KETAKUTAN ORANG SINGAPURA

 Politik: Orang Singapura takut apabila hubungan bilateral antara Singapura dan Malaysia tidak berjalan dengan baik. Kehidupan orang Singapura sangat bergantung dengan Malaysia seperti pasokan air, bahan pangan, sumber tenaga kerja, dan consumer goods lainnya.

Pipa air antara Malaysia-Singapura. Sumber gambar: Yahoo! News.

Militer: Negara Singapura selalu membeli dan memperbarui senjata serta kendaraan militer mereka dengan teknologi terbaru, hal ini dikarenakan Singapura sebagai negara kecil takut diserang oleh negara tetangga mereka, terutama Malaysia. Setiap Singapura membeli senjata militer yang baru, Malaysia selalu mempertanyakan untuk apa? Pun apabila Malaysia menambah stok persenjataan militer mereka, Singapura akan ikut menambah stok dengan jumlah yang banyak. Anggaran militer Singapura juga terbesar se-Asia Tenggara.

Anggaran militer Asia Tenggara tahun 2022. Sumber gambar: goodstats.id

Ekonomi: Perekonomian negara Singapura sangat bergantung pada global trade, sedangkan global trade ini bersifat tidak pasti (uncertainty). Contoh seperti pandemi, memburuknya hubungan AS dan China, Geopolitik, lonjakan inflasi, dan kenaikan suku bunga. Orang Singapura takut dengan posisi mereka yang terlalu bergantung pada global trade sehingga negara Singapura terus menjaga hubungan baik dan melakukan investasi kepada negara-negara lain.

Singapura berada di peringkat pertama dalam negara dengan perekonomian yang terbuka dengan perdagangan lintas batas (2016). Sumber gambar: The World Economic Forum.

Pendidikan: Semakin banyaknya negara tetangga Singapura yang ekonominya berkembang pesat seperti Indonesia, Vietnam, dan Thailand menandakan bahwa negara-negara tersebut akan memiliki edukasi yang memadai. Hal ini ditakutkan oleh orang Singapura karena selama ini, banyak negara tetangga yang menyekolahkan anak-anak mereka di Singapura untuk mendapatkan edukasi yang lebih baik. Orang Singapura juga takut apabila edukasi negara tetangga semakin baik, maka orang Singapura harus bekerja lebih keras untuk dapat bersaing dengan mereka.

Para pelajar berusia 15 tahun di Singapura menempati peringkat kedua secara global dalam kategori membaca, matematika, dan sains berdasarkan studi International Benchmarking 2018 yang dikoordinasikan oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD). Sumber gambar: News Nestia.

Teknologi: Sebagai pusat bisnis regional dan Asian Financial Hub, negara Singapura terus mengadaptasi teknologi terbaru untuk diadopsi ke setiap sektor bisnis. Tak heran, banyak hal serba digital di Singapura. Orang Singapura takut dikalahkan oleh perubahan teknologi yang sangat masif, sehingga mau tidak mau mereka terus belajar untuk beradaptasi atas perubahan ini. Jika orang Singapura tidak ingin mengikuti perubahan era digital ini, maka pekerjaan mereka akan tergerus dan tidak lagi kompetitif secara global.

Bahkan Singapura merancang AI Strategies untuk transformasi Singapura tahun 2030. Sumber gambar: Ecosystem Insight.

Hal yang saya salut terhadap orang Singapura adalah karena ketakutan akan posisi negaranya yang tidak aman, maka mereka bekerja keras untuk dapat bersaing secara global.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAHUN 80an INDONESIA LEBIH MAJU DARI TIONGKOK, KINI JAUH TERTINGGAL, APA PRINSIPNYA

BAHASA DAERAH yang UNIK

Perilaku Organisasi