MENGAPA JARANG DITEMUKAN LITTLEINDONESIA / INDONESIA TOWN DI LUAR NEGERI?

 

  • Orang China dan India sudah bermigrasi ke negara-negara lain dari zaman dulu, disaat bermigrasi tidak semudah saat ini.
  • Mereka nekad bermigrasi menjadi pedagang di negara tujuan. Dagangan mereka dikenal oleh masyarakat lokal sebagai khas negara asli mereka seperti beragam bumbu dari India serta keramik khas China.
  • India dan China dapat berbaur dengan budaya asli negara-negara yang mereka tinggali tanpa meninggalkan budaya asli mereka. Misalkan saja di Indonesia, wayang diperkenalkan oleh masyarakat Hindu India kepada masyarakat Indonesia. Atau Capcai dan bihun yang merupakan makanan khas Indonesia yang dipengaruhi oleh budaya Tiongkok. Mereka membuat budaya mereka pas bagi masyarakat setempat.
  • India dan China yang bermigrasi, kompak untuk saling membantu sesama kelompok mereka dan bermukim disatu lokasi yang sama.

Sedangkan orang Indonesia pada zaman dulu, selain pedagang dan pelayar dari Bugis, tidak begitu banyak yang berani untuk bermigrasi ke negara-negara lain. Kalaupun bermigrasi kebanyakan untuk bekerja dan belajar, bukan berdagang. Orang Indonesia terdahulu juga tidak bermukim di satu lokasi yang sama saat tinggal diluar negeri.

Meskipun tidak ada Indonesia Town atau Little Indonesia, namun kita dapat menemui;

Bugis Street di Singapura.

Sebelum masa kolonial Inggris di Singapura, orang bugis (Sulawesi) sering berlayar dan melakukan trading dengan pedagang Singapura, hingga pada tahun 1950, kolonial inggris sering mengunjungi Bugis Street untuk menikmati Pasar malam yang dimana barang dagangan tersebut adalah dagangan orang Bugis. Hingga saat ini, Bugis Street masih dikenal sebagai tempat dimana kita bisa menemukan beragam barang dengan harga yang terjangkau. Bahkan suasana Bugis Street sendiri masih seperti Pasar Malam, namun dengan versi modern.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAHUN 80an INDONESIA LEBIH MAJU DARI TIONGKOK, KINI JAUH TERTINGGAL, APA PRINSIPNYA

BAHASA DAERAH yang UNIK

Perilaku Organisasi