MENGAPA ADA BANYAK REPUBLIK DI RUSIA

 

Loh? Kenapa bahas Uni Soviet, bukan Rusia?

Jawabannya adalah karena strategi pembentukan republik (otonom) dimulai dari era Uni Soviet (1922–1991). Ketika Uni Soviet berdiri, negara tersebut memasang citra sebagai negara yang menjunjung tinggi hak-hak setiap etnis di dalamnya, sebagai kontras dari pendahulunya, Kekaisaran Rusia, yang secara gamblang menaruh posisi etnis Rusia di atas etnis-etnis lain di Rusia.

Demi mewujudkan visi tersebut, pemerintah Uni Soviet membentuk daerah-daerah otonom untuk tiap etnis, dengan syarat bahwa etnis yang bersangkutan memiliki populasi minimal 1 juta orang, jelas merupakan etnis terpisah dari etnis Rusia, dan wilayahnya antara memiliki perbatasan dengan negara lain atau memiliki akses ke laut.

Menggunakan prasyarat di atas, dibentuklah 15 Republik Sosialis Soviet (RSS) yang menyusun Uni Soviet:

  1. Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia (etnis Rusia)
  2. Republik Sosialis Soviet Belarusia (etnis Belarus)
  3. Republik Sosialis Soviet Ukraina (etnis Ukraina)
  4. Republik Sosialis Soviet Estonia (etnis Estonia)
  5. Republik Sosialis Soviet Latvia (etnis Latvia)
  6. Republik Sosialis Soviet Lituania (etnis Lituania)
  7. Republik Sosialis Soviet Moldova (etnis Moldova/Rumania)
  8. Republik Sosialis Soviet Georgia (etnis Georgia)
  9. Republik Sosialis Soviet Armenia (etnis Armenia)
  10. Republik Sosialis Soviet Azerbaijan (etnis Azeri)
  11. Republik Sosialis Soviet Kazakhstan (etnis Kazakh)
  12. Republik Sosialis Soviet Turkmenistan (etnis Turkmen)
  13. Republik Sosialis Soviet Uzbekistan (etnis Uzbek)
  14. Republik Sosialis Soviet Kirgizstan (etnis Kirgiz)
  15. Republik Sosialis Soviet Tajikistan (etnis Tajik)

Ingat kalau hanya Rusia yang memiliki nomenklatur "federasi" di antara republik-republik di Uni Soviet.

Oke, lalu bagaimana dengan wilayah-wilayah yang etnisnya kurang dari satu juta orang, diisi oleh etnis Rusia, atau tidak memiliki akses ke negara lain maupun ke laut? Ada dua kemungkinannya:

  1. Jika diisi oleh etnis Rusia dan wilayahnya menjambung dengan Republik Rusia, maka wilayah tersebut menjadi oblast (provinsi) atau krai (wilayah) dalam RSS Rusia.
  2. Jika populasinya kurang dari satu juta orang dan tidak memiliki perbatasan dengan negara lain maupun akses ke laut, maka wilayahnya dijadikan Republik Sosialis Soviet Otonom (RSSO).

RSSO berfungsi layaknya RSS namun tingkatannya setara oblast, alias dinaungi oleh RSS ketimbang langsung dinaungi oleh Uni Soviet. Jadi RSSO itu wilayah tingkat 3, RSS wilayah tingkat 2 dan Uni Soviet tingkat 1.

RSS dan RSSO memiliki hak-hak konstitusional di mana mereka diperbolehkan memiliki sistem presiden sendiri, konstitusi mereka sendiri, bahasa resmi mereka sendiri, militer mereka sendiri, bahkan hubungan diplomatis sendiri walaupun terbatas. Tentu, konstitusi dari RSS tidak boleh bertentangan dengan konstitusi Uni Soviet dan konstitusi RSSO tidak boleh bertentangan dengan konstitusi RSS atasan mereka dan konstitusi Uni Soviet.


Meski di atas kertas pembentukan RSS dan RSSO tampak seperti memberikan kewenangan luas bagi etnis-etnis minoritas, secara pragmatis, pembentukan RSS dan RSSO bertujuan untuk meredam ketegangan antaretnis di dalam bekas Kekaisaran Rusia. Ketika Kekaisaran Rusia runtuh, sejumlah etnis seperti etnis Finlandia, Lituania, Latvia, Estonia, dan Polandia memanfaatkan keadaan untuk memerdekakan diri dari kuasa etnis Rusia.

Dengan dibentuknya RSS dan RSSO, etnis-etnis minoritas diharapkan dapat meredam sentimen separatisme mereka, toh mereka sudah diberi negara sendiri tanpa harus memisahkan diri dari Uni Soviet.


Semua berubah di tahun 1990-1991 ketika Uni Soviet bubar. Semua RSS menyatakan kemerdekaan mereka dari Uni Soviet, dimulai dari trio negara Baltik di tahun 1990 dan diakhiri oleh Kazakhstan di tahun 1991. Dalam satu coretan tangan dan ucapan naskah di secarik kertas, sebuah RSS di tingkat 2 menjadi negara merdeka yang bertingkat 1. Secara otomatis, RSSO juga naik dari tingkat 3 ke tingkat 2.

Sekarang kita bisa bahas spesifik ke Rusia.

RSSO di dalam RSS Rusia jumlahnya banyak, sekitar 16 di tahun 1990 (ketika menyatakan kemerdekaan dari Uni Soviet), kemudian bertambah menjadi 20 di tahun 1991 (ketika terdapat perombakan wilayah pasca-kemerdekaan), dan sempat berjumlah 25 sebelum perang dunia kedua meletus. Karena jumlah RSSO di dalam RSS Rusia sangat banyak, maka RSS Rusia menjadi satu-satunya RSS di dalam Uni Soviet yang berbentuk federasi.

Bandingkan dengan RSS lain yang memiliki jumlah RSSO terbanyak kedua setelah RSS Rusia: RSS Georgia, dengan total RSSO sebanyak 2.

Begitu RSS Rusia menjadi negara merdeka, RSSO di dalamnya sekarang menjadi setingkat dengan RSS Rusia ketika masih menjadi bagian dari Uni Soviet. Karena RSS Rusia tidak pakai embel-embel "otonom" saat jadi bawahan Uni Soviet, maka RSSO di Rusia juga naik pangkat menjadi RSS

Begitu RSS Rusia mengubah negaranya menjadi Federasi Rusia, menanggalkan embel-embel "sosialis" dan "soviet", semua RSS di Rusia juga melakukan hal yang sama, menjadikan status mereka berubah dari Republik Sosialis Soviet menjadi Republik. Jadilah 20 bekas RSSO di Rusia menjadi 21 Republik yang menjadi bagian dari Rusia sejak tahun 1991.

Jika ada yang bertanya kenapa jumlah republiknya bertambah dari 20 ke 21, jawabannya adalah karena ada satu republik, Republik Checheno-Ingush yang dipecah menjadi dua republik baru: Republik Chechnya dan Republik Ingushetia.

Nampaknya Rusia belum puas dengan memiliki 21 Republik, karena di tahun 2014, Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina dan menjadikan Krimea sebagai "republik ke-22". Di tahun 2022, Rusia juga kembali mencaplok Oblast Luhansk dan Oblast Donetsk dari Ukraina melalui referendum yang tidak memiliki legalitas yang jelas dan menjadikan keduanya sebagai "dua republik baru Rusia". Mungkin akan bertambah jika Oblast Zaporizhzhia dan Oblast Kherson yang juga dicaplok Rusia diberikan status republik.

Pun itu belum termasuk republik-republik yang secara de jure merupakan wilayah sah negara lain yang berada di bawah kendali pihak separatis, namun secara de facto dikendalikan oleh Rusia.

  1. Republik Transnistria, dikendalikan Rusia dari Moldova sejak 1992.
  2. Republik Ossetia Selatan, dikendalikan Rusia dari Georgia sejak 2008.
  3. Republik Abkhazia, dikendalikan Rusia dari Georgia sejak 2008.

Jadi kalau ditanya berapa jumlah republik dalam Rusia, jawabannya bisa 21 jika hanya menghitung yang sah di mata internasional, 24 jika mengakui referendum tahun 2022, atau 27 jika menganggap kalau republik-republik separatis yang dikendalikan Rusia sudah tidak berbeda dari republik dalam Rusia secara keseluruhan.


Jadi mengapa Rusia punya banyak Republik?

  1. Karena Rusia dihuni oleh banyak etnis minoritas.
  2. Karena Rusia mewarisi sistem pembagian wilayah dari Uni Soviet.
  3. Karena Rusia menambah jumlah republik dengan mencaplok wilayah-wilayah negara sekitarnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAHUN 80an INDONESIA LEBIH MAJU DARI TIONGKOK, KINI JAUH TERTINGGAL, APA PRINSIPNYA

BAHASA DAERAH yang UNIK

Perilaku Organisasi