MENGAPA AS BEGITU TUNDUK DENGAN ISRAEL
Untuk pembaca jangan jadikan informasi dari saya sebagai alat untuk mendiskreditkan kelompok tertentu. Hal yang saya sampaikan berdasarkan pengetahuan saya yang terbatas silahkan mencari tahu sendiri untuk infromasi yang lebih mendalam.
Amerika Serikat dan negara sekuler barat lainnya tidak pernah takut dengan negara Isreal. Tetapi mereka membutuhkan Isreal dan eksistensi Isreal sejalan dengan tujuan mereka. Mengapa demikian? hal ini erat hubungannya dengan kepercayaan agama Abrahamik tentang apa yang akan terjadi di tanah suci Jerusalem dan nubuat tentang hari kiamat. Dalam kepercayaan agama Kristen dan Islam berdirinya Isreal merupakan tanda-tanda kembalinya Yesus/Isa AS (Alaihis Salam).
(Valley of Armageddon )
Di Amerika Serikat dan Negara sekular barat lainnya terdapat kelompok Kristen yang sangat besar pengaruhnya yaitu Evangelist dan Zionist Kristen yang mayoritas merupakan orang berkulit putih. Kristen dan Islam sepakat bahwa Yesus/Isa AS akan kembali ke muka bumi suatu saat nanti. Namun, khusus kelompok Evangelist ini mereka benar-benar mempersiapkan diri atau bisa dikatakan "mempercepat" terjadinya hari yang dijanjikan. Mereka percaya jika nanti Yesus akan turun dilangit Isreal menyelamatkan dunia, menaikkan derajat pengikutnya dan sebagian Yahudi akan beriman kepada Yesus.
Evangelist ini pengaruh poliitknya sangat kuat di Amerika. Mereka memegang sebagian besar suara dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat. Karenanya keputusan Presiden Amerika Serikat dipengaruhi oleh suara Evangelist. Evangelist lah yang pertama kali mendukung terbentuknya negara Isreal dan Evangelist lah yang paling mendukung berdaulatnya Isreal. Hal tersebut bisa dilihat dari kebijakan-kebijakan presiden Amerika yang sangat menguntungakan Isreal yang paling jelas dilihat adalah bantuan militer dan ekonomi.
Donald Trump merupakan salah satu contoh presiden Amerika Serikat yang didukung oleh kelompok ini. Pada masa kepresidenan Trump bisa dikatakan pengaruh politiknya sangat kerasa. Masih segar diingatan kita ketika Trump ingin menyatakan Jerusalem sebagai ibukota Isreal hal itu merupakan salah satu contoh keputusan politik Amerika yang dipengaruhi oleh kelompok ini.
Yang menarik dibahas mengapa orang Yahudi Isreal manut-manut saja apakah mereka tidak sadar sedang diperalat dan sedang dikristenisasi? Mereka sadar. Sangat sangat sadar. Tetapi mereka tidak peduli karena mereka tidak percaya dengan Yesus/Isa As dan tidak mendengarkan Muhammad SAW. Al-Masih atau juru selamat menurut mereka bukanlah Yesus/Isa As melainkan seseorang manusia biasa dari kaum Yahudi bukan Nabi ataupun Tuhan yang akan mereformasi eksistensi Yahudi Isreal dan menjadikan mereka kaum terbaik dimuka bumi.
Banyak yang berpendapat konfilik Palestine-Isreal bukanlah tentang agama. Faktanya keputusan pemeluk agama merupakan alasan utama konflik tersebut terjadi. Jerusalam dahulu adalah tempat yang damai. Tempat dimana orang Yahudi, Kristen dan Islam hidup berdampingan dan bebas menjalankan ibadah mereka masing-masing tanpa harus meminta izin kepada orang lain. Tapi sekarang tidak, satu kelompok mengklaim bahwa mereka lebih berhak daripada yang lainnya. Hal itulah yang memicu konflik hingga sekarang. Muslim dan Kristen hidup dibawah tekanan disana hak mereka dibatasi hanya karena mereka non-Yahudi dan merupakan keturunan Arab.
Jadi dapat disimpulkan Amerika Serikat tidaklah tunduk kepada Isreal apalagi sebagai "antek-antek" yang narasinya sering digembor-gemborkan bapack-bapack WA gaul. Bisa dikatakan Amerika Serikat dan Isreal saling memanfaatkan satu sama lain.
SALAM DAMAI
#FREEPALESTINE
#JERUSALEMBELONGSTOEVERYONE
Catatan Kaki
Komentar
Posting Komentar