DAMPAK JIKA AMERIKA SERIKAT MENARIK PASUKAN/MENUTUP PANGKALAN MILITERNYA DI TIMUR TENGAH

 Apalagi karena ada sekitar 63.000 tentara Amerika di sana, yang berarti 5% (1 dari setiap 20 orang) dari total personel militer aktif AS.[1]

Peta Timur Tengah berdasar jumlah tentara Amerika per awal tahun ini (Januari 2020)

Nah berhubung ini dampaknya kalau benar kejadian bakalan kemana-mana, saya ga mau kasih penjelasan detail, itu bisa jadi skripsi sendiri nih…

….Saya kasih bullet point / garis besarnya saja ya.

  • Iraq, Syria, dan Lebanon sepenuhnya menjadi sphere of influence/negara pendukung Iran.

Bendera Iran-Palestina-Syria-Hezbollah (Lebanon) didepan Monumen Azadi, Tehran, Iran.

Dalam 10 tahun terakhir, Iran pelan-pelan berhasil menancapkan pengaruhnya di pemerintahan Iraq, Syria & Lebanon[2] - semua berkat perang saudara Syria & kemunculan ISIS yang membuat negara-negara tersebut membutuhkan bantuan.

Dan disitulah datang bantuan Iran, seperti contohnya Pasukan Quds dibawah almarhum Jenderal Qasem Soleimani[3] yang membantu pasukan lokal untuk mengakhiri Khilafah ISIS (dan nantinya dibunuh Amerika)

Tentunya jika Amerika mundur, pengaruh ini akan semakin berkembang & mengakar.

  • Iran juga akan mulai intervensi di Afghanistan.

Peta situasi Afghanistan per bulan Mei 2020 lalu. Oranye tua - dikuasai Taliban, Krem - dikuasai pemerintah, Oranye muda - diperebutkan/ada konflik, hitam - Daesh/Khilafah IS

Walaupun Iran sebel dengan keberadaan Amerika di Afghanistan yang notabene negara tetangga Iran sendiri, seperti halnya di Iraq - namun kalau di Iraq, pemerintahannya cukup pro-Iran karena dikuasai sesama Syiah.

Lah kalau di Afghanistan? Ada kemungkinan bahwa tanpa adanya Amerika, pemerintahan pusat Afghanistan kalah & Taliban bisa menang[4] .

Itu bisa jadi lebih berbahaya untuk Iran, karena Amerika kemungkinan untuk melakukan aksi terorisme di dalam negeri Iran sendiri kecil - namun Taliban? Sangat bisa terjadi, apa lagi yang bersangkutan kelompok ekstremis Sunni yang sangat anti-Syiah.

Belum lagi jika dibantu Tiongkok, karena ini juga jadi kesempatan Tiongkok untuk mempunyai jalur darat aman sampai ke Mediterania

Posisi Afghanistan yang sangat strategis diapit blok Iran-Iraq-Syria-Lebanon dan Tiongkok-Pakistan

  • Israel & Saudi saling membantu untuk eskalasi militer melawan Iran

Apa kesamaan kedua pemimpin ini? Sama-sama tidak mau Iran kuat.

Hah, serius tuh Saudi sama Israel temenan? Apa-apaan ini, penjaga tanah haram kok mau sama Zionis dilaknatullah! Saya harus gimana sebagai ummat yang harus taat… oh, pusing Allahuma pusing!

Oh serius, malah yang inisiatif ingin mendekat itu bukan Netanyahu, tapi malah MBS/bin Salman sendiri[5]

Yang konsekuensinya apa? Dibawah ini

  • Yang paling dirugikan? Kelompok Kurdistan / Suku Kurdi & Palestina

Tentara Amerika bercengkerama bersama pasukan Peshmerga (Kurdistan di Iraq)

Kelompok suku Kurdi selama ini menjadi salah satu kawan (ally) terbesar Amerika di Timur Tengah, terutama di Iraq & Syria. Namun keberadaan mereka sebagai suku minoritas yang tidak punya negara sendiri tentunya membuat negara-negara yang didudukinya (Syria, Iraq, Turki) risih karena sebagai negara mayoritas Arab tidak mau ada separatisme yang merajalela.

Saya pernah bahas soal Kurdistan ini di Jawaban M Arkandiptyo untuk Apa kota bersejarah di dunia berkisah menakjubkan yang jarang orang tahu?

Selain Kurdi, yang paling rugi ya Palestina - karena Saudi, Emirat akan sama-sama fokus ke Iran. Kalau artinya harus berteman dengan Israel dan tutup sebelah mata ke urusan Palestina, ya kun fayakun (jadi maka terjadilah) saja. Seperti itu kemarin Emirat mau berdamai dengan Israel.[6]

Hayo, mau tetap nurut Saudi, atau mau tetap perjuangkan Palestina merdeka? Pilih sendiri kamu! Ga bisa 2–2nya, kalau 2–2nya munafik… atau terlalu naif loh.

  • Konflik di Mesopotamia (Iraq-Syria) akan turun, namun titik pertempuran/konflik berganti ke Teluk Persia, terutama Selat Hormuz

Selat Hormuz yang dimaksud dengan segala permasalahan perbatasan maritimnya.

Berhubung nanti Syria & Iraq kemungkinan besar jatuh ke pengaruh Iran, konflik pun akan mereda disana. Tapi dimana konflik baru akan dimulai - ya tentunya di selat Hormuz ini.

Karena Selat Hormuz di teluk Persia ini adalah jalur perkapalan minyak terbesar di dunia[7] sekitar 21 juta barrel (sekitar 20% seluruh minyak dunia)[8] melintasinya setiap hari. Dan disinilah Iran & Saudi akan saling bergulat. Iran sendiri tahun lalu pernah "menahan" kapal tanker minyak berbendera Inggris[9] .

  • Rivalitas Qatar vs Saudi-Emirat akan semakin meruncing

Ingat dong sekitar 4 tahun yang lalu Qatar mulai di blokade udara oleh Saudi, Emirat, dan negara-negara Arab lainnya[10] …

Nah sampai sekarang kondisi itu masih bisa ditahan karena Qatar juga punya pangkalan militer Amerika di negaranya, kan tidak mungkin Saudi menyerang tempat Amerika…

…Tapi dengan tiadanya Amerika, Qatar akan siap-siap bertahan sepenuhnya, mengingat ia negara kecil. Saudi pun akan melihat ini sebagai kesempatan.

  • Kondisi akan dimanfaatkan Tiongkok untuk memperkuat militer mereka di Djibouti/Bab el-Mandeb/Laut Merah

Tentara Tiongkok memandu patroli pelabuhan Djibouti di Laut Merah.

Di Jawaban M Arkandiptyo untuk Mengapa suatu negara contohnya Amerika, membuat pangkalan militer di negara lain?saya menyebutkan bagaimana di satu negara kecil, Djibouti, ada beberapa negara yang memasang pangkalan militer disitu karena posisinya yang strategis untuk menjaga perairan Laut Merah & Somalia.

Salah satunya adalah Tiongkok, yang menjadikan Djibouti sebagai pangkalan militer resmi luar negeri mereka yang pertama.[11]

Sebagai negara eksportir yang punya kepentingan di Samudera Hindia untuk menjadi rival Amerika, tentunya Tiongkok akan semakin menancapkan pengaruhnya di daerah ini pula.

  • ….Sebagai konsekuensi poin sebelumya (Tiongkok), Eropa akan semakin aktif di Timur Tengah terutama menjaga alur perdagangan di Laut Merah

Aircraft Carrier/Kapal Induk Perancis melewati Kanal Suez di Mesir

Tentunya kalau Tiongkok eskalasi di Laut Merah, sementara Amerika hengkang, yang ketar-ketir adalah Eropa karena mereka harus menjaga sendiri kondisi perkapalan di timur tengah.

Maka bisalah jadi ekspektasi kalau Amerika mundur, negara-negara besar di Eropa seperti Britania (UK), Prancis, Italia, akan menambah keberadaan militer mereka di Laut Merah sampai Perairan Somalia, untuk menjaga jalur pelayaran tersebut, jaga-jaga kalau Tiongkok sampai berani "nakal" dengan beberapa kargo.

Apalagi mengingat belakangan ini, beberapa negara Uni Eropa seperti Jerman [12] mulai secara halus "menegur" Tiongkok terhadap kelakuan-kelakuan ekonomi/dagangnya.


Begitulah kurang lebih, 8 poin besar terpenting kalau Amerika mundur dari Timur Tengah.

Catatan Kaki

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAHUN 80an INDONESIA LEBIH MAJU DARI TIONGKOK, KINI JAUH TERTINGGAL, APA PRINSIPNYA

BAHASA DAERAH yang UNIK

Perilaku Organisasi