah menjadi Republik kemudian berubah kembali menjadi Monarki, di antaranya :
- Spanyol.
Spanyol adalah sebuah negara Monarki yang terletak di Semenanjung Iberia, di bagian barat daya Eropa. Kita pasti sudah nggak asing dengan Spanyol, apalagi sepak bolanya.
Akan tetapi sebagian dari kita mungkin tidak tahu bahwasanya Spanyol, dulunya pernah menjadi Republik. Kala itu Republik Spanyol bernama Estado Español (1939–1975) atau bisa dikenal dengan Francoist Spain. Sesuai namanya Francoist, Republik ini diperintah oleh diktator bernama Fransisco Franco, dalam jangka waktu 39 tahun (1936–1975).
Nah, setelah tahun 1975 (Franco sudah meninggal) Spanyol berubah menjadi Monarki, dengan Raja nya Juan Carlos I. Franco sebenarnya sudah mempersiapkan Juan Carlos untuk menjadi penerusnya, sekaligus mempersiapkan Spanyol kembali ke sistem Monarki. Itu terbukti pada tahun 1969, ketika Franco menunjuk Carlos sebagai Pangeran Spanyol.
Ketika kesehatan Franco semakin memburuk dan akhirnya meninggal pada 20 November 1975, Juan Carlos I diangkat menjadi Raja Spanyol tepat 2 hari setelah kematian Franco, dan pada 5 hari setelah diangkat menjadi Raja (27 Nov) dilakukanlah penobatan.
Juan Carlos I
Sebelum berdirinya Kediktatoran Republik ini, Spanyol sebenarnya sudah berbentuk Republik dengan nama República Española atau Second Republic of Spain (1931–1939), sebelum akhirnya kalah dengan pihak Nasionalis atau Francoist.
Kenapa ada kalimat Second Republic? Karena ada First Republic of Spain (1873–1874), hanya bertahan 1 tahun! Sebelum akhirnya kembali ke Sistem Monarki.
Berarti Spanyol telah bertransformasi dari Republik ke Monarki sebanyak 2 kali. Yakni pada tahun 1874 & 1975.
2. Hungary
Sudah tau Austria-Hungary kan? Kira-kira bagaimana nasib Hungary setelah Perang Dunia 1 berakhir?
Nah, karena Hungary ini nggak pernah punya Raja selama berdirinya Kekaisaran Austria-Hungary (Kaisarnya dari Austria), Jadi setelah Perang Dunia berakhir, Hungary ini berubah menjadi Hungarian Republic (1918–1920).
Akan tetapi di dalam hati masyarakatnya, itu masih tersimpan kenangan kejayaan masa lalu, yakni selama berdirinya Kekaisaran Austria-Hungary. Maka dibuatlah sebuah inisiatif untuk mendirikan Kingdom of Hungary (1920–1946). Pada awalnya yang hendak dijadikan Raja adalah Karl I, namun pada akhirnya tidak jadi ketika pada akhirnya Miklós Horthy dipilih menjadi Regent of Hungary, yang merupakan jabatan Kepala Negara.
Miklos Horthy
Akan tetapi setelah Perang Dunia II berakhir, Hungary kembali berubah ke Republik di bawah pengaruh Komunis, tepatnya pada tahun 1946.
Jadi Hungary ini Bertransformasi dari Republik ke Kerajaan pada tahun 1920.
3. Prancis
Ya, Prancis termasuk ke dalam salah satu list ini. Perlu diketahui bahwasanya Prancis itu tidak berubah dari Monarki ke Republik secara langsung. Melainkan berkali-kali. Beginilah kira-kira gambarannya :
Kingdom of France : 987 - 1792 (Monarki)
First French Republic : 1792 - 1809 (Republik)
First French Empire : 1809 - 1815 (Monarki)
Bourbon Restoration : 1815 - 1830 (Monarki)
Second Republic of France : 1848 - 1852 (Republik)
Second French Empire : 1852 - 1870 (Monarki)
Third Republic of France : 1870 - 1940 (Republik)
Itu berarti Prancis bertransformasi dari awalnya Republik menjadi Monarki sebanyak 2 Kali (1809 & 1852). Walaupun begitu bentuk monarki ini lebih didasari pada rasa Ego.
Seperti tahun 1809, ketika Napoleon Bonaparte mengangkat dirinya menjadi Kaisar Prancis, yang mana sebelumnya Prancis adalah Republik.
Napoleon III
Dan pada tahun 1852, ketika Louis Napoleon yang juga mengangkat dirinya menjadi Kaisar Prancis dengan gelar Napoleon III, setelah sebelumnya menjadi President of Second French Republic.
•
Jadi tidak hanya ada transformasi dari Monarki ke Republik, tetapi juga ada transformasi dati Republik ke Monarki.
Catatan Kaki
Komentar
Posting Komentar